Perubahan Inklinasi Dataran Oklusal pada Maloklusi Kelas II Skeletal dengan dan Tanpa Ekstraksi Premolar Maksila

Abstract

Latar belakang: Perawatan kamuflase maloklusi Kelas II skeletal dapat dilakukan dengan atau tanpa ekstraksi premolar. Perawatan tersebut dapat mengakibatkan terjadinya perubahan dataran oklusal. Dataran oklusal yang curam selama perawatan korektif umumnya akan relaps setelah perawatan ortodonti aktif, menghasilkan interdigitasi yang tidak baik. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi adanya perubahan inklinasi dataran oklusal pada kasus maloklusi Kelas II skeletal dengan dan tanpa ekstraksi premolar pertama maksila di Klinik Spesialis Ortodonsia RSGM FKG Universitas Sumatera Utara.Metode: Sampel penelitian terdiri atas foto sefalometri sebelum dan setelah perawatan 40 pasien dewasa yang dibagi menjadi 2 kelompok, ekstraksi dan tanpa ekstraksi premolar pertama maksila. Inklinasi dataran oklusal pada kedua kelompok diukur dengan menggunakan imaging software, kemudian dilihat faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan inklinasi pada masing- masing kelompok. Selanjutnya dibandingkan inklinasi dataran oklusal antara kelompok ekstraksi dan tanpa ekstraksi. Hasil: Inklinasi dataran oklusal pada kelompok perawatan tanpa ekstraksi hanya terjadi sedikit peningkatan sedangkan pada kelompok perawatan dengan ekstraksi meningkat secara signifikan (p=0,017). Tidak terdapat korelasi antara inklinasi dataran oklusal pada kelompok ekstraksi dan tanpa ekstraksi (p=0,07). Kesimpulan: Perawatan ortodonti baik ekstraksi maupun tanpa ekstraksi pada maloklusi Kelas II skeletal dapat meningkatkan inklinasi dataran oklusal. Kontrol inklinasi dataran oklusal selama perawatan harus diperhatikan.

Background: Camouflage treatment of skeletal Class IImalocclusion can be done using extraction or non-extraction techniques. These treatments can cause changes in occlusal plain. Steep occlusal plane during corrective treatment generally relapse after active orthodontic treatment, resulting in unstable interdigitation. Objective: The aim of this study was to determine and evaluate changes in occlusal plane inclination in cases of skeletal Class II malocclusion using extraction or non-extraction techniques of the maxillary first premolar at the Orthodontic Specialist Clinic of RSGM FKG, Sumatra Utara University. Methods: The sample consisted of initial and final cephalometry of 40 adult patients with skeletal Class II malocclusion divided into 2 groups, extraction of maxillary first premolar and non-extraction. Inclination of occlusal planes in both groups was measured by using imaging software, then the factors associated with these changes are observed. Furthermore, the inclination of occlusal planes was compared between extraction groups and non-extraction. Results: Inclination of occlusal plain in the non-extraction group increased only slightly while in the extraction group increased significantly (p = 0.017). There was no correlation between inclination of occlusal plane in the extraction and non-extraction groups (p = 0.07). Conclusion: Correction of Class II malocclusion with either extraction or non-extraction of the maxillary first premolar increase the inclination of occlusal plane. This study indicated that control of the occlusal plane inclination is extremely important.