dc.description.abstract | Moral maupun nilai–nilai kecendrungan dipengaruhi hidup bangsanya, dan moral bangsa Jepang dipengaruhi oleh agama yang dianut dan budaya yang berlangsung sejak lama. Salah satu moral bangsa Jepang adalah Bushido yang diartikan sebagai jalan kesatria atau juga dapat diartikan sebagai tata cara atau kode etik seorang bushi atau samurai yang dimana sikap seorang bushi menjadi teladan dimasyarakat . Sikap seorang Bushi dipengaruhi ajaran konfusius dan Budhisme yaitu hubungan antara atasan dan bawahan, suami dengan istri, orangtua dengan anaknya, kakak dengan adiknya, serta hubungan antar teman. Sejarah Bushi berawal pada sebelum zaman feodal dimana sistem pemerintahan saat itu dikenal dengan sistem ritsuryo, dimana Tenno (kaisar) adalah penguasa administrasi pemerintahan tertinggi. Sejarah feodalisme di Jepang berjalan cukup panjang. Dimulai dari zaman kamakura yaitu ketika Minamoto No Yoritomo menjabat sebagai shogun sampai pada masa pemerintahan shogun Tokugawa. Masa kepemimpinan Tokugawa merupakan masa yang menentukan bagi Jepang. Karena dimasa ini pembentukan karakter bangsa Jepang dimulai dan masa ini juga merupakan jalan menuju Jepang yang modern. Pemerintahan Tokugawa identik dengan sistem feodalisme. Inti sistem feodal yaitu hubungan antara raja dan petani. Maka dari itu dikatakan bahwa ciri utama
dari sistem feodal adalah adanya penyerahan diri seseorang ketangan orang lain sekedar untuk memperoleh perlindungan. Penyerahan diri ini terjadi pada dua tingkatan yaitu raja menerima penyerahan dari para tuan tanah dan tuan tanah menerima penyerahan diri dari para petani. Sebelum zaman feodal, sistem pemerintahan dikenal dengan sistem Ritsuryo, yaitu pemerintahan tertinggi berada ditangan kaisar. Sistem kepemilikan tanah pada zaman itu dikenal dengan sistem Kochi komin, yaitu kepemilikan tanah umum oleh masyaraka umum. Sistem tersebut dipimpin dibawah kepemimpinan kizoku. Pada masa itu banyak terjadi persaingan yang mengakibatkan perang.
Hal inilah yang mengakibatkan terbentuknya Bushi. Bushi awalnya merupakan sekelompok petani yang dipersenjatai untuk mengabdi kepada tuannya kizoku.
Namun akhirnya bushi tidak lagi bergantung pada Kizoku, namun Kizoku lah yang bergantung pada Bushi sehingga Bushi menjadi kelompok yang disegani. Pada masa pemerintahannya, Tokugawa menerapkan berbagai kebijakan di Jepang, yaitu kebijakan Kinchunarabi Kuge, kebijakan Buke, kebijakan Sankin Koutai dan kebijakan Sakoku. kebijakan yang lainnya adalah diterapkannya golongan masyarakat, dimana masyarakat dibagi kedalam beberapa golongan, yaitu golongan militer (bushi), golongan petani (nōmin), golongan pengrajin (shokuin), golongan pedagang (shonin) dan golongan yang tidak termasuk ke salah satu dari golongan tersebut yanh disebut senmin.
Pembagian golongan ini bertujuan untuk mempertahankan kekuasaan Shogun dan mencegah pertikaian antar Daimyo. Namun banyak pemberontakan yang terjadi pada masa ini terkhusus oleh kaum petani. Hal ini juga merupakan salah satu penyebab terbentuknya Bushi. | en_US |