dc.description.abstract | FAUZI, Pemanfaatan Kompos Paitan (Tithonia diversifolia) Untuk Perbaikan
Tanah Marjinal Psammentic Paleuduts. Dibimbing oleh Prof. Dr. Ir. Erwin Masrul
Harahap, MS selaku Promotor dan Dr. Ir. Hamidah Hanum, MP serta Dr. Ir.
Rachmat Adiwiganda, M.Sc selaku Co-Promotor.
Di Indonesia lahan marginal dijumpai baik pada lahan basah maupun lahan
kering. Lahan basah berupa lahan gambut, lahan sulfat masam dan rawa pasang surut
seluas 24 juta ha, sementara lahan kering berupa tanah Ultisol 47,5 juta ha dan Oxisol
18 juta ha (Suprapto, 2002)
Kebutuhan akan lahan produktif akan semakin meningkat, tetapi
ketersediaannya akan semakin terbatas, terutama pada saat ini ketika konversi lahan
pertanian menjadi non pertanian. Oleh karena itu perbaikan lahan marjinal merupakan
salah satu solusi alternatif untuk memperluas lahan produktif di Indonesia.
Permasalahan umum pada tanah marginal lahan kering dari batuan sedimen masam
adalah reaksi tanah masam, kapasitas tukar kation (KTK) rendah, kandungan bahan
organik rendah, ketersediaan dan cadangan hara rendah,
Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhan Batu Selatan Provinsi Sumatera
Utara merupakan salah satu kawasan penyebaran tanah marjinal Ultisol yang
terbentuk dari bahan induk batuan pasir dengan kejenuhan basa (KB) < 35% , reaksi
tanah (pH) masam, KTK dan C-organik serta unsur hara redah terutama fosfor (P).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan paket teknologi peningkatan
produktifitas tanah marjinal Psammentic Paleudults dan efisiensi pemupukan P
melalui pemberian berbagai sumber bahan organik yang berasal dari sisa tanaman dan
pupuk kandang.
Penelitian ini terdiri atas 4 (empat) tahap penelitian. Penelitian tahap pertama
adalah untuk mengetahui karakteristik sifat kimia dan fisika tanah melalui
pengamatan dan diskripsi profil di lapangan yaitu di Desa Kampung Dalam,
Kecamatan Silangkitang, Kabupaten Labuhan Batu Selatan Provinsi Sumatera Utara.
Analisis laboratorium dilakukan di Laboratorium Riset Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara dan Laboratorium Research And Development Asian Agri, Tebing
Tinggi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah marjinal Psammentic Paleudults
memiliki tingkat kesuburan rendah, pH (H2O) berkisar 4,35 - 4,45 (sangat masam),
kapasitas tukar kation (KTK) 11-14 me/100 g (sangat rendah), kadar C-organik 0,26
– 1,36 % ( sangat rendah), Kejenuhan basa (KB) 6,00 -7,64 % (sangat rendah),
P-tersedia (Bray II) 9,35 - 12,30 ppm (rendah) dan karakteristik sifat fisika tanah
memiliki tekstur pasir berlempung hingga pasir.
Penelitian tahap kedua adalah mengkaji mekanisme peningkatan P-tersedia
tanah akibat pemberian berbagai bahan organik dan lama inkubasi pada tanah
marjinal Psammentic Paleudults yang dilaksanakan di laboratorium Riset Fakultas
Pertanian USU. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
faktorial dengan 2 (dua) faktor perlakuan yaitu bahan organik dan masa inkubasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi bahan organik meningkatkan
pH tanah, C-organik, N-total tanah, KTK tanah, P-tersedia, dan P-total tanah serta
menurunkan kandungan P-Al, P-Fe dan Al-dd pada tanah Psammentic Paleudults.
Masa inkubasi dari 1 hingga 4 minggu berpengaruh terhadap peningkatan pH tanah,
C-organik tanah, KTK tanah dan P-total tanah, serta menurunkan kandungan P-Al
dan P-Fe. Perlakuan terbaik yaitu kombinasi kompos Tithonia diversifolia + Kotoran
ayam dengan waktu inkubasi selama 3 minggu dalam meningkatkan P-tersedia, KTK
dan mengurangi kandungan P-Al, P-Fe pada tanah Psammentic Paleudults.
Penelitian tahap ketiga adalah kajian kombinasi Tithonia deversifolia dan
pupuk fosfat untuk perbaikan sifat kimia tanah dan efisiensi serapan P. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui perubahan sifat kimia tanah Psammentic Paleudults
akibat pemberian kombinasi biomasa Tithonia diversifolia dan kotoran ayam dengan
pupuk fosfat dan menentukan kombinasi terbaik dalam meningkatkan P-tersedia dan
efisiensi serapan P tanaman. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kasa Fakultas
Pertanian USU. menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial dengan 2
faktor dan 3 ulangan, faktor I bahan organik dan faktor II pupuk P ( SP36). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pemberian kombinasi kompos Tithonia diversifolia dengan kotoran ayam sebagai bahan organik pada beberapa taraf berpengaruh
meningkatkan pH H2O, C-organik tanah, P-tersedia, P-total, serapan P, tinggi
tanaman, bobot kering tajuk, bobot kering akar serta berpengaruh menurunkan kadar
Al-dd, P-Al, dan P-Fe. Pemberian pupuk SP-36 pada beberapa taraf berpengaruh
meningkatkan P-tersedia, P-total, serapan P, tinggi tanaman, bobot kering tajuk, dan
bobot kering akar. Kombinasi kompos Tithonia diversifolia dan kotoran ayam dengan
pupuk SP-36 pada perlakuan B3P4 meningkatkan efisiensi serapan P yang tertinggi
yaitu 24,70 %.
Penelitian ke empat adalah uji formulasi kompos Tithonia diversifolia dan
pupuk Sp-36 untuk meningkatkan ketersediaan dan efisiensi serapan fosfat pada
tanah marjinal Psammentic Paleudults. Penelitian ini di laksanakan di lapangan yaitu
di Desa Kampung Dalam, Kecamatan Silangkitang, Kabupaten Labuhan Batu
Selatan, Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan rancangan acak
kelompok (RAK) faktorial dengan 2 (dua) faktor dan 3 ulangan. Faktor I yaitu bahan
organik dan faktor ke II adalah pupuk SP 36.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa aplikasi kombinasi kompos paitan
(Tithonia diversifolia ) dan kotoran ayam mampu memperbaiki sifat kimia tanah
marjinal Psammentic Paleudults. Pemberian pupuk SP-36 meningktakan P-tersedia
tanah, serapan P, bobot kering tajuk dan bobot kering akar tanaman. Interaksi
aplikasi kompos Paitan (Tithonia diversifolia ) dan kotoran ayam (1:1) dengan pupuk
SP-36 yang terbaik adalah B3P2 dalam menigkatkan P-tersedia tanah dan efisiensi
serapan P sebesar 25,78%. | en_US |