Show simple item record

dc.contributor.advisorSyarani, Fajrinur
dc.contributor.advisorTarigan, Amira P
dc.contributor.advisorEyanoer, Putri C
dc.contributor.authorFreesia, Anita
dc.date.accessioned2020-02-27T02:42:19Z
dc.date.available2020-02-27T02:42:19Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/24564
dc.description.abstractBackground: Tuberculosis is related with overproduction and bioactivation of Transforming Growth Factor Beta (TGF-β). There are some pulmonary alterations in post-tuberculosis patients, such as increasing amount of TNF-α, TGF-β and fibrosis. Smoking creates a mechanism that stimulate impairment in immunity and pathogen elimination. Smoking about 10 cigarettes daily significantly enhances tuberculosis relapses and declining FEV1/FVC value. Method: This cross-sectional analytical study involved 26 post-tuberculosis patients with smoking history. FEV1/FVC measurement was performed by using spirometry and TGF-β level was collected after conducting Enzyme-linked Immunosorbent Assay (ELISA) from venous blood sample. Results: There were 26 people that involved in this study, about 96.2% of them were male. The average of TGF-β level was 6621.5 ± 4856.7 mg/ml. The average of FEV1, FVC and FEV1/FVC were 58.3±25.09%, 62.6±23.7% and 77.6±14.84% respectively. After performing analysis by using Spearman correlation test towards the data, there was no any correlations found between TGF-β and FEV1 (r=0.1, p=0.61), between TGF-β and FVC (r=0.14, p=0.48), and between TGF-β and FEV1/FVC (r=0.1, p=0.62). Conclusion: There was no correlation between TGF-β with either FEV1, FVC or FEV1/FVCen_US
dc.description.abstractLatar Belakang: Tuberkulosis dihubungkan dengan produksi yang berlebih dan bio-aktivasi dari Transforming Growth Factor Beta (TGF-β). Dan pada pasca TB paru yang terjadi proses perubahan bentuk dari pada paru dimana terjadi peningkatan TNF-α bersama dengan TGF-β dan fibrosis. Begitu juga dengan kasus merokok, merokok menyebabkan terjadinya patofisiologi di sistem pernapasan termasuk sistem kekebalan tubuh dan mekanisme pembersihan patogen yang terinhalasi, dimana 10 batang rokok sehari adalah suatu yang signifikan terkait dengan kekambuhan TB serta dapat terjadi penurunan pada VEP1/KVP paru. Metode: Penelitian ini merupakan suatu studi analitik dengan desain crosssectional yang melibatkan 26 orang penderita pasca TB paru dengan riwayat merokok. Pemeriksaan VEP1/KVP dilakukan dengan spirometri, sedangkan pemeriksaan kadar TGF-β dilakukan melalui Enzyme-linked Immunosorbent Assay (ELISA) dari spesimen darah vena. Hasil: Sebanyak 26 orang sampel dilibatkan dalam penelitian ini, dimana 96,2% diantaranya adalah laki-laki. Rerata kadar TGF-β dari kesemua sampel penelitian adalah 6621.5 ± 4856.7 mg/ml. Dengan analisis statistik uji Korelasi Spearman didapatkan data bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kadar TGF-β dengan nilai VEP1 (r=0.1, p=0.61), tidak terdapat hubungan antara kadar TGF-β dengan nilai KVP (r=0.14, p=0.48), dan juga tidak terdapat hubungan antara kadar TGF-β dengan nilai VEP-1/KVP (r=0.1, p=0.62). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara kadar TGF-β dengan nilai VEP-1, KVP dan VEP1/KVPen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectGF-βen_US
dc.subjectTB paruen_US
dc.subjectMerokoken_US
dc.subjectVEP1 dan KVPen_US
dc.titleGambaran Nilai Transforming Growth Factor Beta (Tgf Beta) dan Faal Paru pada Pasien Pasca Tuberkulosis Paru dengan Riwayat Merokok di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM157107002
dc.description.pages90 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record