Analisis SWOT Kesiapan Kabupaten Asahan dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
View/ Open
Date
2019-11-13Author
Prasojo, Eka Luthfie
Advisor(s)
Pratomo, Wahyu Ario
Metadata
Show full item recordAbstract
This study which is struggling to see the readiness of the Asahan Regency community in facing the entry of the MEA economic agreement. The research method used is SWOT Analysis by systematically identifying various factors to formulate organizational strategies. From the SWOT Analysis test, the results of internal factors (Strength - Weakness) are positive, namely (2.15-0.96 = 1.19) and external factors (opportunity - treat) are also positive, namely (2.16- 0.94 = 1,2). This shows that Asahan district is in quadrant I, where in this quadrant is a very profitable situation because it has the opportunity and strength so that it can take advantage of the opportunities that exist.
The strategy that must be applied to the readiness strategy of Asahan district is to support aggressive growth policies (Growth Oriented Strategy) by implementing several alternative strategies for SO. The important point that needs to be taken by the Asahan District Government towards its community in dealing with the MEA agreement in its Region is the need for a high and thorough awareness of the results of the agreements relating to the MEA agreement.
This particular attention is due to the fact that Asahan Regency is geographically located in North Sumatra Province which is directly in contact with partner countries in the MEA, especially the existence of the marine area of Asahan Regency, where Asahan Regency which has abundant natural resources can produce processed products with international standards and can be exported to the country MEA partners. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kesiapan masayarakat Kabupaten Asahan dalam menghadapi masuknya kesepakatan ekonomi MEA. Metode penelitian yang dipergunakan adalah Analisis SWOT dengan cara mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi organisasi. Dari uji Analisis SWOT yang dilakukan, maka didapat hasil faktor internal (Strength – Weakness) bernilai positif yaitu (2,15-0,96 = 1,19) dan faktor eksternal (opportunity – treath) juga bernilai positif yaitu (2,16-0,94 = 1,2). Hal ini menunjukkan bahwa kabupaten Asahan berada di kuadran I, dimana pada kuadran ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan karena memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.
Strategi yang harus diterapkan untuk strategi kesiapan kabupaten Asahan adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy) dengan menerapkan beberapa strategi alternatif SO. Catanan penting yang perlu dilakukan oleh
Pemerintah Kabupaten Asahan terhadap masayarakatanya dalam menghadapi kesepakatan MEA di Daerahnya adalah perlunya penyadaran yang tinggi dan menyeluruh mengenai hasil-hasil kesepakatan yang berhubungan dengan perjanjian MEA.
Perhatian khusus ini dikarenakan Kabupaten Asahan secara geografis berada di Propinsi Sumatera Utara yang bersinggungan langsung dengan negara mitra di MEA, terutama keberadaan wilayah laut Kabupaten Asahan, dimana Kabupaten Asahan yang memiliki sumber daya alam berlimpah dapat menghasilkan produk olahan yang berstandart internasional dan mampu dieksport ke negara mitra MEA.
Collections
- Undergraduate Theses [2752]
