Tradisi Perkawinan Etnik Tamil di Kota Medan: Kajian Tradisi Lisan
View/ Open
Date
2017Author
Manugeren, M
Advisor(s)
Sibarani, Robert
Nasution, Ikwanuddin
Takari, Muhammad
Metadata
Show full item recordAbstract
The research pertains to the wedding tradition of Tamil ethnic in Medan city by
the approach of oral tradition study. The wedding tradition is a cultural event
inherited from one generation to another through oral means. Being sacred, this
wedding tradition is to be sanctified and eulogized. The theoretical frameworks
applied are antropolinguistics and oral tradition covering revitalization and
heritage model. The wedding tradition is said to be an oral tradition having met
all the criteria of an oral tradition, that is a hereditary traditional cultural event
of a community by oral means, either in the form of verbal or non-verbal
tradition. Oral tradition then refers to local wisdom as an ideology of an ethnic
visualized through superficial or deep studies. The entire components of the
marriage tradition as an oral tradition: participation, indexicality, and
performance having text, co-text, context, value and norm, function and meaning,
revitalization scheme and preservation and heritage are researched by means of
Anthropoluinguistics. The research method applied is descriptive qualitative
presented with a description pertaining to social phenomena. Qualitative
descriptive method is natural based on theoretical framework. The findings show
that the weedding tradition belongs to Tamil ethnic in Medan city and by
phenotype and genotype attitudes, Tamil ethnic could adopt the concepts of
ideology of a certain situation. The wedding tradition consists of three stages:
proposal (Nischayam), engagement (Parisam) and marriage (Thirumanam),
containing local wisdom: love, responsibility, to be a useful man, social
interaction entwining and preservation and loyalty. The conclusion shows that the
wedding tradition is conducted based on the holy scripture of Veda and
compatible with the local culture and lifestyle of Tamil ethnic in Medan city and
portrayed in daily routine. Revitalization, preservation and heritage design are
highly needed to sustain the integrality of the wedding tradition and identity of
Tamil ethnic in the city of Medan. Penelitian ini berkaitan dengan Tradisi Perkawinan Etnik Tamil di Kota Medan
dengan pendekatan kajian tradisi lisan. Tradisi Perkawinan Etnik Tamil di Kota
Medan merupakan peristiwa budaya yang telah diwariskan dari satu generasi ke
generasi berikutnya melalui kelisananan. Tradisi perkawinan ini bukan hanya
sekedar sermonial melainkan peristiwa sakral yang harus disucikan dan dihormati.
Landasan teori yang dipergunakan adalah teori Antropolinguistik, dan Tradisi
Lisan yang mencakup Revitalisasi dan Model Pewarisan. Tradisi perkawinan ini
merupakan tradisi lisan sebab unsur yang terdapat di dalam tradisi perkawinan ini
telah memenuhi kriteria tradisi lisan, yaitu kegiatan budaya tradisional suatu
komunitas yang diwariskan secara turun-temurun dengan media lisan dari satu
generasi ke generasi lain baik tradisi itu berupa sususan kata-kata lisan (verbal)
maupun tradisi lain yang bukan lisan (non-verbal). Tradisi lisan selanjutnya
merujuk kepada kearifan lokal sebagai ideologi suatu etnik yang dapat dilihat
melalui kajian-kajian yang mendalam dan superfisial sifatnya. Keseluruhun
komponen tradisi perkawinan sebagai tradisi lisan: partipasi, indeksikalitas dan
performansi yang didalamnya terdapat tek, koteks, konteks, nilai dan norma ,
fungsi dan makna, perencanaan revitalisi dan pelestarian, pewarisan diteliti
dengan pendekatan teori Antropolinguistik. Metode penelitian yang dipergunakan
adalah metode deskriptif kualitatif dengan deskripsi. karena tradisi perkawinan ini
berkaitan dengan fenomena sosial. Selanjutnya dapat dilihat bahwa karakteristik
dari penelitian deskriptif kualitatif bersifat alami dengan peneliti sebagai instumen
kunci, induktif dan interpretasi makna dapat bersifat subjektif namun tetap
dilandasi oleh kerangka teoritis. Hasil temuan menunjukkan bahwa tradisi ini
milik etnik Tamil di kota Medan. Dengan perilaku fenotipe dan genotype, dengan
pengertian bahwa etnik Tamil dapat mengadopsi konsep ideologi suatu keadaan
soasial. Tradisi perkawinan, ini terdiri dari tiga tahapan: pelamaran (Nischayam),
pertunganan (Parisam) dan Perkawinan (Thirumanam) Tradisi ini bermuatan
kearifan local, diantaranya: Cinta Kasih, Tanggung Jawab, Menjadi Orang yang
Berguna, Menjalin dan Mempertahankan Hubungan Sosial dan Kesetiaan.
Kesimpulan menunjukkan bahwa tradisi perkawinan didasari oleh kitab suci
Veda dan dilaksanakan sesuai dengan budaya setempat; gaya hidup Etnik Tamil
di Kota Medan tergambar dalam kehidupan sehari-hari; tradisi perkawinan
dilaksanakan melalui tahapan; bentuk dan isi tradisi lisan tergambar; dan
revitalisasi dan pelestarian serta perencanaan pewarisan dibutuhkan untuk
menjaga keutuhan tradisi perkawinan ini dan identitas etnik Tamil di kota Medan.