dc.contributor.advisor | Supriatmo | |
dc.contributor.advisor | Azlin, Emil | |
dc.contributor.author | Adenova, Rony | |
dc.date.accessioned | 2020-01-20T02:16:14Z | |
dc.date.available | 2020-01-20T02:16:14Z | |
dc.date.issued | 2015 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/22828 | |
dc.description.abstract | Background. Hyperbilirubinemia in neonates can be interpreted by an increase in total serum bilirubin in infants aged less than one month, often found in the first week of life and temporary, but also can be serious, even life-threatening. Determining the risk factors of hyperbilirubinemia are important for early diagnosis of Hyperbilirubinemia to prevent serious problem.
Objective. To determine whether male gender, gestational age, mother’s race, and siblings with hyperbilirubinemia are risk factors for hyperbilirubinemia in neonates at Haji Adam Malik Hospital Medan.
Methods. Cross-sectional studies conducted in December 2014 – April 2015 at Haji Adam Malik Hospital Medan. The case is a neonate aged 0-28 days with hyperbilirubinemia. Risk factors were then assessed through medical record. Data were analyzed using unpaired t test and one way ANOVA.
Results. The total number of eligible samples in this study were 42 neonates with hyperbilirubinemia. Siblings with hyperbilirubinemia was significantly risk factors for hyperbilirubinemia with mean difference 3.1 (95%CI 1.4-4.7) (p=0.001). Sex, mother’s race, and gestational age were not a risk factor for hyperbilirubinemia in neonates.
Conclusion. Siblings with hyperbilirubinemia was associated with an increased risk of hyperbilirubinemia in neonates. | en_US |
dc.description.abstract | Latar Belakang. Hiperbilirubinemia pada neonatus dapat diartikan dengan peningkatan bilirubin total serum pada bayi berusia kurang dari satu bulan, sering ditemukan pada minggu pertama kehidupan dan bersifat sementara, tetapi juga bisa serius, bahkan mengancam jiwa. Dengan mengetahui faktor risiko hiperbilirubinemia, dapat mencegah masalah yang serius akibat hiperbilirubinemia tersebut.
Tujuan. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan apakah jenis kelamin laki-laki, usia kehamilan, ras ibu, dan saudara kandung dengan hiperbilirubinemia merupakan faktor risiko terjadinya hiperbilirubinemia pada neonatus di Haji Adam Malik Medan Rumah Sakit.
Metode. Penelitian ini dilakukan secara Studi cross-sectional yang dilakukan pada bulan Desember 2014 - April 2015 di Haji Adam Malik Medan Rumah Sakit. Kasus adalah neonatus berusia 0-28 hari dengan hiperbilirubinemia. Faktor risiko kemudian dinilai melalui rekam medis. Data dianalisis menggunakan uji t tidak berpasangan dan one way ANOVA
Hasil. Jumlah sampel yang memenuhi syarat dalam penelitian ini adalah 42 neonatus. Riwayat saudara dengan hiperbilirubinemia merupakan faktor risiko hiperbilirubinemia denga rerata perbedaan 3,1 (95% CI 1,4-4,7) (p = 0,001). Jenis kelamin, ras ibu, dan usia kehamilan bukan merupakan faktor risiko untuk hiperbilirubinemia pada neonatus
Kesimpulan. Riwayat saudara dengan hiperbilirubinemia dikaitkan dengan peningkatan risiko hiperbilirubinemia pada neonatus. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Hiperbilirubinemia | en_US |
dc.subject | Neonatus | en_US |
dc.subject | Faktor Risiko | en_US |
dc.subject | Riwayat Saudara Kandung | en_US |
dc.title | Faktor Risiko Hiperbilirubinemia pada Neonatus di Rsup Haji Adam Malik Medan | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM127103008 | |
dc.description.pages | 59 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |