Show simple item record

dc.contributor.advisorSilalahi, Jansen
dc.contributor.advisorHarahap, Urip
dc.contributor.advisorSuryanto, Dwi
dc.contributor.authorMargata, Linda
dc.date.accessioned2020-01-31T09:18:32Z
dc.date.available2020-01-31T09:18:32Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/23363
dc.description.abstractVirgin Coconut Oil (VCO) is one of the most saturated fat (composed of more than 90% saturated fatty acid) and also belongs to Medium Chain Triglyceride (MCT) because more than 50% of its fatty acids are composed of Medium Chain Fatty Acid (MCFA). On the other hand, most fats are Long Chain Triglyceride (LCT) which composed of long chain fatty acid. MCT and LCT are different in metabolism. In the body, hydrolysis of MCT produces MCFA and 2-monoglyceride which are rapidly absorbed and give health benefits such as in minerals absorption, blood glucose level, lipid profile, and they also possess antibacterial activity. Fats enzymatic hydrolysis which happen in the body can be done in vitro using lipase which is active on sn-1,3 position in fat’s molecule. The aim of research is to obtain the optimum condition of VCO enzymatic hydrolysis, to evaluate the effect of various oils on minerals absorption, to study the effect of VCO and its enzymatic hydrolysis (HVCO) as antidiabetic, antidyslipidemic and antibacterial on methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA). HVCO was obtained by hydrolysis using lipase from Rhizomucor miehei at optimum condition determined from acid value of hydrolysate at various temperature (30-60°C), pH (7-10) and incubation time (0-14 hours). Effect of various oils on minerals absorption was evaluated on male rats which were divided into 5 groups (5 animals each) and were given 2 mL/kgBW: (1) control (no oil given), (2) VCO, (3) HVCO, (4) corn oil and (5) palm oil, orally for 21 days with metabolic balance study on the last 4 days of experimental period. Calcium and magnesium absorption was determined by measuring the fecal, urine and serum minerals with atomic absorption spectrometry. The antidiabetic evaluation was done on male rats induced with 40 mg/kgBW streptozotocin, while antidyslipidemic evaluation was done on male rats induced with 2 mL/kgBW mixture of quail egg yolk and lard oil, twice a day for 30 days. Rats were divided into six groups (5 rats each) which were: (1) negative control, (2) positive control (45 mg/kgBW metformin in antidiabetic evaluation and 10 mg/kgBW atorvastatin in antidyslipidemic evaluation), (3) 4 mL/kgBW VCO, (4) 6 mL/kgBW VCO, (5) 4 mL/kgBW HVCO, and (6) 6 mL/kgBW HVCO. Treatments were given for 30 days in antidiabetic evaluation and 14 days in antidyslipidemic evaluation. At the end of experiment, measurement of blood glucose level, HbA1c, SOD, sRAGE level and pancreatic immunohistochemical (IHC) analysis was done on diabetic rats. In dyslipidemic rats, total cholesterol (TC), triglyceride (TG), HDL, LDL, VLDL, atherogenic index (AI), TC/HDL, LDL/HDL ratio and liver enzymes (SGOT and SGPT) were measured. Antibacterial evaluation on MRSA was done with concentration of VCO and HVCO ranged from 3.125% to 50%, and ampicillin 2.5 and 5 mg/mL were used as reference. Based on the results, it was found that optimum condition of VCO hydrolysis using lipase from R. miehei was at 50°C, pH 8 and incubation time of 10 hours with acid value of 134.96 mg KOH/g oil. Calcium and magnesium’s absorption per day in rats given with HVCO were significantly higher (59.29 mg calcium, 5.54 mg magnesium) than rats given with VCO (56.60 mg calcium, 5.21 mg magnesium), corn oil (54.64 mg calcium, 4.79 mg magnesium) and palm oil (53.47 mg calcium, 4.39 mg magnesium). From the experiment it was found that blood glucose levels of diabetic rats treated with 4 mL/kgBW and metformin after 30 days were not significantly