Perencanaan Pengembangan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah Mencirim Kota Binjai dengan Sistem Sanitary Landfill

Abstract

Landfill (TPA) have a lifetime that is strongly influenced by the total amount of solid waste that enters every day to the landfill. The population of the city of Binjai is increasing every year, therefore the amount of solid waste entering the landfill is also increasing.The purpose of this plan is to plan the development of a landfill to send the city of Binjai to a sanitary landfill system. TPA Mencirim Binjai City to implement a controlled landfill method, but over time, the application of the method has not gone well. The amount of municipal solid waste as much as 80 tons / day causes the possibility of the planned land area based on the age of TPA to be insufficient to accommodate the solid waste generated in Binjai City. This plan implement as an effort to improve municipal solid waste infrastructure and to prevent adverse impacts on the environment. The area of development used in the plan is 3,2 hectares of 4,6 hectares of available land. The method of landfilling used in this planning is the trench method with a 1,5 meter excavation depth. The landfill is planned for 8 lift with a height of 1,5 meters and each elevator is limited by a land cover between. The thickness of the cover soil is 0,3 meters. The thickness of the cover soil is 0,3 meters. The solid waste capacity that landfill cells can hold as large as 243.635 m3 with a solid compaction rate of 600 kg/m3 is carried out using a large tool available at the landfill. The lifespan of landfill development is 5 years starting from the year of planning, ie 2020 to 2024. The lifetime of the landfill can be even longer if waste management is carried out at the source before the solid waste is transported to the landfill. The investment value for this plan is Rp 9.166.908.620 (nine billion one hundred sixty six million nine hundred eight thousand six hundred twenty rupiah).

Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah memiliki umur pakai yang sangat dipengaruhi oleh total sampah yang masuk setiap harinya ke TPA. Jumlah penduduk Kota Binjai semakin bertambah setiap tahun, oleh karena itu sampah yang masuk ke TPA semakin bertambah juga. Tujuan dari perencanaan ini adalah ini yaitu merencanakan pengembangan TPA Mencirim Kota Binjai dengan sistem sanitary landfill. TPA Mencirim Kota Binjai menerapkan metode controlled landfill, namun seiring berjalannya waktu, penerapan metode tersebut belum berjalan dengan baik. Jumlah sampah kota sebesar 80 ton/hari menyebabkan adanya kemungkinan luas lahan yang sudah direncanakan berdasarkan umur pakai TPA menjadi tidak mencukupi untuk menampung sampah yang dihasilkan di Kota Binjai. Perencanaan ini dilakukan sebagai upaya untuk memperbaiki prasarana persampahan kota dan untuk mencegah terjadinya dampak buruk bagi lingkungan. Luas lahan pengembangan yang digunakan dalam perencanaan sebesar 3,2 hektar dari 4,6 hektar lahan kosong yang tersedia. Metode penimbunan sampah yang digunakan dalam perencanaan ini adalah metode trench dengan kedalaman galian 1,5 meter. Penimbunan sampah direncanakan sebanyak 8 lift dengan ketinggian 1,5 meter dan setiap lift dibatasi dengan tanah penutup antara. Tebal tanah penutup antara adalah 0,3 meter. Kapasitas sampah yang dapat ditampung sel landfill sebesar 243.635 m3 dengan tingkat pemadatan sampah sebesar 600 kg/m3 yang dilakukan menggunakan alat besar yang tersedia di TPA. Masa pakai TPA pengembangan adalah 5 tahun dimulai dari tahun perencanaan yaitu tahun 2020 sampai 2024. Masa pakai TPA dapat semakin panjang apabila dilakukan pengelolaan sampah yang dilakukan di sumber sebelum sampah diangkut ke TPA. Nilai investasi untuk perencanaan ini adalah sebesar Rp 9.166.908.620 (Sembilan milyar seratus enam puluh enam juta sembilan ratus delapan ribu enam ratus dua puluh rupiah).