Aplikasi Sludge Gas Bio Sebagai Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bayam

Abstract

Biogas activities produce waste materials which from a thick liquid (sludge) and can be used as organic fertilizer on spinach plants. The study was conducted in the village of Tebing Tinggi, Pangkatan sub-district, Labuhan Batu regency from February to April 2012. The species used was spinach (Amaranthus tricolor L.). The study aims is determined the chemnical quality of organic fertilizer derived from sludge biogas, the response of the growth of spinach plants and find out the economis benefits or biogas sludge products. This research used Completely Randomized Design (CRD) with seven replications and five treatments. The result is that the sludge from cattle dung indicaticates the amount of N, P,K, C and the pH 1.25% ; 0.065%; 0.097%; 27.26% and 9.02. The C/N ratio of 21.80 indicates a good quality for use as organic fertilizer. On the average plant height, leaf number, canopy biomass and root biomass sludge seen that administration of 250 mL per day can be an alternative to giving 2.5 g of NPK fertilizer in early planting. The best results in the highets sludge treatment 250 mL per day plus 2.5 g of NPK at the beginning of the planting to parameters plant height, canopy biomass and root biomass. The highest R/C ratio of the five best treatment is the treatment of sludge 250 mL per day plus 2.5 g NPK at the beginning of the planting. R/C ratio of 2,4 means that of every Rp 1,- costs incurred to pursue the spinach plant will pull obtained revenues of Rp. 2,4,- and the advantange obtained is Rp 2 254,- per 30 HST.

Kegiatan gas bio menghasilkan bahan sisa yang berupa cairan kental (sludge) dan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik pada tanaman bayam. Penelitian dilakukan di desa Tebing Tinggi Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhan Batu dari bulan Februari sampai April 2012. Jenis tanaman bayam yang digunakan adalah bayam cabut (Amaranthus tricolor L.). Penelitian bertujuan untuk mengetahui kualitas kimia pupuk organik yang berasal dari sludge gas bio, mengetahui respon pertumbuhan tanaman bayam dan mengetahui manfaat ekonomi dari produk sludge gas bio. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tujuh ulangan dan lima perlakuan. Hasil yang diperoleh adalah bahwa sludge gas bio yang berasal dari kotoran sapi potong menunjukkan jumlah N , P, K , C dan pH masing-masing yakni 1,25% ; 0,065%; 0,097%; 27,26% dan 9,02. Nilai C/N rasio sebesar 21,80 menunjukkan kualitas yang baik untuk digunakan sebagai pupuk organik. Pada rataan tinggi tanaman, jumlah daun, biomassa tajuk dan biomassa akar terlihat bahwa pemberian sludge 250 mL setiap hari dapat menjadi alternatif pengganti dari pemberian 2,5 g pupuk NPK di awal tanam. Hasil tertinggi terbaik pada perlakuan sludge 250 mL setiap hari ditambah 2,5 g NPK di awal tanam untuk parameter tinggi tanaman, biomassa tajuk dan biomassa akar. Aplikasi sludge gas bio pada tanaman bayam cabut memberikan manfaat ekonomi. Nilai rasio R/C tertinggi adalah pada perlakuan S3 (sludge 250 mL setiap hari ditambah 2,5 g NPK di awal tanam) sebesar 2,4 dan memberikan keuntungan sebesar Rp. 2 254,- per 30 HST ( Hari Setelah Tanam).