different which were 409.20 and 364.40 mg/dL. HVCO 4 mL/kgBW decreased HbA1c (55.50 μg/mL) and sRAGE (103.33 pg/mL) levels, while increased SOD (123.84 pg/mL) level in diabetic rats. Insulin expression analyzed by IHC also showed no significant difference between rats treated with 4 mL/kgBW HVCO and metformin, which were 11.40% and 11.70%, respectively. From the antidyslipidemic study it was shown that 6 mL/kgBW HVCO improved blood lipid profile (TC, TG, HDL, LDL and VLDL of 153.6, 81.0, 78.0, 59.4 and 16.2 mg/dL respectively, while AI, TC/HDL and LDL/HDL ratios were 0.97, 1.98 and 0.74 respectively). HVCO also decreased liver enzymes activity (172.0 U/L for SGOT and 56.6 U/L for SGPT) in dyslipidemic rats. Antibacterial evaluation on MRSA showed that 50% HVCO gave inhibition zone of 10.20 mm, while VCO and ampicillin did not give any antibacterial effect. From the results above, it can be concluded that optimum condition of VCO enzymatic hydrolysis using lipase from R. miehei was at 50ºC, pH 8 and incubation time of 10 hours. LCT significantly decreased calcium and magnesium absorption more than MCT (VCO) and HVCO. HVCO did not disrupt minerals absorption significantly, hence did not cause minerals deficiency. VCO and HVCO decreased blood glucose, HbA1c, sRAGE levels while increased SOD levels and insulin expression, thus showing antidiabetic properties. VCO and HVCO decreased TC, TG, LDL, VLDL, AI, TC/HDL, LDL/HDL, SGOT, SGPT, while increased HDL, thus showing antidyslipidemic properties. HVCO gave antibacterial effect on MRSA, while VCO did not.en_US
dc.description.abstractMinyak kelapa murni (Virgin Coconut Oil = VCO) adalah salah satu lemak paling jenuh (lebih dari 90% disusun oleh asam lemak jenuh) dan termasuk lemak rantai sedang (Medium Chain Triglyceride = MCT) karena lebih dari 50% asam lemak penyusunnya adalah asam lemak rantai sedang (Medium Chain Fatty Acid = MCFA), sedangkan pada umumnya lemak lain adalah lemak rantai panjang (Long Chain Triglyceride = LCT) yang disusun oleh asam lemak rantai panjang. Terdapat perbedaan metabolisme antara MCT dan LCT. Hasil hidrolisis MCT di dalam tubuh yaitu MCFA dan 2-monogliserida secara cepat diserap dan memberikan manfaat terhadap kesehatan seperti tidak mengganggu absorpsi mineral, dapat memperbaiki kadar glukosa darah dan profil lipida darah, serta mempunyai efek antibakteri. Hidrolisis enzimatis lemak seperti yang terjadi dalam saluran pencernaan dapat dilakukan secara in vitro dengan bantuan enzim lipase yang aktif pada posisi sn-1,3 molekul lemak. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh kondisi optimum hidrolisis enzimatis VCO, menguji efek jenis minyak terhadap absorpsi mineral, efek VCO dan hidrolisis VCO (HVCO) sebagai antidiabetes, antidislipidemia, dan antibakteri terhadap methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA). HVCO diperoleh dengan hidrolisis menggunakan enzim lipase Rhizomucor miehei pada kondisi optimum yang ditetapkan melalui nilai bilangan asam hasil hidrolisis pada berbagai variasi suhu (30-60°C), pH (7-10), dan waktu inkubasi (0-14 jam). Pengujian efek jenis minyak terhadap absorpsi mineral dilakukan pada tikus jantan yang dibagi dalam 5 kelompok (masing-masing 5 ekor) yang diberikan: (1) kontrol (tanpa diberikan minyak), (2) VCO, (3) HVCO, (4) minyak jagung, dan (5) minyak kelapa sawit sebanyak 2 mL/kgBB secara oral selama 21 hari dengan studi kesetimbangan metabolik selama 4 hari terakhir masa eksperimen. Penentuan absorpsi kalsium dan magnesium dilakukan melalui pengukuran terhadap kadar mineral yang terdapat dalam feses, urin, dan serum tikus dengan spektrometri serapan atom. Pengujian efek antidiabetes dilakukan terhadap tikus jantan yang diinduksi dengan streptozotocin 40 mg/kgBB, sedangkan uji efek antidislipidemia dilakukan terhadap tikus jantan yang diinduksi dengan 2 mL/kgBB