Perbandingan Kadar Protein C pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Ulkus dan Tanpa Ulkus Kaki Diabetik di RSUP Haji Adam Malik Medan Mei – Juli 2017

Abstract

Division of Hematology and Oncology, Department of Internal Medicine, Faculty of Medicine, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia 2 Division of Endocrinology Metabolic And Diabetes, Department of Internal Medicine, Faculty of Medicine, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia *Correspondence : Dairion Gatot, email: dairion.gatot@usu.ac.id Background: Anticoagulant Protein C is designed to regulate coagulation, maintain flow of blood in the blood vessels, and prevent thrombosis. Protein C deficiency will cause the risk of thrombosis in flowing venous circulation. In some cases, patients it was reported that protein C deficiency may increase the risk of arterial thrombosis, especially in patients diabetes mellitus type 2 with diabetic foot ulcer. Aim: To identify change of the level of Protein C in patients diabetes mellitus type 2 with diabetic foot ulcer and without diabetic foot ulcer. Methods: This study was conducted with a cross-sectional design of 40 patients diabetes mellitus type 2 with diabetic foot ulcer and without diabetic foot ulcer in May – July 2017 in H. Adam Malik hospital Medan, underwent test for Protein C. Data analysed with Mann Whitney U test. P Value <0,05 was considered statistically significant. Result: Of 40 subject, 20 (50%) patients with diabetic foot ulcer and 20 (50%) patients without diabetic foot ulcer, and 13 (65%) male with diabetic foot ulcer and 10 (50%) female without diabetic foot ulcer found that Protein C in patients with diabetic foot ulcer (22,2) were lower when compared with patients without diabetic foot ulcer (30,6) and no significant decresed of Protein C level in patient with diabetic foot ulcer (p=0.665). Conclusion: There was not found significant difference of Protein C between patients with diabetic foot ulcer and without diabetic foot ulcer.

Divisi Hematologi Onkologi Medik, Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia. 2 Divisi Endokrinologi Metabolik Diabetes, Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia. Korespondensi: Dairion Gatot, email: dairion.gatot@usu.ac.id Latar Belakang: Antikoagulan Protein C dirancang untuk mengatur koagulasi, menjaga lancarnya aliran darah ke pembuluh darah, dan mencegah trombosis. Defisiensi Protein C akan menyebabkan resiko trombosis dalam mengalirkan sirkulasi vena. Dalam beberapa kasus, pasien dilaporkan bahwa defisiensi Protein C dapat meningkatkan risiko trombosis arteri, terutama pada pasien diabetes mellitus tipe 2 dengan ulkus kaki diabetik. Tujuan: Menilai perbandingan penurunan kadar Protein C pada penderita diabetes melitus tipe 2 dengan ulkus dan tanpa ulkus kaki diabetik. Metode: Studi ini dilakukan dengan menggunakan studi ptong lintang dengan 40 pasien diabetes melitus tipe 2 dengan ulkus dan tanpa ulkus kaki diabetik pada bulan mei – juli 2017 di rumah sakit umum pusat haji Adam malik medan, yang kemudian diperiksakan Protein C. Data dianalisa dengan menggunakan Mann Whitney U test. P Value <0,05 dikatakan signifikan secara statistik. Hasil: Dari 40 subjek, 20 (50%) pasien dengan ulkus kaki diabetik dan 20 (50%) pasien tanpa ulkus kaki diabetik, dan 13 (65%) pria dengan ulkus diabetik dan 10 (50%) wanita tanpa ulkus kaki diabetik menemukan bahwa Protein C pada pasien dengan ulkus diabetik (22,2) lebih rendah bila dibandingkan dengan pasien tanpa ulkus kaki diabetik (30,6) dan tidak dijumpai penurunan yang signifikan pada kelompok ulkus kaki diabetik(p = 0,665). Kesimpulan: Dijumpai penurunan kadar protein C antara ulkus kaki diabetik dengan tanpa ulkus kaki dabetik, dimana nilai protein C pasien dengan ulkus kaki diabetik lebih rendah dibandingkan dengan tanpa ulkus kaki diabetik, namun penurunan tidak signifikan secara statistic.