Show simple item record

dc.contributor.advisorPujiono, Muhammad
dc.contributor.advisorS, Nandi
dc.contributor.authorRasyid, Khairun Ar
dc.date.accessioned2019-12-23T03:56:51Z
dc.date.available2019-12-23T03:56:51Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/21936
dc.description.abstractKata merupakan bagian penting dalam mempelajari bahasa, terutama bahasa asing. Ketika mempelajari suatu bahasa, pembelajar bahasa tersebut diajarkan mengenai makna kata tersebut terlebih dahulu sebelum lanjut ke tahap mempelajari struktur kalimat, gramatikal dan lain sebagainya. Dari kata-kata yang dipelajari oleh pembelajar bahasa tersebut, banyak dijumpai kata-kata yang terkadang memiliki makna yang mirip atau sama yang disebut dengan sinonim. Salah satu bahasa yang memiliki banyak kosakata yang bersinonim adalah bahasa Jepang, contohnya adalah kata shiken dan tesuto yang memiliki arti “ujian”. Dalam penelitian ini penulis membahas kata yang bersinonim dalam bahasa Jepang, yaitu shiken dan tesuto. Karena kedua kata ini memiliki makna yang sama, sehingga sebagian pembelajar bahasa Jepang mengalami kesulitan dalam memilih kata yang tepat untuk digunakan dalam kalimat. Kesulitan yang dialami oleh pembelajar bahasa Jepang ini disebabkan karena penggunaan kata shiken dan tesuto memiliki perbedaan yang tipis. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan kata shiken dan tesuto serta persamaan dan perbedaan kedua kata bersinonim tersebut. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu para pembelajar bahasa Jepang untuk dapat lebih memahami perbedaan dan persamaan kata shiken dan tesuto. Agar pokok permasalahan penelitian ini tidak terlalu meluas, penulis membatasi ruang lingkup pembahasan mengenai penggunaan kata shiken dan tesuto dalam majalah Nihongo Jaanaru (The Nihongo Journal) Edisi September 1994 dan November 1996. Total kata shiken yang muncul dalam kedua edisi majalah Nihongo Jaanaru ada 95 kali, sedangkan kata tesuto muncul sebanyak 22 kali. Dari total jumlah kata shiken dan tesuto yang muncul di dalam majalah, sebagian digunakan di dalam frasa dan kalimat yang sama berulang-ulang. Sebagai sampel dalam penelitian ini, penulis mengutip dan menganalisis lima kalimat yang masing-masing memiliki kata shiken dan tesuto dari majalah Nihongo Jaanaru Edisi September 1994 dan November 1996. Penulis hanya mengutip lima kalimat karena kelima kalimat ini memiliki keterangan kalimat yang lebih jelas sehingga lebih mudah untuk menganalisis penggunaan serta perbedaan dan persamaan kata shiken dan tesuto. Sejalan dengan tujuan penelitian ini, fokus analisis adalah penggunaan kata shiken dan tesuto dalam kalimat serta perbedaan dan persamaan kedua kata tersebut. Untuk menganalisis kata shiken dan tesuto, penulis menggunakan teori yang dikemukakan oleh Matsui (2008) dan didukung oleh beberapa teori pakar linguistik bahasa Jepang lain yang masih memiliki korelasi. Selain itu, penulis juga menggunakan teori atau pendekatan semantik menurut Sutedi, dan konsep makna menurut Ferdinand de Saussure. Menurut Sutedi (2003: 103) semantik adalah salah satu cabang linguistik yang mengkaji tentang makna. Kata semantik kemudian disepakati sebagai istilah yang digunakan untuk bidang linguistik yang mempelajari hubungan makna atau arti dalam bahasa. Kemudian, menurut Ferdinand de Saussure dalam Chaer (2007: 287) makna adalah ‘pengertian’ atau ‘konsep’ yang dimiliki atau terdapat pada sebuah tanda-linguistik. Kesimpulan yang didapat setelah menganalisis kata shiken dan tesuto di dalam majalah Nihongo Jaanaru Edisi September 1994 dan November 1996 adalah sebagai berikut: 1. Kata shiken digunakan untuk menguji kemampuan, pengetahuan, dan kualifikasi seseorang atau suatu benda yang memiliki fokus pada hasil akhir. Hasil akhir pengujian juga dapat menentukan apakah seseorang dapat diterima atau ditolak untuk masuk ke suatu instansi pendidikan atau pekerjaan tertentu. 