Analisis Implementasi Komunikasi Sbar dalam Interprofesional Kolaborasi Dokter dan Perawat Terhadap Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Langsa
View/ Open
Date
2019Author
Astuti, Andriani Mei
Advisor(s)
Suza, Dewi Elizadiani
Nasution, Mahnum Lailan
Metadata
Show full item recordAbstract
SEAR communication technique in the service practice standard is one of the
prioritized indicators for effective communication quality in patient safety goal
(IPSG 2). Patient safety highly depends on medical team 's action in decreasing
unwanted incidence which can be prevented by increasing effective
communication through socializing SEAR communication. The purpose of this
study was to analyze the effect implementation of SEAR communication in
interprofessional collaboration between doctors and nurses on patient safety. The
research used quasi-experimental method with one group pretest-posttest design.
The respondents were 35 nurses and 35 doctor specialists in the inpatients wards
according to the inclusion criteria with purposive sampling. The research
instruments were SEAR communication questionnaires. Data was analyzed using
Mann Whitney U Test. The results showed that there was a relationship between
doctor specialist and nurses p=O,04 (p<0.05). The result of the research showed
that Mean Rank = 40.36 from doctor specialist and nurses Mean Rank = 30,36
which indicated that socializing SEAR communication could have significant
change in mean rank value. The conclusion was that there was the difference in
the influence of socializing SEAR communication on patient safety in the
specialists and nurses at RSUD Langsa. It is recommended that the hospital
management give socialization regularly to health care providers since the
culture of patient safety is the responsible of the hospital management so that it
can increase health care providers 'productivity. Teknik komunikasi SBAR dalam standar praktik layanan adalah salah satu indikator
yang diprioritaskan untuk kualitas komunikasi yang efektif dalam tujuan keselamatan pasien
(IPSG 2). Keselamatan pasien sangat tergantung pada tindakan tim medis dalam mengurangi
medical error yang dapat dicegah dengan meningkatkan komunikasi yang efektif melalui
sosialisasi komunikasi SBAR. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis
pengaruh implementasi komunikasi SBAR dalam kolaborasi interprofesional antara dokter
dan perawat pada keselamatan pasien. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen
dengan desain satu kelompok pretest-posttest. Responden dalam penelitian ini adalah 35
perawat dan 35 dokter spesialis di ruang rawat inap sesuai dengan kriteria inklusi dengan
pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian adalah
kuesioner komunikasi SBAR. Data dianalisis menggunakan Uji Mann Whitney. Hasil
penelitian menunjukkan terdapat perbedaan nilai signifikan antara dokter spesialis dan
perawat p = 0,04 (p <0,05). Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata (Mean Rank) dokter
spesialis 40,36 dan perawat 30,36 yang mengindikasikan bahwa sosialisasi komunikasi
SBAR memiliki pengaruh secara signifikan terhadap keselamatan pasien dengan
menunjukkan perubahan signifikan dalam nilai rata-rata dokter spesialis dan perawat di
RSUD Langsa. Disarankan bahwa manajemen rumah sakit memberikan sosialisasi secara
teratur kepada penyedia layanan kesehatan karena budaya keselamatan pasien adalah
tanggung jawab manajemen rumah sakit sehingga dapat meningkatkan produktivitas
penyedia layanan kesehatan.
Collections
- Master Theses [453]