Show simple item record

dc.contributor.advisorHidayat, Paidi
dc.contributor.authorManik, Fitri R
dc.date.accessioned2020-02-19T01:59:53Z
dc.date.available2020-02-19T01:59:53Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/24209
dc.description.abstractThe main objective of this research is to analyse development disparity between Medan and Simalungun Regency and to observe kuznet’s hypothesis are occurred in both of the regions. This research use secondary data, Gross Regional Domestic Product (GRDP) percapita and the number of population obtained from North Sumatera Statistics Central Board. Analysed this study using Williamson Index, Kuznets Hypothesis, Klassen Tipology, and Pearson Correlation. The results of this research reveal that medium development disparity happened in Medan (IW = 0,3-0,5) and low development disparity for Simalungun Regency (IW < 0,3), and also kuznets hypothes are valid for both of the regions. According to klassen tipology, Medan included to high growth and high income area (Quadrant I) and Simalungun Regency included to high growth but low income area (Quadrant III). Pearson correlation show the low correlation between GRDP growth with williamson index and unsignificant for Medan and Simalungun Regency.en_US
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketimpangan pembangunan antara Kota Medan dengan Kabupaten Simalungun dan melihat apakah hipotesis kuznets berlaku di kedua wilayah tersebut. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) dan jumlah penduduk yang diperoleh dari kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi Sumatera Utara. Sebagai alat analisis pembahasan digunakan Indeks Williamson, Hipotesis Kuznets, Tipologi Klassen, dan Korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi ketimpangan pembangunan sedang di Kota Medan (IW = 0,3-0,5) dan ketimpangan pembangunan rendah untuk Kabupaten Simalungun (IW < 0,3), serta hipotesis kuznets berlaku untuk kedua wilayah tersebut. Berdasarkan tipologi klassen, Kota Medan termasuk daerah cepat maju dan cepat tumbuh (Kuadran I) dan Kabupaten Simalungun termasuk daerah yang cepat berkembang (Kuadran III). Hasil analisis korelasi pearson menunjukkan korelasi yang lemah antara pertumbuhan PDRB dengan indeks williamson dan tidak signifikan untuk Kota Medan dan Kabupaten Simalungun.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectKetimpangan Pembangunanen_US
dc.subjectIndeks Williamsonen_US
dc.subjectHipotesis Kuznetsen_US
dc.subjectKorelasi Pearsonen_US
dc.titleAnalisis Ketimpangan Pembangunan Antara Kota Medan dengan Kabupaten Simalungunen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM050501079
dc.description.pages75 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record