dc.description.abstract | Rendahnya keterampilan membaca menjadi masalah atau tantangan yang dihadapi saat ini pada proses pendidikan dalam mengembangkan kompetensi dan minat baca peserta didik terhadap pengetahuan, pendidikan yang dilaksanakan di sekolah. Salah satu faktornya ialah perkembangan zaman dari masa kemasa yang sangat pesat menjadi masalah terhadap rendahnya keterampilan membaca. Dalam hal ini seharusnya dibarengi dengan perkembangan kualitas sumber daya manusia yang ada, terlebih lagi di era digital saat ini. Minat baca peserta didik begitu berkurang dan hampir semua sekolah merasakan hal tersebut. Berdasarkan hal ini, Kementerian pendidikan dan kebudayaan terus mengusahakan dan mendorong minat baca masyarakat khususnya peserta didik. Pemanfaatan teknologi informasi menjadi salah satu cara yang digunakan pemerintah untuk memperbaiki mutu pendidikan Indonesia. Namun, pemanfaatan teknologi informasi yang tidak tepat amenjadi salah satu penyebab kurangnya minat baca peserta didiksaat ini. Kemudahan yang didapatkan peserta didik dalam mengakses informasi membuat peserta didik di sekolah menjadi malas untuk membaca, kemudahan tersebut membuat para peserta didik ini menjadi bergantung dengan apa yang disediakan oleh teknologi. Hal tersebut jelas sangat mengkhawatirkan, mengingat salah satu indikator keberhasilan dari suksesnya pendidikan yang terselenggara di Indonesia adalah dengan meningkatnya angka melek huruf pada warga Indonesia.
Keterampilan dalam berbahasa biasanya mencantumkan empat keterampilan yang harus dikuasai oleh peserta didik, yakni keterampilan menyimak, keterampilan membaca, keterampilan berbicara dan keterampilan menulis. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan satu sama lain dan memiliki perannya masing-masing. rendahnya minat baca generasi pada saat ini sangat erat kaitannya dengan keberadaan perpustakaan di sekolah yang belum menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya. | en_US |