Show simple item record

dc.contributor.advisorNasution, Harmein
dc.contributor.advisorNapitupulu, Humaka L
dc.contributor.authorZ, Zuanda
dc.date.accessioned2020-01-28T02:58:33Z
dc.date.available2020-01-28T02:58:33Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/23182
dc.description.abstractPerkembangan dunia usaha saat ini dipengaruhi oleh semakin meningkatnya daya saing. Untuk dapat bersaing perusahaan dituntut mensinergikan sumberdaya dan potensi yang dimiliki, sehingga tercapai optimasi perusahaan secara menyeluruh. Diperlukan alat yang dapat mengukur sejauh mana pencapaian tujuan secara menyeluruh. Hasil pengukuran harus dapat menilai kinerja dari berbagai fase, tidak hanya dari sisi finansial, selain juga harus selaras dengan visi, pernyataan misi, tujuan, dan strategi perusahaan dalam jangka pendek, menengah dan panjang. Penelitian ini merancang model pengukuran kinerja di PT. Surveyor Indonesia cabang Medan dengan menggunakan metode Balance Scorecard. Metode yang mempertimbangkan empat perspektif, yaitu: perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan. Tahapan dalam perancangan pengukuran kinerja adalah identifikasi faktor lingkungan dengan , perumusan strategi, formulasi strategi, penentuan Key Perfomance Indicator, dan penentuan bobot serta target. Data penelitian diperoleh dari wawancara dan kuesioner perbandingan. Pengolahan data untuk penentuan bobot menggunakan software expert choice. Perancangan model pengukuran kinerja PT. Surveyor Indonesia cabang Medan berhasil mengidentifikasi 36 Key Performance Indicators (KPI’s), yaitu 9 KPI perspektif finansial, 9 KPI perspektif pelanggan, 9 KPI perspektif internal proses, dan 9 KPI perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Target diklasifikasikan ke dalam 9 (sembilan) kategori, berdasarkan pencapaian tahun sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot tiap perspektif terhadap pengukuran kinerja total adalah 33,8% perspektif finansial, 28,8% perspektif pelanggan, 20,5% perspektif internal proses, dan 16,9% perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Bobot KPI tertinggi adalah pendapatan sebesar 8,9%, dan bobot terendah KPI teknologi fokus pada pelanggan sebesar 0,3%, yang diukur dari total keseluruhan perspektif.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectKinerjaen_US
dc.subjectBoboten_US
dc.subjectTargeten_US
dc.subjectPerancangan Model Pengukuran Kinerjaen_US
dc.subjectKey Performance Indicatoren_US
dc.titleRancangan Perbaikan untuk Peningkatan Kinerja Perusahaan yang Menerapkan Kriteria Balanced Scorecard Studi Kasus pada PT Surveyor Indonesia Medanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM137025001
dc.description.pages220 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record