dc.description.abstract | Kata merupakan bagian penting dalam mempelajari bahasa, terutama
bahasa asing. Ketika mempelajari suatu bahasa, pembelajar bahasa tersebut
diajarkan mengenai makna kata tersebut terlebih dahulu sebelum lanjut ke tahap
mempelajari struktur kalimat, gramatikal dan lain sebagainya. Dari kata-kata yang
dipelajari oleh pembelajar bahasa tersebut, banyak dijumpai kata-kata yang
terkadang memiliki makna yang mirip atau sama yang disebut dengan sinonim.
Salah satu bahasa yang memiliki banyak kosakata yang bersinonim adalah bahasa
Jepang, contohnya adalah kata shiken dan tesuto yang memiliki arti “ujian”.
Dalam penelitian ini penulis membahas kata yang bersinonim dalam
bahasa Jepang, yaitu shiken dan tesuto. Karena kedua kata ini memiliki makna
yang sama, sehingga sebagian pembelajar bahasa Jepang mengalami kesulitan
dalam memilih kata yang tepat untuk digunakan dalam kalimat. Kesulitan yang
dialami oleh pembelajar bahasa Jepang ini disebabkan karena penggunaan kata
shiken dan tesuto memiliki perbedaan yang tipis. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan penggunaan kata shiken dan tesuto serta persamaan dan
perbedaan kedua kata bersinonim tersebut. Dengan adanya penelitian ini
diharapkan dapat membantu para pembelajar bahasa Jepang untuk dapat lebih
memahami perbedaan dan persamaan kata shiken dan tesuto.
Agar pokok permasalahan penelitian ini tidak terlalu meluas, penulis
membatasi ruang lingkup pembahasan mengenai penggunaan kata shiken dan
tesuto dalam majalah Nihongo Jaanaru (The Nihongo Journal) Edisi September
1994 dan November 1996. Total kata shiken yang muncul dalam kedua edisi majalah Nihongo Jaanaru ada 95 kali, sedangkan kata tesuto muncul sebanyak 22
kali. Dari total jumlah kata shiken dan tesuto yang muncul di dalam majalah,
sebagian digunakan di dalam frasa dan kalimat yang sama berulang-ulang.
Sebagai sampel dalam penelitian ini, penulis mengutip dan menganalisis lima
kalimat yang masing-masing memiliki kata shiken dan tesuto dari majalah
Nihongo Jaanaru Edisi September 1994 dan November 1996. Penulis hanya
mengutip lima kalimat karena kelima kalimat ini memiliki keterangan kalimat
yang lebih jelas sehingga lebih mudah untuk menganalisis penggunaan serta
perbedaan dan persamaan kata shiken dan tesuto. Sejalan dengan tujuan penelitian
ini, fokus analisis adalah penggunaan kata shiken dan tesuto dalam kalimat serta
perbedaan dan persamaan kedua kata tersebut.
Untuk menganalisis kata shiken dan tesuto, penulis menggunakan teori
yang dikemukakan oleh Matsui (2008) dan didukung oleh beberapa teori pakar
linguistik bahasa Jepang lain yang masih memiliki korelasi. Selain itu, penulis
juga menggunakan teori atau pendekatan semantik menurut Sutedi, dan konsep
makna menurut Ferdinand de Saussure. Menurut Sutedi (2003: 103) semantik
adalah salah satu cabang linguistik yang mengkaji tentang makna. Kata semantik
kemudian disepakati sebagai istilah yang digunakan untuk bidang linguistik yang
mempelajari hubungan makna atau arti dalam bahasa. Kemudian, menurut
Ferdinand de Saussure dalam Chaer (2007: 287) makna adalah ‘pengertian’ atau
‘konsep’ yang dimiliki atau terdapat pada sebuah tanda-linguistik.
Kesimpulan yang didapat setelah menganalisis kata shiken dan tesuto di
dalam majalah Nihongo Jaanaru Edisi September 1994 dan November 1996
adalah sebagai berikut: 1. Kata shiken digunakan untuk menguji kemampuan, pengetahuan, dan
kualifikasi seseorang atau suatu benda yang memiliki fokus pada hasil akhir.
Hasil akhir pengujian juga dapat menentukan apakah seseorang dapat
diterima atau ditolak untuk masuk ke suatu instansi pendidikan atau pekerjaan
tertentu.
2. Kata tesuto digunakan untuk menunjukkan pengujian mengenai pemikiran,
kemampuan, pengetahuan, dan kualifikasi seseorang atau suatu benda yang
hasilnya dapat digunakan untuk menentukan standar atau tingkatan seseorang
atau suatu benda tersebut. Kata tesuto juga digunakan pada pengujian yang
sifatnya lebih sederhana daripada kata shiken dan frekuensi dilaksanakannya
cukup cepat, seperti setiap minggu, setiap bulan, atau bahkan setiap hari.
3. Persamaan kata shiken dan tesuto adalah keduanya dapat digunakan untuk
menyatakan ujian yang dilakukan untuk mengukur atau menguji kemampuan,
pengetahuan, dan kualifikasi seseorang atau suatu benda. Perbedaan kedua
kata bersinonim ini adalah kata shiken memiliki fokus pada hasil akhir
terutama berkaitan dengan lulus atau tidak, sedangkan kata tesuto cenderung
bertujuan hanya untuk mengetahui kualifikasi atau kemampuan dari hal yang
diuji dan dapat dilakukan dalam rentang waktu yang cepat. | en_US |