Efek Latihan Isometrik Otot Plantar Fleksor Terhadap Aktivitas Osteoblast Diukur dengan Bone Specific Alkaline Phosphatase dan Pembentukan Kalus pada Pasien Post Open Reduction Internal Fixation Fraktur Tibia Non Articular

Abstract

Background: Post operative non-articular tibia fracture several problems that can occur include; pain, muscles atrophy, muscles weakness, joint stiffness, delayed union, and non-union that makes patients limited in their daily activities. Several factors that play a role in the process of fracture healing include osteoblast activity and exercise. Plantar flexor isometric exercises might effectively prevent the problem. Markers of osteoblast activity are bone specific alkhaline phosphatase (BSAP) levels and Hummer scale callus formation. Not yet known the effect of plantar flexor muscle isometric exercise on osteoblast activity in the post open reduction internal fixation of non articular tibia fractures, due to the lack of studies in this field. Objectives: This study was conducted with the aim of investigating the effect of isometric plantar flexor on osteoblast activity and callus formation in patients post open reduction internal fixation non articular tibial fractures. Methods: This clinical trial was true experimental with pre-post test control group design divided into two groups, group I obtained treatment of isometric exercises of the plantar flexor muscle, range of motion knee joint, and ankle while group II obtained range of motion knee joints and ankle. Osteoblast activity measured with bone specific alkaline phosphatase level and callus formation. Hypothesis: There are differences in osteoblast activity and callus formation between groups that do isometric exercises of plantar flexor muscles with those that without isometric exercises plantar flexor. Hypothesis test used paired t test with a value of α 0.05 and a confidence level of 95%. Results: The study was found increase mean bone specific alkaline phosphatase group I; 15,7 and group II; 5,2. Paired t-test of independent samples with α of 0.05 and confidence interval 95% was obtained p value = 0.002, which has shown there is a significant difference in increased levels of bone specific alkaline phosphatase group I obtained isometric exercises plantar flexor with group II without isometric exercises plantar flexor. Radiographic examination of Hummer scale callus in group I who carried out isometric exercises plantar flexor had an average value of 2.63, where as group II without isometric exercises plantar flexor average of 3.06. Mann-Whitney test with  0.05 and 95% confidence interval obtained p value = 0,019 which has shown there is a significant difference in callus image in both groups of patients post open reduction internal fixation non articular tibia fracture. The squared regression calculated of callus assessment with bone specific alkaline phosphatase obtained the value of R² = 0.793, which means that the formation of callus Hummer classification can predict the change in bone specific alkaline phosphatase value by 79%. Conclusion: The study found isometric exercise plantar flexor in patients post open reduction internal fixation non articular tibia fracture enhances osteoblast activity and callus formation that will likely short the healing process time and prevent delayed union or non union.

Latar Belakang : Post operasi fraktur tibia non- articular masalah yang umumnya terjadi antara lain; nyeri, atrofi otot, kelemahan otot, kekakuan sendi, delayed union dan non-union yang membuat seseorang menjadi terbatas kemampuan dalam aktivitas kehidupan sehari hari. Penyembuhan tulang dipengaruhi oleh aktivitas osteoblast dan latihan fisik. yang dapat terpicu dengan latihan fisik, tetapi latihan tersebut sulit dilakukan pada minggu awal setelah operasi. Latihan isometrik plantar fleksor diprediksi efektif untuk mencegah masalah tersebut. Marker aktivitas osteoblast adalah kadar Bone specific alkhaline phosphatase (BSAP) dan pembentukan kalus skala Hummer. Sel osteoblast mempunyai reseptor mekanik yang akan memicu aktivitas osteoblast dan mempengaruhi proses penyembuhan fraktur tersebut . Belum diketahui efek latihan isometrik otot plantar fleksor terhadap aktivitas osteoblast pada post open reduction internal fixation fraktur tibia non- articular. Tujuan : Penelitian ini untuk mengetahui efek latihan isometrik otot plantar fleksor terhadap aktivitas osteoblast dan pembentukan kalus pada pasien fraktur tibia non-articular. Metode : Penelitian ini menggunakan metode true experimental dengan pre-post test control group design yang terbagi dalam dua kelompok, kelompok I dengan memberikan perlakuan latihan isometrik otot plantar fleksor, latihan rentang gerak sendi lutut , dan latihan rentang pergelangan kaki. Kelompok II hanya memberikan perlakuan latihan rentang gerak sendi lutut dan latihan rentang pergelangan kaki. Hipotesa : Ada perbedaan aktivitas osteoblast dan pembentukan kalus antara kelompok yang melakukan latihan isometrik otot plantar fleksor dengan yang tidak melakukan latihan isometrik. Pengujian hipotesa menggunakan uji t berpasangan dengan nilai α 0,05 dan tingkat kepercayaan 95 %. Serta Regresi Linear untuk prediksi hubungan kalus dengan bone specific alkaline phosphatase. Hasil :Peningkatan rata rata bone specific alkaline phosphatase kelompok I; 15,6 dan kelompok II;5,2. Uji t berpasangan ( α 0.05 dan Confidence Interval 95 %) diperoleh nilai p= 0.002 yang menunjukkan ada perbedaan yang signifikan peningkatan kadar BSAP kelompok I yang melakukan latihan isometrik plantar fleksor dengan kelompok II yang tidak melakukan latihan isometrik plantar fleksor. Pemeriksaan kalus secara radiographic Hummer scale terlihat pada kelompok I yang melakukan latihan isometrik otot plantar fleksor mempunyai nilai rata rata 2,63, sedangkan kelompok II yang tidak melakukan latihan isometrik otot plantar fleksor nilai rata rata 3,06. Pada uji Mann-Whitney diperoleh nilai p= 0,019 yang menunjukkan ada perbedaan signifikan gambaran kalus pada kedua kelompok pasien pasca open reduction internal fixation fraktur tibia non- articular tersebut. Perhitungan regresi kuadrat R2= 0,793,yang menunjukkan klasifikasi Hummer bisa memprediksi nilai perubahan bone specific alkaline phosphatase sebesar 79 % Kesimpulan : Penelitian ini menunjukkan latihan isometrik otot plantar fleksor pada pasien pasca open reduction internal fixation fraktur tibia non-articular meningkatkan aktivitas osteoblast dan pembentukan kalus yang akan mempercepat proses penyembuhan dan mencegah delayed union dan non-union.