Studi Pengolahan Air Limbah Tahu Secara Anaerob dengan Media Bioball dan Fitoremediasi oleh Tanaman Kiambang (Salvinia Molesta) Dalam Penurunan COD dan TSS
Abstract
Small and medium industries such as tofu industry are characterized as industries with high levels of
pollution due to the lack or absence of a waste treatment system at all. The wastewater contains high
levels of Chemical Oxygen Demand (COD) and Total Suspended Solid (TSS). If referring to the
standard quality of wastewater, tofu wastewater requires prior treatment of waste water before being
discharged into water bodies. This study aims to determine the effect of residence time and variations
in plant mass on the efficiency of reducing COD and TSS levels in tofu wastewater. In this study
anaerobic reactors were used with bioball media and phytoremediation reactors using kiambang plants
(salvinia molesta with plant mass variations of 50, 100, 150, 200, and 250 grams Waste water drainage
is carried out in batch with a down flow flow.Study begins with the seeding process to breed
microorganisms originating from tofu wastewater then proceed with running on the anaerobic reactor
until the COD reduction reaches 60% -70%. On the 6th day of running, the reduction in COD has
reached 66.66% so that it can be flowed to the phytoremediation reactor.The running process on
phytoremediation is carried out with variations in plant mass and residence time of 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6,
and 7 days The results showed that variations in residence time affected the levels of COD and TSS
reduction in the reactor phytoremediation, the best plant mass in reducing COD levels is 250 grams
with removal efficiency at H-7 reaching 79.09% while the best plant mass in reducing TSS levels is 50
grams with removal efficiency at H-7 reaching 81.08%. Industri kecil dan menengah seperti industri tahu dikarakteristikan sebagai Industri dengan tingkat
pencemaran yang tinggi karena kurang atau tidak adanya sistem penanganan limbah sama sekali.. Air
limbah tersebut mengandung kadar Chemical Oxygen Demand (COD) dan Total Suspended Solid
(TSS) yang tinggi. Jika mengacu pada baku mutu air limbah, maka air limbah tahu memerlukan
pengolahan limbah terlebih dahulu sebelum dibuang ke badan air. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh waktu tinggal dan variasi massa tanaman dalam terhadap efisiensi penurunan
kadar COD dan TSS pada air limbah tahu Pada penelitian ini digunakan reaktor anaerob dengan media
bioball dan reaktor fitoremediasi menggunakan tanaman kiambang (salvinia molesta dengan variasi
massa tanaman 50, 100, 150, 200, dan 250 gram. Pengaliran air limbah dilakukan secara batch dengan
aliran down flow. Penelitian diawali dengan proses seeding untuk mengembangbiakkan
mikroorganisme yang berasal dari air limbah tahu kemudian dilanjutkan dengan running pada reaktor
anaerob hingga penurunan COD mencapai 60%-70%. Pada hari ke-6 running, penurunan COD sudah
mencapai 66,66% sehingga dapat dialirkan ke reaktor fitoremediasi. Proses running pada fitoremediasi
dilakukan dengan variasi massa tanaman dan waktu tinggal yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 hari. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa variasi waktu tinggal mempengaruhi kadar penurunan COD dan TSS.
Pada reaktor fitoremediasi, massa tanaman yang terbaik dalam menurunkan kadar COD adalah 250
gram dengan efisiensi penyisihan pada H-7 mencapai 79.09 % sedangkan massa tanaman yang terbaik
dalam menurunkan kadar TSS adalah 50 gram dengan efisinesi penyisihan pada H-7 mencapai 81.08
%.
Collections
- Undergraduate Theses [396]