Peranan Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP) Terhadap Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (Studi Kasus pada Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan)
View/ Open
Date
2017Author
Siregar, Farel
Advisor(s)
Loebis, Nawawiy
Rahmanta
Metadata
Show full item recordAbstract
The gap between NJOP (Tax Object Sales Value) of land, issued by the
Regional Revenue Agency, Medan, and market value of each tax object today is
worthwhile to be analyzed. The objective of the research was to find out to what
extent the gap was and to analyze whether some factors such as land area, road
width, and location had significant influence on land value simultaneously.
The data were analyzed by using multiple linear regression analysis and
by conducting observation. The samples were taken by using simple random
sampling technique by numbering each population unit and drawing them
randomly. Slovin formula was used to find out the number of samples. There were
100 samples which were mostly distributed in 6 kelurahan (villages): Kelurahan
Suka Maju, Kelurahan Titi Kuning, Kelurahan Kedai Durian, Kelurahan
Pangkalan Masyhur, Kelurahan Gedung Johor, and Kelurahan Kwala Bekala
which was located in Medan Johor Sub-district.
The result of the research showed that the gap between NJOP of
land/building, issued by the Regional Revenue Agency, Medan, and the land
market value was the highest price of Rp. 2,553,882 and the disparity of the
lowest price was Rp. 2,386,790 per square meter. It was also found that at α=5%,
the variable of land area had negative but significant influence on land value and
the variable of road width had positive and significant influence on land value.
Meanwhile, the variable of location did not have any significant influence on land
value. The conclusion was that independent variables of land area, road width,
and location simultaneously could explain the changes in dependent variable of
land value. Adanya perbedaan (gap) antara NJOP tanah yang ditetapkan Dinas
Pendapatan Kota Medan dengan nilai pasar masing-masing objek pajak saat ini
membuat penelitian ini menarik untuk dikaji. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui seberapa besar perbedaan (gap) yang terjadi dan kemudian dianalisis
apakah faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tanah tersebut secara simultan
berpengaruh signifikan atau tidak terhadap nilai tanah. Adapun faktor-faktor
tersebut seperti luas tanah, lebar jalan dan lokasi. Penelitian ini dilakukan di
Kecamatan Medan Johor Kota Medan.
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
linear berganda dengan menggunakan data observasi. Metode yang digunakan
lebih tepatnya adalah menggunakan Simple Random Sample (Sampel Random
Sederhana), yaitu dengan cara tiap unit populasi diberi nomor, kemudian sampel
yang diinginkan ditarik secara random atau acak dari populasi. Dalam penelitian
ini rumus yang digunakan untuk menentukan besaran sampel yaitu dengan rumus
Slovin. Penelitian ini menggunakan 100 sampel yang tersebar pada wilayah
populasi yang mencakup 6 kelurahan yaitu Kelurahan Suka Maju, Kelurahan Titi
Kuning, Kelurahan Kedai Durian, Kelurahan Pangkalan Masyhur, Kelurahan
Gedung Johor, dan Kelurahan Kwala Bekala yang terletak di Kecamatan Medan
Johor.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya gap (selisih) antara nilai jual
objek pajak (NJOP) tanah/bumi yang ditetapkan oleh Dinas Pendapatan Kota
Medan dengan nilai pasar tanahnya dengan selisih nilai tertinggi sebesar Rp.
2.553.882 dan selisih nilai terendah sebesar - Rp. 2.386.790 per meter persegi.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa pada alpha 5% variabel luas tanah
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai tanah, variabel lebar jalan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai tanah. Sedangkan variabel lokasi
(letak) tidak berpengaruh signifikan. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil
kesimpulan bahwa independen variabel luas tanah, lebar jalan, dan lokasi, secara
simultan mampu menjelaskan perubahan pada variabel dependen nilai tanah.