dc.contributor.advisor | Nasution, Zulkifli | |
dc.contributor.advisor | Rahmawaty | |
dc.contributor.advisor | Hanum, Chairani | |
dc.contributor.author | Razali | |
dc.date.accessioned | 2020-02-27T10:02:22Z | |
dc.date.available | 2020-02-27T10:02:22Z | |
dc.date.issued | 2018 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/24586 | |
dc.description.abstract | Food is basic needs to be conducted for human life and exertion on the earth. The ability of territory to meet their inhabitants’ food needs is seen from land carrying capacity. The appropriate land availability for food crops in the area that set as the area agricultural according to regional spatial planning (RTRW - Rencana Tata Ruang Wilayah) greatly determine the extent of food land carrying capacity. This study aims to achieve an appropriate land for food crops according RTRW of Danau Toba catchment area and determines the extent of the food-crop carrying capacity. The research begins with the determination of the area for agricultural activities in the Lake Toba catchment area according to the applicable Spatial Planning. Then the Spatial Multi Criteria Evalution (SMCE) method was used to get wetland areas for food crops (irrigated rice fields) and at last determine the dry land’s suitability for food-crop activities. The extent of food-crop land carrying capacity analyzed by comparing between the availability and land’s needs. The results show that according to RTRW of Danau Toba catchment area there are areas which are allocated for the non forestry areas (APL- Areal Penggunaan Lain), where the agricultural sector can be used reaching 54.47 % in this Danau Toba catchment area (land only). In APL regional, there are lands that available for food crops which consists of ; wetlands ( paddy irrigation) exists 25.659,80 ha and it’s potential land exists 13.995,70 ha, dry land exists 46.051,70 ha and it’s potential land exists 5.931,83 ha. In 2016, APL of Danau Toba catchment paddy irrigation fields capacity’s value was smaller than one; whereas the total food crops were able to fulfill their inhabitants’ food needs, but can’t fulfill the needs of decent living (KHL-Kebutuhan Hidup Layak) status. RTRW of Danau Toba Catchment Area currently (2017-2037) is able to maintain the area of food crops for food security. | en_US |
dc.description.abstract | Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia untuk dapat melangsungkan kehidupan dan beraktivitas di muka bumi ini. Kemampuan suatu wilayah untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduknya tergambar dari daya dukung lahan tanaman pangannya. Ketersediaan lahan yang sesuai untuk tanaman pangan di area yang ditetapkan sebagai kawasan pertanian menurut tata ruang pada suatu wilayah sangat menentukan tingkat daya dukung lahan pangan. Penelitian ini bertujuan mendapatkan area yang sesuai untuk lahan pertanian tanaman pangan menurut tata ruang DTA Danau Toba dan menentukan tingkat daya dukung lahan pertanian tanaman pangan tersebut. Penelitian diawali dengan penetapan daerah untuk kegiatan pertanian di DTA Danau Toba menurut Rencana Tata Ruang Wilayah yang berlaku. Kemudian Metoda Spatial Multi Criteria Evalution (SMCE) digunakan untuk mendapatkan area lahan basah tanaman pangan (persawahan irigasi). Area lahan kering tanaman pangan ditentukan dengan melihat kesesuaian lahannya pada sisa lahan yang ada untuk kegiatan pertanian. Tingkat daya dukung lahan tanaman pangan dianalisis dengan membandingkan antara ketersediaan dan kebutuhan lahan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa menurut tata ruang di DTA Danau Toba terdapat peruntukan Areal Penggunaan Lain (APL), tempat dimana kegiatan pertanian dapat dilakukan mencapai 54.47% wilayah daratan DTA Danau Toba. Pada kawasan APL DTA Danau Toba tersedia lahan untuk tanaman pangan lahan basah (persawahan irigasi) eksisting 25.659,80 ha dan cadangan 13.995,70 ha serta lahan kering eksisting 46.051,70 ha, cadangan 5.931,83 ha. Pada tahun 2016, untuk kawasan APL DTA Danau Toba area persawahan mempunyai nilai DDL < 1, sedangkan total area tanaman pangan mampu memenuhi kebutuhan pangan penduduknya, tetapi tidak dapat mencapai status KHL ( 1≤ DDL ≤ 2,466). Tata ruang DTA Danau Toba saat ini (Tahun 2017-2037) mampu mempertahankan kawasan pertanian tanaman pangan untuk ketahanan pangan. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Pangan | en_US |
dc.subject | Tanaman pangan | en_US |
dc.subject | DTA Danau Toba | en_US |
dc.subject | Spatial Multi Criteria Evalution (SMCE) | en_US |
dc.title | Analisis Daya Dukung Lahan Pertanian Tanaman Pangan Daerah Tangkapan Air Danau Toba | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM108104006 | |
dc.description.pages | 120 Halaman | en_US |
dc.description.type | Disertasi Doktor | en_US |