Aktivitas Anti Kanker Ekstrak Daun Biwa (Eriobotrya japonica Lindl) pada Jaringan Payudara Tikus Putih yang Diinduksi Benzo(a)Pyrene Secara In Vivo
View/ Open
Date
2020Author
Syahfitri, Widya
Advisor(s)
Ilyas, Syafruddin
Hutahaean, Salomo
Metadata
Show full item recordAbstract
Loquat (Eriobotrya japonica Lindl) is a plant which have potential to be anticancer.
Bioactive compounds such as flavonoids, tannins and steroids/terpenoids have been
isolated from loquat leaves which is believed to have its role as anticancer substance.
This study aims to determine effectivity from loquat leaves on cell cancer activity in
mammae tissue of rats induced by benzo(α)pyrene in vivo assay. Tested animal were
used white rats aged 8-11 weeks old with body weight in 200-250 g and loquat leaves
were extracted using methanol solvent by maceration method. The research designed
was a Completely Randomized Design, with 5 treatment and 6 replication each
consists of negative control (without induced benzo(α)pyrene), positive control
(induced benzo(α)pyrene at a dose of 50 mg/kg BW), and treatment group were
induced benzo(α)pyrene 50 mg/kg BW and given loquat extract consecutive dose
200; 300 and 400 mg/kg BW. Result showed that morphologically, the treatment of
loquat extract had not shown a significant effect on the weight and volume of
mammae tissue after induced cancer. Histologically, loquat extract with dose 400
mg/kg BW showed significant effect to reduce size of diameter ductus and average
value of AgNOR in mammae tissue. This study determine that loquat extract has
potential as an anticancer. Biwa (Eriobotrya japonica Lindl.) merupakan tanaman yang diduga berpotensi
sebagai anti kanker. Daun biwa mengandung flavonoid, tanin dan steroid/terpenoid
yang memiliki efek sebagai anti kanker. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui
efektivitas ekstrak daun biwa terhadap aktivitas sel kanker pada jaringan payudara
tikus yang diinjeksi Benzo(a)pyrene (BAP) secara in vivo. Hewan uji yang digunakan
adalah tikus putih berumur 8-11 minggu dengan berat 200-250 g dan daun biwa
diekstrak menggunakan pelarut metanol dengan metode maserasi. Rancangan
penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan dan
6 ulangan terdiri dari kontrol negatif (tanpa perlakuan), kontrol positif (pemberian
BAP) dan perlakuan pemberian ekstrak biwa dengan dosis 200, 300 dan 400 mg/kg
BB. Hasil penelitian menunjukkan, secara morfologi pemberian ekstrak biwa tidak
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap berat dan volume jaringan payudara
terinduksi kanker. Secara histologi, ekstrak biwa dengan dosis 400 mg/kg BB
menunjukkan efek yang signifikan dalam menurunkan besar diameter duktus dan
nilai rerata AgNOR pada jaringan payudara. Hasil membuktikan bahwa ekstrak biwa
memiliki potensi yang tinggi sebagai anti kanker.
Collections
- Master Theses [249]