Show simple item record

dc.contributor.advisorMalayu, Siti Muharami
dc.contributor.authorSari, Evita
dc.date.accessioned2020-02-07T02:58:07Z
dc.date.available2020-02-07T02:58:07Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/23673
dc.description.abstractKarya sastra menggambarkan keadaan dari kehidupan masyarakat yang ada, sehingga karya sastra dapat menghasilkan suatu ketertarikan bagi pembaca dan penikmatnya. Karya sastra sudah menjadi salah satu bagian budaya dari peradaban manusia. Dan seiring berjalannya waktu karya sastra juga hadir dengan semakin banyak ragam dan penuh kreasi. Secara umum sastra memiliki arti sebagai ungkapan dalam pribadi manusia mengenai hal – hal seperti pengalaman pribadi, hasil pemikiran, perasaan pribadi, ide – ide yang ada, rasa semangat, dan keyakinan dalam diri yang tergambar dalam suatu hal yang nyata untuk membangkitkan daya tarik dengan menggunakan alat bahasa. Karya sastra memiliki berbagai macam jenis yaitu puisi, pantun, roman, cerpen, novel, naskah drama bahkan film. Salah satu karya sastra prosa yang umum diketahui masyarakat adalah novel. Sebuah novel biasanya menggambarkan hal – hal mengenai kisah kehidupan manusia dan pengarangnya. Biasanya sebuah novel ini ditulis dengan adanya maksud tujuan agar setiap pesan dan amanat yang terkandung dalam novel tersebut dapat memberikan gambaran kenyaataan yang ada dalam kehidupan. Di dalam novel ada unsur-unsur pembangun novel, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik novel yaitu unsur pembangun yang berasal dari dalam karya sastra itu sendiri. Unsur intrinsik terdiri dari tema, latar, alur, penokohan, sudut pandang, gaya bahasa dan lain sebagainya. Sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur pembangun dari luar novel seperti biografi pengarang. Dalam hal ini penulis mengambil unsur intrinsik yaitu tema, alur, latar tempat, latar waktu, latar budaya, latar sosial, penokohan, dan sudut pandang. Novel yang akan penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu novel “The Scent Of Sake” karya Joyce Lebra. Novel ini menceritakan kehidupan pada zaman Edo. Tentang seorang perempuan yang dibatasi dalam segala hal, yang lahir dari keluarga pembisnis sake yang bernama Rie . Ia selalu ingin ikut masuk ke dalam dunia bisnis sake keluarganya, tetapi ayahnya sangat menentang hal itu. Bagi keluarga pembuat sake, anak laki–laki yang sangat memiliki peranan penting dalam kelangsungan bisnis sake sebagai pewaris bisnis sake keluarga. Namun, setelah kepergian Toichi adik laki – lakinya, Rie yang bertanggung jawab penuh dengan kelangsungan bisnis keluarganya, semua beban ada dipundak Rie sebagai anak satu-satunya keluarga Omura. Rie harus bersedia menerima keputusan kedua orangtuanya yang mencarikan suami adopsi yang dilakukan oleh keluarganya untuk dijadikan penerus pemimpin keluarga Omura. Dia berpikir mungkin dengan adanya suami adopsi nanti akan mempermudah menjalankan ambisinya dalam urusan bisnis sake keluarganya. Tetapi semua hal itu tidak sesuai dengan yang diharapkan Rie, tidak ada kecocokan antara mereka berdua dan sifat suaminya yang selalu menghamburkan uang serta tidak pandai dalam hal bisnis membuat Rie harus memikirkan cara lain dengan cerdas. Rie memang wanita yang cerdas dan bebakat hanya saja banyak hal yang tidak dapat dilakukan oleh wanita saat itu karena sistem budaya Jepang Kuno yang membatasi peranan wanita tersebut. Walaupun larangan itu seakan membatasi Rie dalam melakukan segala hal, tetapi Rie mempunyai berbagai cara untuk tetap terlibat dalam urusan bisnis dan seiring berjalannya waktu tekadnya semakin kuat. Rie selalu bekerja keras menjadikan rumah sake Omura milik keluarganya terus berkembang hingga akhirnya ia berhasil menjadikan bisnis sake keluarganya menjadi nomor satu. Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode ini yaitu dengan cara mendeskripsikan berbagai macam-macam unsur-unsur yang ada di dalam novel dan kemudian menganalisisnya dengan media teks dan bahasa. Dalam penelitian ini juga menggunakan telaah kepustakaan. Dengan menggunakan metode ini, dapat menelaah dari buku dan catatatan yang berhubungan dengan masalah yang ingin dipecahkan. Dalam menyusun penelitian ini penulis menggunakan teori pendekatan pragmatik yang dinyatakan oleh Abrams dalam Jabrohim. Dan juga menggunakan teori semiotik oleh Teeuw dalam Rokmansyah dalam menganalisis nilai-nilai yang terdapat pada novel. Adapun hasil dari penelitian ini, nilai pragmatik yang terkandung dalam novel “The Scent Of Sake” yaitu dilihat berdasarkan dari tujuan moral yaitu nilai – nilai dalam kehidupan seperti bekerja keras, saling menyayangi, sikap bertanggung jawab, bijaksana dan rela berkorban. Hal ini bisa dilihat dari Sikap Rie. Ketika mengahadapi segala persoalan hidup yang silih berganti menghampirinya, ia tetap mampu berdiri tegar dan konsisten dengan tujuannya, ia melakukan semua hal dengan penuh ambisi dan tetap mengabdikan diri kepada keluarganya tanpa ada sedikitpun rasa sakit hati, ia menjalani segalanya dengan ikhlas dan tulus hingga berbuah keberhasilan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectThe Scent of Sakeen_US
dc.subjectStudi Pragmatik dan Semiotiken_US
dc.titleAnalisis Pragmatik Terhadap Cerita Novel “The Scent of Sake” Karya Joyce Lebraen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM150708034
dc.description.pages80 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record