dc.description.abstract | Jepang memiliki beberapa jenis olahraga yang sangat dikenal di dunia, dari olahraga tradisional sampai olahraga modern. Olahraga yang diminati oleh masyarakat Jepang diantaranya sepak bola, baseball, karate, judo, kendo, sumo, dan kyuudou. Kyuudou adalah seni bela diri memanah dari Jepang. Seseorang yang berlatih kyuudou disebut kyuudoujin, sedangkan seseorang yang ahli kyuudou disebut kyuudoka. Di masa lalu tepatnya Jomon, busur digunakan untuk berbagai tujuan seperti berburu, berperang, permainan pengadilan, ritual upacara keagamaan, dan kontes keterampilan. Banyak dari permainan dan ritual ini bertahan hingga saat ini, tetapi busur Jepang lama kehilangan nilai praktisnya sebagai senjata. Sampai sekarang kyuudou masih tetap dipraktekkan terutama sebagai metode latihan fisik, pertahanan diri, memeperbaiki karakter moral, dan spiritual. Hal ini membuat adanya eksistensi dan perubahan baik bentuk maupun fungsi kyudou darin zaman Jomon sampai zaman sekarang tepatnya dimulai dari masa Taiso yang merupakan tradisi Jepang
Kyuudou berdasarkan sejarahnya dimulai sejak zaman Jomon yang digunakan untuk membunuh binatang, melindungi diri dari musuh, senjata perang, dan alat untuk latihan spiritual. Dari sejak terciptanya kyuudou dari zaman Jomon terus berkembang sampai sekarang baik dari segi bentuk maupun fungsinya yang disesuai dengan perkembangan zaman yaitu digunakann untuk sarana pendidikan, sarana olahraga dan wisata budaya. Dengan pola berfikir manusia yang menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat menyebabkan bentuk dan fungsi dari kyuudou ikut berubah.
Perubahan kyuudou dan eksistensinya dari setiap zaman ini sangat menarik untuk di bahas dalam bentuk skripsi. Hasil pembahasan menunjukkan bentuk busur pada zaman Jomon lurus dan digunakan untuk membunuh binatang. Kemudian berkembang pada zaman Heian memiliki bentuk busur sedikit melengkung dan digunakan untuk senjata perang. Pada zaman Kamakura memeliki bentuk busur recurve dan digunakan untuk latihan militer dan berperang. Zaman Muromachi memiliki bentuk busur yang di tekuk dan digunakan untuk pertahanan dan perlindungan diri dari musuh. Pada zaman Edo memiliki bentuk busur yang di tekuk dan recurve yang digunakan untuk perlindungan diri dari musuh dan berperang. Kemudian berkembang pada zaman Meiji sampai sekarang yang memiliki bentuk busur panjang yang digunakan untuk sarana endidikan, sarana olahraga, dan wisata budaya.
Kyuudou mengalami perubahan bentuk dan fungsi sesuai dengan perkembangan zaman. Kyuudou pada zaman Jomon masih tetap eksis sampai dengan sekarang yang disesuaikan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat. Pada masa dulu kyuudou digunakan sebagai senjata untuk membunuh binatang, melindungi diri dari musuh, dan melawan musuh, kemudian berkembang sesuai dengan pola berfikir manusia menjadi latihan spiritual yang tidak memperbolehkan menggunakan senjata yang tidak pada tempatnya.
Kyuudou memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda-beda disesuaikan dengan perkembangan zaman. Bentuk dan fungsi kyuudou di setiap zaman yaitu : a. Zaman Jomon yang dikenal dengan maruki-yumi memiliki bentuk busur jenis pendek, cengkeraman terpusat, dan digunakan untuk berburu.
b. Zaman Heian yang dikenal dengan fusetake-yumi memiliki bentuk busur sedikit melengkung, kontruksi laminasi, dan digunakan untuk senjata perang antara klan samurai.
c. Zaman Kamakura yang dikenal dengan saname uchi-yumi memiliki bentuk busur recurve, kontruksi laminasi, dan digunakan untuk latihan militer, dan senjata berperang.
d. Zaman Muromachi yang dikenal dengan shihodake-yumi/Shiho uchi-yumi memiliki bentuk busur yang ditekuk, kontruksi laminasi silang, dan digunakan untuk pertahanan dan perlindungan diri dari musuh.
e. Zaman Edo yang dikenal dengan tekkyuu-yumi memiliki bentuk busur yang ditekuk, desain dari baja tempur musim semi, dan digunakan untuk perlindungan diri dari musuh. Dan juga higo-yumi yang memiliki tiga bentuk busur recurve, konstruksi laminasi, dan digunakan untuk berperang.
f. Zaman Meiji sampai sekarang yang dikenal dengan bambu yumi standar, bambu yumi berpernis, dan yumi sintetis memiliki bentuk, panjang, dan kekuatan tarik yang disesuaikan dengan kemampuan, pengalaman, dan tinggi tubuh. Dan digunakan untuk wisata budaya, sarana pendidikan, dan olahraga.
Kyuudou dilihat dari segi perkembangannya tidak saja digunakan untuk tujuan berburu dan berperang, tetapi digunakan juga untuk melatih katahanan dan moral sehingga kyuudou dapat dianggap sebagai sebuah tradisi dalam masyarakat Jepang dengan tidak meninggalkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. | en_US |