Analisa Kandungan Gizi dan Daya Terima Crackers dengan Pemanfaatan Tepung Daun Kelor dan Tepung Ikan Lele

Abstract

The problem of Protein Energi Malnutrition in children under five is a very difficult problem to overcome, the cause of malnutrition is basically a simple deficiency in food consumption. Tackling Protein Energi Malnutrition can be done by increasing protein intake. Withgiving of food, like crackers. But most crackers have carbohydrates while the protein content is relatively low. So make crackers by utilizing moringaleaves flourand catfish flour to improve the nutritional composition. Type of research was experiment. The study used a complete randomized design with a organoleptic test to see the panelist's preference level on the test food. Organoleptic test subjects amounted to 30 people students of FKM USU. The object of this study were crackers with moringaleaves flourand catfish flour treatment A1 (15gr and 50gr), A2 (20gr and 45gr) and A3 (25gr and 40gr) from the weight of the main ingredient. The nutrition content seen include fat, protein, iron, and calcium. Crackers with moringaleaves flourand catfish flour have the highest protein content of 16.0% found crackers with 25gr moringaleaves flour and 40gr catfish flour. The highest fats were found in crackers with 15gr moringaleaves flourand 50gr catfish flour which was 22.3%. The highest iron are crackers with 25gr moringaleaves flourand 40gr catfish flour which is big 10.4% while the highest calcium is 5.42% found in crackers with 25gr moringaleaves flourand 40gr catfish flour. The results of the organoleptic test, the panelists most liked crackers with moringaleaves flour15gr and 50gr catfish flour in color, aroma and taste indicator which each have a score of 88.8%, 79.9%, 85.5% with likes criteria, whereas for panelist textures most liked crackers with 25gr moringaleaves flourand 40gr catfish flour which has a score of 78.8% with the likes criteria. Crackers produced can be used as additional food. Moringa leaves and catfish can be recommended for ingredients in the manufacture of crackers that have protein content.

Permasalahan Kekurangan Energi Protein pada anak balita merupakan masalah yang sangat sulit sekali ditanggulangi, penyebab kekurangan gizi pada dasarnya sederhana yaitu kekurangan dalam konsumsimakanan. Penanggulangan Kekurangan Energi Protein dapat dilakukan dengan meningkatkan asupan protein. Dengan pemberian makanan, seperti crackers.Namun kebanyakan crackersmemiliki kandungan karbohidrat sedangkan kandungan protein yang relatif rendah. Maka membuat crackersdengan memanfaatkan tepung daun kelor dan tepung ikan lele untuk meningkatkan komposisi gizi. Jenis penelitian ialah eksperimen.Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan uji daya terima untuk melihat tingkat kesukaan panelis terhadap pangan uji. Subjek uji daya terima berjumlah 30 orang yang merupakan mahasiswa/i FKM USU. Objek penelitian ini adalahcrackers dengan tepung daun kelor dan tepung ikan lele perlakuan A1 (15gr dan 50gr), A2 (20gr dan 45gr) dan A3 (25gr dan 40gr) dari berat bahan utama. Kandungan gizi yang dilihat meliputi lemak, protein, zat besi, dan kalsium. Crackers dengan tepung kelor dan tepung ikan lele memiliki kandungan protein 16,0% tertinggi terdapatcrackers dengan tepung daun kelor 25gr dan tepung ikan lele 40gr. Lemak tertinggi terdapat pada crackers dengan tepung daun kelor 15gr dan tepung ikan lele 50gr yaitu sebesar 22,3%. Zat besi yang tertinggi terdapat crackers dengan tepung daun kelor 25gr dan tepung ikan lele 40gr yaitu besar 10,4% sedangkan kalsium tertinggi yaitu sebesar 5,42% terdapat pada crackers dengan tepung daun kelor 25gr dan tepung ikan lele 40gr. Hasil dari uji organoleptik, panelis paling menyukai crackers dengan tepung daun kelor 15gr dan tepung ikan lele 50gr dalam indikator warna, aroma dan rasa yang masing-masing memiliki skor 88,8%, 79,9%, 85,5% dengan kriteria suka, sedangkan untuk tekstur panelis paling menyukaicrackers dengan tepung daun kelor 25gr dan tepung ikan lele 40gr yang memiliki skor 78,8% dengan kriteria suka. Crackersyang dihasilkan dapat dijadikan makanan tambahan.Daun kelor dan ikan lele dapat direkomendasikan untuk bahan dalam pembuatancrackersyang memiliki kandungan protein.