Show simple item record

dc.contributor.advisorNurbani
dc.contributor.advisorGinting, Rahmanita
dc.contributor.authorFauzia, Moza
dc.date.accessioned2020-02-11T03:22:45Z
dc.date.available2020-02-11T03:22:45Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/23820
dc.description.abstractThe objective of this study was to analyze the process of communication privacy , management and its barriers in women who had experienced of domestic violence. The theories used in this study were Theory of Communication Privacy Management, Self-Expression, and Cognitive Dissonanc~. The method employed was qualitative method with phenomenological study. The. subjects were the victims of domestic violence consisting of six (6) women as the main informants selected by snowball sampling technique. The data were collected through indepth interview and non-participant observation. The results of the study demonstrated that the process of communication privacy management performed by the informants were based on regulation criteria, either to conceal or reveal private information. All six informants concealed the information of domestic violence by telling lies, avoiding and distracting attention. The information was concealed because of cultural/religious factors, while the domestic violence was . revealed due to motivational, conceptual, and gender reasons. The communication barrier encountered by the six informants was psychological barriers such as feeling shame, fearful, and threatened for revealing what had been done by their husbands. These psychological barriers were also experienced by the children of two of informants in this study; they suffered from fright resulted from the domestic violence done by their parents.en_US
dc.description.abstractTujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis proses manajemen privasi komunikasi serta hambatan manajemen privasi komunikasi perempuan yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga. Teori yang digunakan adalah Manajemen Privasi Komunikasi, Pengungkapan Diri, dan Disonansi Kognitif. Metode yang digunakan metode kualitatif dengan studi fenomenologi. Subjek penelitian adalah perempuan korban KDRT sebanyak enam (6) informan utama yang ditentukan dengan teknik snowball. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi non-partisipan. Hasil penelitian menunjukkan proses manajemen privasi komunikasi dilakukan informan berdasarkan kriteria aturan, baik dalam menyembunyikan dan mengungkapkan informasi privat. Keenam informan menyembunyikan informasi KDRT dengan cara berbohong, menghindar dan mengalihkan. Penyembunyian dilakukan karena faktor budaya/agama dan resiko, sedangkan pengungkapan KDRT dilakukan dengan latar belakang motivasional, kontekstual, dan gender. Hambatan komunikasi yang dialami oleh keenam informan yaitu hambatan psikologis, dimana keenam informan merasa malu, takut dan merasa terancam jika mengungkapkan KDRT yang dilakukan oleh suaminya. Hambatan psikis juga dialami oleh anak dari dua informan dalam penelitian ini, dimana kedua anak tersebut mengalami ketakutan sebagai dampak KDRT yang dilakukan oleh orangtuanya.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectManajemen Privasi Komunikasien_US
dc.subjectKekerasan dalam Rumah Tanggaen_US
dc.subjectKota Lhokseumaween_US
dc.titleManajemen Privasi Komunikasi Perempuan yang Mengalami Kekerasan dalam Rumah Tangga di Kota Lhokseumaween_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM177045023
dc.description.pages221 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record