Pengaruh Suplementasi Kolekalsiferol Terhadap Kadar 25(OH)D Serum dan Efektifitas Terapi pada Subjek Pengguna Amphetamine Type Stimulant

Abstract

Latar belakang: Kolekalsiferol berperan penting dalam perkembangan fungsi otak dan gangguan-gangguan neuropsikiatri, hal ini dikaitkan dengan keterlibatan kolekalsiferol dalam berbagai proses otak termasuk berperan penting dalam pengobatan gangguan psikologis. Tujuan: Untuk melihat perbedaan kadar 25(OH)D serum dan skor Positive and Negative Syndrome Scale (PANSS), Brief Psychiatric Rating Scale (BPRS) dan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) pada pengguna Amphetamine Type Stimulant (ATS) setelah mendapat suplemen kolekalsiferol 1000 IU pada kelompok intervensi dan yang tidak mendapat suplemen kolekalsiferol 1000 IU (kontrol). Metode: Penelitian ini dilakukan dengan design kuasi eksperimental menggunakan metode pre and post test dengan non probability jenis consecutive sampling pada 50 orang laki-laki pengguna amphetamine sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Penambahan kolekalsiferol 1000 IU diberikan kepada 25 orang pengguna ATS sebagai intervensi dan 25 orang pengguna ATS sebagai kontrol yang tidak mendapatkan penambahan kolekalsiferol 1000 IU selama 42 hari. Kadar 25(OH)D serum diperiksa dengan Liaison 25(OH) total assay (Diasorin) sebelum dan sesudah perlakuan. Untuk menilai psikosis dengan mengunakan kuisioner PANSS, BPRS serta untuk menilai tingkat kecemasan diukur dengan HARS. Untuk melihat perbedaan antara kelompok pada pengguna ATS, sebelum dan sesudah intervensi dan kontrol akan digunakan uji t-dependent jika data terdistribusi normal atau dengan uji Mann Whitney ketika data tidak terdistribusi normal. Hasil uji dinyatakan signifikan dengan level kebermakna p<0.05. Hasil: Berdasarkan analisis statistik menemukan terdapat perbedaan kadar 25(OH)D serum yang bermakna setelah intervensi pada kedua kelompok intervensi dan kontrol, dimana peningkatan kadar 25(OH)D serum lebih tinggi pada kelompok intervensi dalam penilaian skor PANSS, SRB and HARS. Kesimpulan: pemberian suplemen kolekalsiferol meningkatkan kadar 25(OH)D serum dan efektifitas terapi pada subjek penggunaan zat Amphetamine Type Stimulant yang ditandai dengan penurunan kadar kortisol serum, skors PANSS, BPRS dan HARS secara bermakna.

Research background: Cholecalciferol plays an important role in the development of brain function and neuropsychiatric disorders. This is related to the involvement of cholecalciferol in a number of brain processes including its important roles in the treatment of psychological disorders. Aim: The objective of this study is to observe the difference between 25(OH)D serum content and Positive and Negative Syndrome Scale (PANSS), Brief Psychiatric Rating Scale (BPRS), Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) in amphetamine-type stimulants (ATS) user after receiving cholecalciferol 1000 IU supplement in intervention and control groups. Methods: This research was conducted by quasi experimental design using pre and post test methods with non-probability consecutive sampling. 50 males who use amphetamine and meet the inclusion and exclusion criteria. Cholecalciferol 1000 IU was given to 25 ATS users while the other 25 as the control group did not receive any cholecalciferol addition for 42 days. 25(OH)D serum content was done with Liaison 25(OH) total assay (Diasorin) before and after treatment. To assess psychosis was scored by using PANSS and BPRS questionnaire. Anxiety score by using HARS. The study show the differences between groups in ATS users, before and after intervention and control with t-dependent test will be used if the data are normally distributed or with the Mann Whitney test when the data are not normally distributed. The test results were declared significant with a significance level of p <0.05. Results: Based on the statistical analysis, there was a significant difference in the content of 25(OH)D serum after the intervention in both groups where the increase of 25(OH)D serum content was higher in the intervention group in the assessment of PANSS, SRB and HARS scores. Conclusion: The giving of cholecalciferol 1000 IU per day was able to increase 25(OH)D serum content and the additional of effective therapy to the subjects who use ATS indicated significant reduction of PANSS, BPRS and HARS value.