dc.contributor.advisor | Rosmayati | |
dc.contributor.advisor | Siregar, Luthfi A.M. | |
dc.contributor.advisor | Harahap, Fauziyah | |
dc.contributor.author | Rizwan, Muhammad | |
dc.date.accessioned | 2020-02-10T02:01:02Z | |
dc.date.available | 2020-02-10T02:01:02Z | |
dc.date.issued | 2020 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/23736 | |
dc.description.abstract | Pertumbuhan tanaman kedelai di bawah tegakan pohon hutan dalam
system agroforestri merupakan suatu kumpulan proses, mulai dari datangnya
radiasi matahari ke daun tanaman, fotosintesis, partisi karbohidrat, respirasi,
evapotranspirasi, dan interaksinya terhadap stadia perkembangan tanaman,
naungan, serta agroklimat. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengevaluasi potensi
dan status hara di bawah tegakan pohon; 2) menganalisis beberapa varietas
kedelai yang sesuai dibudidayakan di bawah tegakan pohon; 3) mengevaluasi
dosis pemupukan terbaik untuk kedelai yang ditanam di bawah tegakan pohon.
Kebaruan penelitian ini adalah diperolehnya teknologi budidaya kedelai dengan
system agroforestry, informasi kesuburan tanah pada system agroforestri,
optimalisasi pemanfaatan lahan, dan hasilnya diharapkan bisa menjadi
rekomendasi bagi petani hutan rakyat yang sejenis di Sumatera Utara.
Penelitian ini dilakukan menggunakan dua metode pendekatan, yaitu
survey dan percobaan lapangan. Survey tanah dilakukan untuk mengetahui
potensi dan status hara tanah di lahan percobaan dengan pengambilan contoh
tanah yang kemudian dianalisis di laboratorium. Contoh tanah yang dianalisis
diambil dari setiap lokasi tegakan pohon hutan secara komposit pada kedalaman 0
– 30 cm yang didasarkan pada masing-masing pola pemanfaatan lahan yang
ada.Kegiatan ini dilakukan dua kali, yaitu sebelum percobaan lapangan dan di
akhir percobaan lapangan. Selain survey tanah dilakukan pengukuran intensitas
pencahayaan/ radiasi surya di bawah tegakan masing-masing jenis pohon yang
dipilih.
Pendekatan percobaan lapangan dilakukan untuk menguji adaptasi varietas
kedelai terhadap naungan dan pemupukan pada masing-masing pohon, yaitu:
karet, mindi, Gmelina dan jabon. Pengujian dilakukan dengan rancangan Splitsplit
plot. Petak utama adalah tegakan, anak petak adalah varietas kedelai dan
anak-anak petak adalah dosis pemupukan. Komposisi perlakuan pada percobaan
pertama pada masing-masing faktor (petak utama, anak petak dan anak anak
petak) dan jenis tanaman terdiri dari: 1) Petak utama: P1 = Tegakan Karet, P2 =
Tegakan Mindi, P3= Tegakan Jabon, P4= Tegakan Gmelina; 2) Anak petak: V1 =
Varietas Anjasmoro, V2= Varietas Burangrang, V3= Varietas Dena-1, V4=
Varietas Dena-2; 3)Anak anak petak: D1 = 50 % dosis anjuran (urea 50 kg/ha, SP-
36 100 kg/ha, KCl 50 kg/ha), D2 = dosis anjuran (urea 100 kg/ha, SP-36 200
kg/ha, KCl 100 kg/ha), D3= 150% dosis anjuran (urea 150 kg/ha, SP-36 300
kg/ha, KCl 150 kg/ha).
