Show simple item record

dc.contributor.advisorSitumorang, Hamzon
dc.contributor.authorMustaqim, Ilham
dc.date.accessioned2020-02-25T01:18:09Z
dc.date.available2020-02-25T01:18:09Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/24442
dc.description.abstractAmakudari yang memiliki arti harfiah turun dari langit, istilah ini terbentuk dari kata “ama” yang berarti langit atau surga dan “kudari” yang artinya turun. Amakudari adalah para pensiunan birokrat pemerintah yang bekerja kembali pada perusahaan swasta setelah memasuki masa pensiunnya, biasanya diletakkan ke posisi profil tinggi disektor swasta dan publik. Amakudari juga dapat menjadi hadiah untuk perlakuan istimewa yang diberikan oleh pejabat kepada majikan baru mereka selama masa jabatan mereka di pegawai negeri. Beberapa organisasi pemerintah dikatakan secara tegas dipelihara untuk tujuan merekrut birokrat yang pensiun dan membayar mereka gaji tinggi dengan biaya pembayar pajak. Amakudari merupakan istilah orang Jepang bagi orang-orang yang dianggap memiliki kemampuan istimewa dan disegani. Orang-orang istimewa ini biasanya berasal dari sekolah-sekolah hebat, dan pernah menjabat di pos-pos pemerintahan elit Jepang. Ketika orang-orang istimewa ini pensiun dari birokrasi pemerintahan, maka perusahaan-perusahaan swasta akan cenderung merekrut mereka sebagai pemimpin. Amakudari dianggap istimewa karena orang-orang yang masuk dalam sistem ini merupakan lulusan-lulusan sekolah terbaik di Jepang. Dan ketika mereka masuk ke kantor-kantor pemerintahan melalui seleksi yang amat ketat, maka di dalam birokrasi pemerintahan pun mereka tetap bersaing keras. Sehingga muncullah orang-orang yang memiliki kemampuan yang tinggi dan sangat disegani. Inilah yang membuat perusahaan swasta merasa yakin bagi para birokrat yang hebat apalagi lulusan sekolah-sekolah top. Amakudari merupakan sistem senpai-kohai. Sistem senior dan junior berlaku dimanapun dan kapanpun, seperti di lingkungan kerja dan komunitas. Hal ini menunjukkan bahwa yang lebih senior itu dihormati dan harus memberi panutan yang baik bagi junior. Sistem senioritas merupakan salah satu pendukung kerjanya hubungan antar orang dalam sebuah perusahaan. Karena keterbatasan jumlah jabatan yang ada pada jenjang yang lebih tinggi, sistem senioritas dapat menciptakan suasana dimana bawahan perlu mempunyai hubungan yang baik dengan atasannya. Hal ini semakin menciptakan ikatan antar orang yang semakin kuat. Penelitian ini membahas bagaimana peran amakudari dalam institusi Jepang dan sebab-sebab terjadinya amakudari di Jepang serta solusi dari amakudari tersebut. Permasalahan dalam penilitian ini menggunakan teori pendekatan sejarah dan toeri ketergantungan sumber daya (Resource Dependence Theory). Metode yang digunakan adalah metode studi pustaka, yaitu sumber data didapatkan dari buku, jurnal akademik Jepang dan Inggris, juga artikel internet berbahasa Indonesia dan Inggris. Jadi, Amakudari merupakan sumber daya eksternal bagi perusahaan. Pada saat perusahaan menghadapi kendala yang menekan produktivitas, perusahaan akan mempekerjakan amakudari untuk mengatasi kendala tersebut. Perusahaan bersedia membayar tinggi amakudari dan menempatkannya pada posisi eksekutif dalam perusahaan, terutama bagi perusahaan yang menghadapai kendala yang menghambat produktivitas dan aktivitas perusahaan. Perusahaan bersedia membayar tinggi amakudari karena peran amakudari yang efektif dalam menghubungkan perusahaan dengan pemerintah.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectAmakudarien_US
dc.titleAmakudari pada Institusi Jepangen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM140708010
dc.description.pages60 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record