Studi Inventarisasi Emisi Gas Rumah Kaca (Co2) dari Konsumsi Energi Skala Rumah Tangga di Daerah Sub Urban (Pinggiran Kota) Medan

Abstract

An inventory of emissions is one way to find out the decrease in emissions in a region that requires a complete and accurate data so that the decrease of emissions can be measured correctly. One of the main sources of greenhouse gas emissions are carbon dioxide (CO2) carbon dioxide (CO2) is one of the many gases are generated in urban areas, mainly from the household sector. The purpose of this study was to calculate the greenhouse gas emissions from energy consumption (electricity and LPG) the scale of households in the area sub urban (Case Study: Kecamatan Medan Denai, Kecamatan Medan Johor, Kecamatan Medan Helvetia and Kecamatan Medan Labuhan), analyzing the pattern of energy consumption against greenhouse gas emissions in the area of sub urban alternative scenarios and determine the decrease in greenhouse gas emissions from household energy consumption scales. The method used to calculate the CO2 emissions is the IPCC 2006 year by using the Tier 2. The results of the analysis showed that CO2 emissions resulting from the sub urban (suburb) of the city of Medan was 218.928,70 TonCO2/month consisting of Kecamatan Medan Johor (21%), Kecamatan Medan Denai (28%), Kecamatan Medan Helvetia (28%) and Kecamatan Medan Labuhan (22%). Reduction of CO2 emissions consists of 5 scenarios. Scenario 1 that is replacing the use of LPG cooker with induction hob reduces CO2 emissions amounted to 1.46 Ton CO2/month, i.e. scenario 2 turn off lights during the day reduces the CO2 emissions of 0.002 Ton CO2/month, i.e. scenario 3 set the optimum temperature of Air Conditioner 24-27oC reduces CO2 emissions of 0.064 Ton CO2/month, 4 scenarios i.e. unplugging the stop contact if not used anymore the reduction of CO2 emissions of 0.17 Ton CO2/month, i.e. scenario 5 TL lamp with LED lights reduces CO2 emissions amounted to 0.0046 Ton CO2/ The month.

Inventarisasi emisi adalah salah satu cara untuk mengetahui penurunan emisi pada suatu wilayah yang memerlukan data yang lengkap dan akurat sehingga penurunan emisi dapat terukur dengan benar. Salah satu sumber utama emisi gas rumah kaca adalah karbondioksida (CO2) karena karbondioksida (CO2) merupakan salah satu gas yang banyak dihasilkan di wilayah perkotaan, terutama dari sektor rumah tangga. Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung emisi gas rumah kaca dari konsumsi energi (Listrik dan LPG) skala rumah tangga di daerah sub urban Kota Medan (studi kasus: Kecamatan Medan Denai, Kecamatan Medan Johor, Kecamatan Medan Helvetia dan Kecamatan Medan Labuhan), menganalisis pola pemakaian energi terhadap emisi gas rumah kaca di daerah sub urban dan menentukan alternatif skenario penurunan emisi gas rumah kaca dari konsumsi energi skala rumah tangga. Metode yang digunakan untuk menghitung emisi CO2 adalah IPCC tahun 2006 dengan menggunakan Tier 2. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa emisi CO2 yang dihasilkan dari daerah sub urban (pinggiran) Kota Medan adalah 218.928,70 TonCO2/Bulan yang terdiri dari Kecamatan Medan Johor (21%), Kecamatan Medan Denai (28%), Kecamatan Medan Helvetia (28%) dan Kecamatan Medan Labuhan (22%). Upaya pengurangan emisi CO2 terdiri dari 5 skenario. Skenario 1 yaitu mengganti penggunaan kompor LPG dengan kompor induksi mereduksi emisi CO2 sebesar 1,46 TonCO2/Bulan, skenario 2 yaitu mematikan lampu pada siang hari mereduksi emisi CO2 sebesar 0,002 TonCO2/Bulan, skenario 3 yaitu mengatur suhu optimum AC 24-27oC mereduksi emisi CO2 sebesar 0,064 TonCO2/Bulan, skenario 4 yaitu mencabut stop kontak jika tidak digunakan lagi mereduksi emisi CO2 sebesar 0,17 TonCO2/Bulan, skenario 5 yaitu mengganti lampu TL dengan lampu LED mereduksi emisi CO2 sebesar 0,0046 TonCO2/Bulan.