Korelasi Kadar Laktat Serum dengan Nilai Ambilan Oksigen Maksimal (VO2 max) pada Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik

Abstract

Background: People with COPD tend to experience atrophy and muscle dysfunction which results in the accumulation of lactate in the blood and decreased value of maximal oxygen uptake (VO2max) in the tissues. This situation will eventually cause sufferers to experience fatigue more quickly and fall into a state of decondition. As the best predictor of cardiorespiratory endurance and survival, VO2max values can be increased through aerobic exercise which is also expected to reduce serum lactate levels. This study aims to assess the correlation between serum lactate levels and VO2max in COPD patients. Method: This study is a quasi-experimental study conducted on 20 patients with COPD groups C and D. Serum lactate levels were measured by spectrophotometric techniques, while VO2max values were calculated using the Nury® Formula which was developed specifically for the Indonesian population (r = 0.68; p <0.005) , by converting a 6-minute walking distance, Statistical analysis was performed with the Spearman Correlation Test Results: Serum lactate levels of COPD patients in this study were 1.65 ± 0.82 mmol / l. Lactate levels in group C COPD sufferers were slightly higher than those in group D COPD sufferers, namely 1.75 ± 0.64 and 1.6 ± 0.91 mmol / L. The mean VO2max value was 25.8 mmol / l, where the VO2max value of COPD patients in group C was 29.3 ± 3.11 mmol / l, higher than the VO2max value in group D, which was 23.9 ± 6.37 mmol / l. There was no significant correlation between serum lactate levels and VO2max values in patients with COPD. (p = 0.654; r = -0.107) Conclusion: There was no significant correlation between serum lactate levels and VO2max values in patients with COPD.

Latar Belakang: Penderita PPOK cenderung mengalami atrofi dan disfungsi otot yang berakibat pada akumulasi laktat dalam darah dan penurunan nilai ambilan oksigen maksimal (VO2maks) di jaringan. Keadaan ini pada akhirnya akan menyebabkan penderita lebih cepat mengalami kelelahan dan jatuh pada keadaan dekondisi. Sebagai prediktor terbaik ketahanan kardiorespirasi dan kesintasan hidup, nilai VO2maks dapat ditingkatkan melalui olahraga aerobik yang juga diharapkan mampu menurunkan kadar laktat serum. Penelitian ini bertujuan untuk menilai korelasi kadar laktat serum dan VO2maks penderita PPOK. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan studi eksperimental kuasi yang dilakukan pada 20 penderita PPOK grup C dan D. Kadar laktat serum diukur dengan teknik spektrofotometri, sedangkan nilai VO2maks dikalkulasi dengan menggunakan Formula Nury® yang dikembangkan secara khusus untuk populasi Indonesia (r=0.68; p<0.005), dengan mengkonversi jarak uji jalan 6 menit, Analisis statistik dilakukan dengan Uji Korelasi Spearman Hasil: Kadar laktat serum penderita PPOK dalam penelitian ini adalah 1.65±0.82 mmol/l. Kadar laktat pada penderita PPOK grup C sedeikit lebih tinggi dibandingkan dengan kadar laktat pada penderita PPOK grup D, yaitu 1.75±0.64 dan 1.6 ± 0.91 mmol/L. Rerata nilai VO2maks adalah 25.8 mmol/l, dimana nilai VO2maks penderita PPOK grup C adalah 29.3±3.11 mmol/l , lebih tinggi dibandingkan nilai VO2maks pada grup D, yaitu 23.9±6.37 mmol/l. Tidak terdapat korelasi yang signifikan antara kadar laktat serum dengan nilai VO2maks pada penderita PPOK. (p=0.654; r=-0.107) Kesimpulan: Tidak terdapat korelasi yang signifikan antara kadar laktat serum dengan nilai VO2maks pada penderita PPOK