Perbandingan Osmolaritas Plasma Setelah Pemberian Manitol 20% 3 CC/KG BB dengan Natrium Laktat Hipertonik 3 Cc/Kg Bb pada Pasien Cedera Otak Traumatik Ringan-Sedang
View/ Open
Date
2016Author
Batubara, Budi Harto
Advisor(s)
Umar, Nazaruddin
Mursin, Chairul M
Metadata
Show full item recordAbstract
Background and Objective: Traumatic brain injury is an abroad and domestic
problem that causes high mortality and disability. The purpose of the management
of traumatic brain injury is to improve oxygenation and perfusion of brain injury,
to prevent the increase of intracranial pressure, that in turn prevent secondary
brain injury. Osmotic therapy is one in many other ways to manage the traumatic
head injury to decrease intracranial pressure by alleviating the brain edema. This
study compared between the mean plasma osmolarity after the administration of
Mannitol 20% and the mean plasma osmolarity after the administration of
hypertonic natrium lactate in patients with mild and moderate trauma brain injury.
Methods : After obtaining the approval from the health research ethical
committee of Medical Faculty of Universitas Sumatera Utara and Haji Adam
Malik Medan Hospital, a study was performed to 30 subjects that endured mild
and moderate brain injury that is qualified for inclusion and exclusion. After
randomizing the samples, the samples are divided into two treatment groups i.e.
Group A given with Mannitol 20% 3 cc/kg body weight and Group B given with
hypertonic natrium lactate 3 cc/kg body weight. The measurement of osmolarity
was done before administration of either of Mannitol of hypertonic natrium lactate
and at minute 60 after the administration by drawing the blood and checking the
blood afterwards.
Result : Plasma osmolarity change before and after the treatment was not
statistically sifgnificant (p> 0,05) for each group treatment eventhough plasma
osmolarity after the treatment between two group was statistically significant.
Urin output was more in quantity in the mannitol group and statistically
significant (p>0,05), nevertheless there was no significant hemodynamic change.
Conclusion : This study came up with the result of there was no statistical
difference in the osmolarity change after the treatment (p>0,05). Osmolarity
change after the osmotic therapy did not exceed 315 mOsm/kg. Latar Belakang dan Tujuan : Cedera otak traumatik merupakan masalah di
dalam dan luar negeri yang mengakibatkan angka kematian dan kecacatan yang
tinggi. Tujuan pengelolaan cedera otak traumatik adalah memperbaiki oksigenasi
dan perfusi jaringan otak, mencegah peningkatan TIK sehingga akan mencegah
cedera otak sekunder. Terapi osmotik salah satu cara penanganan pada cedera
kepala traumatik untuk menurunkan TIK dengan cara mengatasi edema yang
terjadi. Pada penelitian ini ditujukan untuk membandingkan osmolaritas plasma
setelah pemberian Manitol 20 % dengan Natrium Laktat hipertonik pada pasien
cedera otak ringan sedang.
Metode: Setelah mendapat persetujuan dari komite etik penelitian bidang
kesehatan FK USU dan Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan dilakukan
penelitian pada 30 sampel penelitian pasien cedera otak traumatik ringan sedang
yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Setelah randomisasi sampel dibagi
menjadi 2 kelompok perlakuan yaitu kelompok A diberikan Manitol 20 % 3 cc/
Kg BB dan kelompok B diberikan Natrium Laktat hipertonik 3 cc/ Kg BB.
Dilakukan penilaian osmolaritas sebelum perlakuan dan 60 menit setelah
perlakuan dengan cara pengambilan darah kemudian dilakukan pemeriksaan
laboratorium.
Hasil : Didapatkan efek perubahan osmolaritas plasma setelah perlakuan tidak
bermakna secara statistik (p>0,05) walaupun osmotik akhir setelah perlakuan pada
kedua kelompok berbeda bermakna (p<0,05). Volume urin lebih banyak pada
kelompok manitol dan bermakna secara statistik (p<0,05) akan tetapi tidak ada
perubahan hemodinamik yang bermakna.
Kesimpulan : Dari hasil penelitian didapatkan perubahan osmolaritas setelah
perlakuan pada kedua kelompok tidak berbeda bermakna secara statistik
(p>0,05), perubahan osmolaritas setelah terapi osmotik tidak melebihi
315 mOsm/ kg.
Collections
- Master Theses [163]