campuran kuning telur puyuh dan lemak babi dua kali sehari selama 30 hari. Tikus dibagi dalam 6 kelompok (masing-masing 5 ekor) yaitu: (1) kontrol negatif, (2) kontrol positif (metformin 45 mg/kgBB untuk pengujian antidiabetes dan atorvastatin 10 mg/kgBB untuk pengujian antidislipidemia), (3) VCO 4 mL/kgBB, (4) VCO 6 mL/kgBB, (5) HVCO 4 mL/kgBB, dan (6) HVCO 6 mL/kgBB. Perlakuan diberikan selama 30 hari untuk pengujian antidiabetes dan 14 hari untuk pengujian antidislipidemia. Pada akhir perlakuan, diukur kadar glukosa darah (KGD), HbA1c, SOD, sRAGE, dan imunohistokimia (IHC) pankreas tikus diabetes, sedangkan pada tikus dislipidemia diukur kadar kolesterol total (KT), trigliserida (TG), HDL, LDL, VLDL, indeks aterogenik (IA), rasio KT/HDL, rasio LDL/HDL, dan enzim hati (SGOT dan SGPT). Pengujian antibakteri terhadap MRSA dilakukan dengan variasi konsentrasi VCO dan HVCO dari 3,125% sampai 50%, serta larutan ampicillin konsentrasi 2,5 dan 5 mg/mL sebagai pembanding. Berdasarkan hasil percobaan diperoleh bahwa kondisi optimum hidrolisis VCO menggunakan enzim lipase R. miehei adalah pada suhu 50°C, pH 8, dan waktu inkubasi 10 jam dengan nilai bilangan asam 134,96 mg KOH/g minyak. Absorpsi per hari kalsium dan magnesium pada tikus yang diberikan HVCO lebih tinggi secara signifikan (59,29 mg kalsium; 5,54 mg magnesium) dibandingkan dengan tikus yang diberikan VCO (56,60 mg kalsium; 5,21 mg magnesium), minyak jagung (54,64 mg kalsium; 4,79 mg magnesium), dan minyak kelapa sawit (53,47 mg kalsium; 4,39 mg magnesium). Berdasarkan hasil pengujian antidiabetes ditemukan bahwa KGD tikus diabetes yang diberikan HVCO 4 mL/kgBB dan metformin selama 30 hari tidak berbeda secara signifikan yaitu 409,20 dan 364,40 mg/dL. HVCO 4 mL/kgBB menurunkan kadar HbA1c (55,50 μg/mL) dan sRAGE (103,33 pg/mL) serta meningkatkan SOD (123,84 pg/mL) tikus diabetes. Ekspresi insulin dengan teknik IHC pada kelompok HVCO 4 mL/kgBB dan metformin juga tidak berbeda signifikan yaitu 11,40% dan 11,70%. Berdasarkan hasil pengujian antidislipidemia ditemukan bahwa HVCO dosis 6 mL/kgBB berpengaruh baik terhadap profil lipida darah (nilai KT, TG, HDL, LDL, dan VLDL adalah 153,6; 81,0; 78,0; 59,4; dan 16,2 mg/dL, sedangkan IA, rasio KT/HDL, dan rasio LDL/HDL adalah 0,97; 1,98; dan 0,74). HVCO juga menurunkan aktivitas enzim hati (172,0 U/L untuk SGOT dan 56,6 U/L untuk SGPT) tikus dislipidemia. Pengujian antibakteri terhadap MRSA menunjukkan bahwa HVCO 50% memberikan zona hambat sebesar 10,20 mm, sedangkan VCO dan ampicillin tidak memberikan efek antibakteri. Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa kondisi optimum hidrolisis enzimatis VCO menggunakan enzim lipase R. miehei adalah pada suhu 50ºC, pH 8, dan waktu inkubasi selama 10 jam. Minyak LCT menyebabkan penurunan absorpsi kalsium dan magnesium yang lebih signifikan dibandingkan dengan minyak MCT (VCO) dan HVCO. HVCO tidak menganggu absorpsi mineral secara signifikan sehingga tidak menyebabkan defisiensi mineral. VCO dan HVCO menurunkan KGD, HbA1c, sRAGE serta meningkatkan SOD dan ekspresi insulin sehingga mempunyai sifat antidiabetes. VCO dan HVCO menurunkan kadar KT, TG, LDL, VLDL, IA, rasio KT/HDL, rasio LDL/HDL, SGOT, SGPT, namun meningkatkan HDL sehingga mempunyai sifat antidislipidemia. HVCO memberikan efek antibakteri terhadap MRSA, sedangkan VCO tidak.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectMinyak kelapa murnien_US
dc.subjectHidrolisis enzimatisen_US
dc.subjectAbsorpsi mineralen_US
dc.subjectAntidiabeteen_US
dc.subjectAntidislipidemiaen_US
dc.subjectAntibakterien_US
dc.titleUji Efek Fisiologis, Farmakologis, dan Antibakteri Minyak Kelapa Murnien_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM168116002
dc.description.pages324 Halamanen_US
dc.description.typeDisertasi Doktoren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record