Kedelai toleran (Dena-1 dan Dena-2) maupun kedelai yang peka
(Anjasmoro dan Burangrang) intensitas cahaya rendah melalui naungan di bawah
tegakan pohon telah melakukan adaptasi untuk meningkatkan kemampuan
penangkapan dan penggunaan cahaya. Adaptasi tersebut melalui perubahan
fisiologi terhadap tinggi tanaman, kandungan klorofil, pembungaan, proses
pembentukan dan pengisian biji. Dari sisi pemupukan, penambahan unsur hara memberikan peluang
peningkatan produksi melalui pengaruhnya terhadap polong berisi dan jumlah biji
per tanaman. Karakter ini berhubungan dengan meningkatnya serapan hara pada
kondisi naungan yang optimal bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Jenis naungan yang paling memungkinkan diperolehnya produksi yang baik
adalah Mindi. | en_US |
dc.description.abstract | Soybean growth under forest trees stands in agroforestry system is series
of processes, from solar radiation to plant leaves, photosynthesis, carbohydrate
partitioning, respiration, evapotranspiration, and their interactions with plants
stage development, shade and agro-climate. This study aims to: 1) evaluate the
potential and nutrient status under tree stands; 2) analyzing some soybean
varieties suitable for cultivation under tree stands; and 3) evaluate the best
fertilizer dosage for soybeans under tree stands. The novelty of this research is
understanding of soybean cultivation technology under agroforestry system, soil
fertility information in agroforestry system, optimization of land use, and the
finding are expected to be a recommendation for similar community forest
farmers in North Sumatra.
This research was conducted using two approach, namely survey and field
experiments. Soil survey was conducted to determine the potential and status of
soil nutrients in the experimental field by taking soil samples for laboratory
analysis. Composite soil samples were taken from each location of forest tree
stands at a depth of 0 - 30 cm according to existing land use patterns. This
sampling was carried out twice, namely before and at the end of the field
experiment. In addition to, intensity of solar radiation under the tree stand of each
selected tree species also measured.
Field trial approach was carried out to test soybean varieties adaptation to
shade and fertilization of each tree, namely: rubber, mindi, Gmelina and jabon.
Tests was carried out with a split-plot design. The main plot is tree stand and
subplot is soybean variety and sub-sub plot is fertilizer dosage. Treatment
composition for the first trial on each factor (main plot, subplot and sub-sub plot)
and type of plant is consisted of: 1) Main plot: P1 = Rubber Stands, P2 = Mindi
Stands, P3 = Jabon Stands, P4 = Gmelina Stands; 2) Subplots: V1 = Anjasmoro
Varieties, V2 = Burangrang Varieties, V3 = Dena-1 Varieties, V4 = Dena-2
Varieties; 3) sub sub plots: D1 = 50% of recommended dosage (urea 50 kg/ha, SP-
36 100 kg/ha, KCl 50 kg/ha), D2 = of recommended dose (urea 100 kg/ha, SP-36
200 kg/ha, KCl 100 kg/ha), D3 = 150% of recommended dosage (urea 150 kg/ha,
SP-36 300 kg/ha, KCl 150 kg/ha).
Tolerant soybeans (Dena-1 and Dena-2) and sensitive soybeans
(Anjasmoro and Burangrang) to low light intensity through shade under a tree
stand have adapted to improve their ability to capture and use light. The
adaptation is through physiological changes, namely plant height, chlorophyll
content, flowering, seed formation and filling processes.
In terms of fertilization, addition of nutrients provides opportunities for
increased production through its effect on filled pods and the number of grains per
plant. This character is associated with increased nutrient uptake under optimal
shade conditions for plant growth and development. The type of shade that is most
likely to obtain good production is Mindi. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Optimasi Lahan | en_US |
dc.subject | Agroforestry | en_US |
dc.subject | Tanaman Sela | en_US |
dc.subject | Adaptasi | en_US |
dc.subject | Kedelai | en_US |
dc.title | Pengembangan Sistem Agroforestry Melalui Budidaya Kedelai di Bawah Tegakan Pohon di Arboretum USU | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM118104007 | |
dc.description.pages | 190 Halaman | en_US |
dc.description.type | Disertasi Doktor | en_US |