Show simple item record

dc.contributor.advisorHasibuan, Adriana
dc.contributor.advisorSitumorang, Hamzon
dc.contributor.authorPratiwi, Cindi Cahya
dc.date.accessioned2020-02-11T03:04:31Z
dc.date.available2020-02-11T03:04:31Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/23815
dc.description.abstractDalam bahasa Jepang konjungsi disebut dengan setsuzokushi. Setsuzokushi merupakan salah satu kelas kata yang ada dalam bahasa Jepang, yaitu termasuk kedalam kelompok jiritsugo yang tidak mengalami perubahan. Setsuzokushi tidak dapat menjadi subjek,objek, predikat,atau kata yang menerangkan kata lainnya. Setsuzokushi berfungsi untuk menyambungkan satu kalimat dengan kalimat lain atau bagian kalimat dengan bagian kalimat lain(Sudjianto, 2004: 170). Masao dalam Sudjianto, (1996:101) membagi setsuzokushi kedalam tujuh jenis, yaitu: Heiritsu no Setsuzokushi (setsuzokushi yang menyatakan hubungan yang setara), Sentaku no Setsuzokushi (Setsuzokushi yang menyatakan pilihan), Tenkano Setsuzokushi (Setsuzokushi yang menyatakan hubungan tambahan), Gyakusetsuno Setsuzokushi (Setsuzokushi yang menyatakan hubungan yang berlawanan), Jokenno Setsuzokushi (Setsuzokushi yang menyatakan hubungan sebab akibat atau hubungan persyaratan), Tenkanno Setsuzokushi (Setsuzokushi yang menyatakan suatu perubahan atau peralihan), Setsumei no Setsuzokushi(Setsuzokushi yang menyatakan hubungan penjelasan). Ada berbagai jenis setsuzokushi salah satunya adalah Tenkano setsuzokushi. Tenkano setsuzokushi yaitu setsuzokushi (konjungsi) menurut Isami, (1986:157) yang dipakai untuk menyatakan hubungan tambahan, dan mengembangkan atau menggabungkan sesuatu yang ada pada bagian berikutnya dengan sesuatu yang ada pada bagian sebelumnya. Jenis-jenis Tenka no Setsuzokushi ialah Nagayama dan Murakamidalam Sudjianto, (1996:101-105). Tenkano setsuzokushi ada 8yaitu : 1. Omakeni (Konjungsi yang digunakan untuk menekankan hal penting dan penegasan). 2. Shikamo (Konjungsi yang digunakan untuk memberikan informasi penting tambahan). 3. Soshite (Konjungsi yang digunakan untuk menghubungkkan kalimat didepan dan dibelakangnya). 4. Sonoue (Konjungsi yang digunakan untuk memperkenalkan tambahan, pernyataan tegas terhadap isi kalimat didepannya). 5. Sorekara (digunakan untuk menggabungkan dua peristiwa yang terjadi terus menerus, digunakan untuk menghubungkan semua peristiwa). 6. Soreni (Konjungsi yang memperkenalkan item atau pernyataan tambahan). 7. Nao (Konjungsi yang menunjukkan bahwa komentar tambahan mengikuti kalimat sebelumnya). 8. Mata(Kata keterangan atau konjungsi yang digunakan untuk menunjukkan pengulangan atau penambahan terhadap isi kalimat didepannya) Sintaksis atau dalam bahasa Jepang disebut dengan tougoron atau sintakusu merupakan cabang linguistik yang mengkaji tentang struktur dan unsur-unsur pembentuk kalimat (Sudjianto, 2008: 63). Kridalaksana dalam Khairahdan Ridwan (2014: 9) mengatakan bahwa sintaksis adalah subsistem tata bahasa mencakup kata dan satuan-satuan yang lebih besar dari kata serta hubungan antara satuan itu.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectSetsuzokushien_US
dc.titleAnalisis Penggunaan Tenka No Setsuzokushi pada Majalah The Nihongo Journal Vol 12en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM170722018
dc.description.pages72 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record