Show simple item record

dc.contributor.authorHazlianda, Cut Putri
dc.date.accessioned2018-04-25T09:09:44Z
dc.date.available2018-04-25T09:09:44Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/2389
dc.descriptionCut Putri Hazliandaen_US
dc.description.abstractPenyakit kusta adalah penyakit kronis yang disebabkan infeksi Mycobacteriumleprae. Penyakit ini menyerang saraf tepi, kulit dan jaringan tubuh lainnya kecuali susunan saraf pusat. Untuk menetapkan diagnosis penyakit kusta perlu dicari Cardinal sign, yaitu lesi (kelainan kulit yang mati rasa), penebalan saraf tepi disertai gangguan fungsi saraf dan adanya bakteri tahan asam dari kerokan kulit. Reaksi kusta merupakan berbagai gejala dan tanda peradangan akut lesi kusta yang dapat dianggap sebagai bagian perjalanan penyakit kusta. Reaksi tipe 2 (eritema nodosum leprosum/ENL) dengan gambaran klinis berupa nodul yang terasa nyeri dan lunak, berwarna merah terang, yang muncul diatas kulit yang tampak normal, yang terdapat pada kulit atau jaringan subkutan di seluruh tubuh terutama wajah, lengan dan tungkai disertai keluhan sistemik. Obat anti reaksi kusta terdiri dari Prednison, obat ini digunakan untuk penanganan reaksi; Lamprene, obat ini dipergunakan untuk penanganan/pengobatan reaksi ENL yang berulang; atau Thalidomid, obat ini tidak dipergunakan dalam program.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectKustaen_US
dc.subjectMultibasilar (MB)en_US
dc.titleReaksi Kusta Tipe 2 pada Penderita Kusta Multibasiler (MB) yang Telah Menyelesaikan Terapi MDT-MBen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.submitterIndra
dc.description.typeKarya Tulis Dosenen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record