2. Kata tesuto digunakan untuk menunjukkan pengujian mengenai pemikiran, kemampuan, pengetahuan, dan kualifikasi seseorang atau suatu benda yang hasilnya dapat digunakan untuk menentukan standar atau tingkatan seseorang atau suatu benda tersebut. Kata tesuto juga digunakan pada pengujian yang sifatnya lebih sederhana daripada kata shiken dan frekuensi dilaksanakannya cukup cepat, seperti setiap minggu, setiap bulan, atau bahkan setiap hari. 3. Persamaan kata shiken dan tesuto adalah keduanya dapat digunakan untuk menyatakan ujian yang dilakukan untuk mengukur atau menguji kemampuan, pengetahuan, dan kualifikasi seseorang atau suatu benda. Perbedaan kedua kata bersinonim ini adalah kata shiken memiliki fokus pada hasil akhir terutama berkaitan dengan lulus atau tidak, sedangkan kata tesuto cenderung bertujuan hanya untuk mengetahui kualifikasi atau kemampuan dari hal yang diuji dan dapat dilakukan dalam rentang waktu yang cepat.en_US
dc.description.abstract語彙は言語、特に外国語を学習するときの重要な部分である。言語を学 習とき、次の段階の文章構成や文法などを学習するまえに、その言語の学 習者は語彙の意味について教えられておく。学習した語彙の中では、似て いる意味がある語彙と同じ意味がある語彙はよく発見されており、そのよ うな語彙は類義語だといわれる。類義語の数が多くある言語の一つは日本 語であり、例えば、インドネシア語で「ujian」の意味がある「試験」と 「テスト」である。 本研究では筆者は日本語の類義語の「試験」と「テスト」を分析する。 同語は同じ意味があるため、大体、日本語学習者は文章に使用する適切な 語彙を選択するときに、迷うことがよくある。このような日本語学習者の 困難は「試験」と「テスト」の相違は非常に微妙のためである。本研究の 目的は両方の「試験」と「テスト」という類義語の使用及び類似点と相違 点を記載することである。本研究の存在で、日本語学習者は「試験」と 「テスト」という類義語の類似点と相違点をもっとわかるように役立てる と希望される。 本研究の主な問題点が大きすぎないように、筆者は問題範囲を1994年 9月版と1996年11月版日本語ジャーナル(The Nihongo Journal)の雑誌に おける「試験」と「テスト」の使用に制限する。両方の1994年9月版と1 996年11月版日本語ジャーナルにおける「試験」は合計で95回に使用さ れ、一方、「テスト」は合計で22回しか使用されない。同志における 「試験」と「テスト」の合計より、一部は同じ語句と文章に振り替えて使 用される。筆者は本研究の代表として両方の1994年9月版と1996年11月 版日本語ジャーナルにおける各「試験」と「テスト」がある文章を5つ分 析する。なぜ5つの文章だけ分析するというと、この5つの文章は他の語 句と文章より明確な副詞があり、使用及び類似点と相違点が分析しやすい ためである。本研究の目的の通り、分析の中心は文章における「試験」と 「テスト」の使用及び類似点と相違点である。 「試験」と「テスト」を分析するために、筆者は松井氏(2008)より 示した理論と関係がある支える他の言語学者の理論を参照する。それに、 筆者もSutedi 氏の意味論の理論あるいはアプローチとFerdinand de Sassure 氏の意味の概念を参照する。Sutedi 氏(2003)によって、「意味 論」は意味について研究する言語学の部門の一つである。「意味論」とい う言葉は言語にある語彙の意味又は意味の関係を研究する言語学の部門の 用語として決定される。そして、Chaer 氏( 2007: 287 ) における Ferdinand de Sassure 氏は「意味」は言語表示における「認識」あるいは 「概念」であると述べた。 両方の1994年9月版と1996年11月版日本語ジャーナルの雑誌における 「試験」と「テスト」を分析した結果、次のようにまとめられる。 1. 「試験」という語彙は個人又は品物の能力、知識、資格を試し、最終 の結果を中心する。その最終の結果も個人が教育機関又は企業に及 落・採否することを決定することができる。2. 「テスト」という語彙は個人又は品物考えたこと、能力、知識、資格 の試しを表示し、結果はその個人又は品物の水準を決定することがで きる。「テスト」という語彙も「試験」より軽い試しに使用され、使 用する頻度も早い、例えば毎週、毎月、それに毎日である。 3. 両方の「試験」と「テスト」という語彙の類似点は個人又は品物の能 力、知識、資格を図る・試す試しに使用することができることである。 同語の相違点は「試験」という語彙は最終結果、特に合格・不合格と いう結果を中心し、一方で「テスト」という語彙は試したものの資格 又は能力をわかるだけの目的としがちであり、早い頻度でやれること ができる。en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectPenggunaan Kataen_US
dc.subjectShikenen_US
dc.subjectTesutoen_US
dc.subjectMajalah Nihongo Jaanaruen_US
dc.titleAnalisis Penggunaan Kata Shiken dan Tesuto dalam Majalah Nihongo Jaanaru (Edisi September 1994 dan November 1996)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM110708002
dc.description.pages89 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record