Show simple item record

dc.contributor.advisorSiagian, Parluhutan
dc.contributor.advisorSinaga, Bintang YM
dc.contributor.authorSanty, Diana
dc.date.accessioned2020-01-21T06:39:38Z
dc.date.available2020-01-21T06:39:38Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/22911
dc.description.abstractBackground: Estimated 10.4 million TB cases worldwide, of which 580,000 are MDR TB cases in 2015. However, only 125,000 have been found and treated. WHO issued a recommendation for the use of standard 9-11 month Shorter Multidrug-Drug Resistant Tuberculosis regimen. It will impact the number of patients treated and improve obedience because of the shorter, low cost, and well tolerated. Sputum culture is an important examination in monitoring the response to MDR TB treatment, and several factors can predict a prolonged time to culture conversion. Aims: Analyze the relationship between Body Mass Index and time to sputum conversion in MDR TB patients undergoing with Shorter Multidrug-Drug Resistant Tuberculosis regimen and to determine the outcome of the treatment at RSUP H. Adam Malik Medan, North Sumatera, Indonesia. Methods: A case series design with a total of 76 MDR TB patients who underwent shorter regimen was performed. Samples were obtained from medical record in the pulmonary isolation inward and MDR TB polyclinic at Adam Malik Hospital, Indonesia. Data was analyzed descriptively to identify the trend of sputum conversion of the nine months treatment. Results: Out of all patients 68.4% were males and 31.6% were females. Majority are in 41-50 years old age group, with normal BMI 51.4%. Time of sputum conversion occurred in the second month of the treatment and those with normal weight experienced more sputum conversion than those underweight patients. Out of 76 patients, those with complete treatment was 47.4% , those who are cured 44.8%, dropped out 28.9%, changed regimen 15.8%, exitus 9.2%, transferred 1.3%. Conclusions: In this study of Shorter Multi-Drug Resistant Tuberculosis Regimen, all cases with various BMI categories are converted on to negative on the second month of treatment. Good nutritional status is a predictor of successful outcome.en_US
dc.description.abstractLatar Belakang : Diperkirakan terdapat 10,4 juta insidens kasus TB di seluruh dunia, dimana 580.000 diantaranya merupakan kasus TB MDR pada tahun 2015. Namun hanya 125.000 yang berhasil ditemukan dan diobati. WHO (World Health Organization) mengeluarkan rekomendasi pengobatan dengan panduan jangka pendek 9-11 bulan yang memberikan hasil yang memuaskan dalam hal keberhasilan terapi, lebih mudah dikontrol dan murah dalam segi pembiayaan. Kultur sputum merupakan pemeriksaan yang penting dalam memantau respon terhadap pengobatan TB MDR dan beberapa faktor dapat mempengaruhi lamanya waktu konversi sputum. Tujuan: Menganalisis sejauh mana hubungan Indeks Masa tubuh (Body Mass Index) dengan waktu konversi sputum pada pasien TB MDR yang menjalani pengobatan dengan panduan jangka pendek (Short Term Regimen) dan untuk mengetahui hasil akhir pengobatan dengan panduan jangka pendek (Short Term Regimen) di RSUP H.Adam Malik Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Metode: Studi deskriptif dengan desain case series pada penderita TB MDR yang menjalani pengobatan dengan panduan jangka pendek (Short Term Regimen) di ruang rawat inap isolasi paru dan poliklinik TB MDR RSUP H. Adam Malik Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Hasil: Terkumpul 76 data, jumlah sampel laki laki sebanyak 68,4% dan perempuan sebanyak 31,6% dengan kelompok umur subjek penelitian paling banyak diikuti oleh umur 41-50 tahun. Jumlah pasien IMT normal 51,3% lebih banyak dibandingkan IMT kurus, sangat kurus dan tinggi. Waktu terjadinya konversi sputum adalah pada bulan kedua pengobatan dimana semua kelompok kategori IMT mengalami konversi dan IMT normal lebih banyak jumlahnya. Jumlah pasien yang mengikuti pengobatan lengkap adalah 47,4%. Pada akhir evaluasi pengobatan didapatkan angka kesembuhan sebesar 44,8%, Drop out 28,9%, perubahan regimen 15,8%, meninggal 9,2%, pindah 1,3%. Kesimpulan: Dalam penelitian pengobatan TB MDR dengan panduan jangka pendek (Short Term Regimen) didapatkan bahwa semua kasus dengan berbagai kategori IMT mengalami konversi sputum menjadi negatif pada bulan kedua pengobatan. Status gizi yang baik merupakan prediktor keberhasilan pengobatan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectTB MDRen_US
dc.subjectPanduan Jangka Pendeken_US
dc.subjectIndeks Massa Tubuhen_US
dc.subjectWaktu konversi Sputumen_US
dc.subjectHasil Akhir Pengobatanen_US
dc.titleHubungan Indeks Massa Tubuh (Body Mass Index) dengan Konversi Sputum Pada Pasien Tb Resisten Obat yang Menjalani Pengobatan dengan Panduan Jangka Pendek (Short Term Regimen) di RSUP H. Adam Malik Medan, Sumatera Utara, Indonesiaen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM167041058
dc.description.pages120 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record