| dc.description.abstract | Pembangunan berkelanjutan dapat didefinisikan dalam beberapa istilah,
tetapi biasanya merujuk pada definisi yang diberikan oleh Brundtland Commission
dalam Our the publication of Our Common Future dimana Pembangunan
berkelanjutan selalu mengandalkan tiga pilar dalam pembangunan yaitu
lingkungan, ekonomi dan sosial. Sumatera utara adalah salah satu pengeskpor
terbesar terutama karet jenis crumb rubber dimana pada tahun 2018 jumlah yang
diekspor sebesar 456.536 ton. Saat ini Industri crumb rubber di Sumatera Utara
telah melakukan pembangunan yang berkelanjutan dalam meningkatkan produksi
crumb rubber, akan tetapi belum ada riset yang mengukur dari pembangunan
berkelanjutan yang telah dilakukan tersebut. Salah satu metode yang digunakan
untuk mengukur keberlanjutan tersebut adalah dengan metode Sustainability
Window (SuWi) dimana metode ini mengukur tiga dimensi sosial, lingkungan dan
ekonomi secara bersamaan. Data yang digunakan dari tahun 2006-2018. Pada
Sustainability Window I meliputi jumlah ekspor, penyerapan tenaga kerja dan
limbah gas menghasilkan nilai Sustainability Window maksimum 1,41 dan
minimum 4,1 dengan efisiesi gap yang dihasilkan 0,28. Sustainability Window II
meliputi kontribusi nilai ekspor, jumlah keluarga petani dan limbah cair
menghasilkan nilai Sustainability Window minimum 1.6 dan maksimum 1.25
dengan efisiensi gap 2.36. Sustainability Window III meliputi jumlah ekspor,
jumlah keluarga petani dan limbah cair dimana menghasilkan Sustainability
Window maksimum 1.26 dan minimum 1.6 dengan efisiesnsi gap 1. Sustainability
Window IV meliputi kontribusi nilai ekspor, penyerapan tenaga kerja dan limbah
gas menghasilkan nilai Sustainability Window maksimum 1.4 dan minimum 4.1.
dengan efisiesi gap yang dihasilkan 0.6. berdasarkan hasil Sustainability Window
yang diperoleh dapat membantu pembuat keputusan dalam melakukan perbaikan
perkembangan berkelanjutan crumb rubber di Sumatera Utara terutama dalam hal
indikator sosial. | en_US |
