Korelasi Rasio Proinsulin/ Insulin dengan Reseptor Adiponektin Setelah Pemberian Ekstrak Daun Puguntano (Curanga fel-terrae Merr.) pada Tikus Putih Galur Wistar Model Diabetes Melitus Tipe 2

Abstract

Latar Belakang: Diabetes melitus (DM) adalah sekelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia kronik akibat kelainan pada sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Proinsulin disintesis dan disekresikan sebagai bentuk prekursor insulin dan menjadi salah satu prediktor DMT2, Adiponektin berperan pada peningkatan sensitivitas insulin melalui menurunnya glukoneogenesis hepatik dan meningkatnya transpor glukosa otot. Tujuan: Untuk mengetahui korelasi rasio proinsulin/ insulin dengan reseptor adiponektin setelah pemberian ekstrak daun Puguntano (Curanga fel-terrae Merr.) pada tikus putih galur Wistar model DMT2. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni, mulai bulan April 2018 – Agustus 2018 di Laboratorium Unit Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung. Hewan coba yang digunakan adalah tikus putih galur wistar yang mendapat High fat diet dan injeksi streptozotosin dan dibagi menjadi kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan adalah kelompok yang mendapatkan ekstrak daun puguntano. Korelasi rasio proinsulin/ insulin dengan reseptor adiponektin setelah pemberian ekstrak daun Puguntano dianalisis menggunakan korelasi Spearman. Besar batas kemaknaan yang diinginkan adalah p < 0.05. Hasil: Penelitian ini dilakukan terhadap 48 ekor tikus model DMT2 yang dibagi menjadi 2 kelompok: kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Korelasi reseptor adiponektin dengan rasio proinsulin/ insulin diperoleh nilai koefisien korelasi r=-0,254 dan nilai p=0,231. Hal ini menunjukkan keduanya berkorelasi negatif dengan uji statistik tidak bermakna (p>0,05). Kesimpulan: Tidak terdapat korelasi yang bermakna antara rasio proinsulin/ insulin dengan reseptor adiponektin setelah pemberian ekstrak daun Puguntano (Curanga fel–terrae Merr.) pada tikus putih galur Wistar model DMT2.

Background: Diabetes mellitus (DM) is a chronic condition characterized by high blood glucose concentration resulting from insufficient insulin production and/ or ineffective insulin action. Proinsulin was synthesized and secreted as a insulin precursor and marker predictor of type 2 DM. Adiponectin has a contributory role in insulin sensitivity through decrease of hepatic gluconeogenesis and increased glucose transport in muscles. Objective: To investigate the correlation between proinsulin/ insulin ratio and adiponectin receptor after giving the Puguntano leaf extract (Curanga fel-terrae Merr.) in type 2 Diabetes Mellitus Wistar rat. Methods: An experimental study, conducted from April to August 2018 at unit of research laboratory of Faculty of medicine in Padjadjaran University, Bandung. The samples were Rat Wistar Strain of type 2 diabetes mellitus (T2DM) model was divided into 2 groups: control group and experimental group. Experimental group was given Puguntano extract. Correlation between proinsulin/ insulin ratio and adiponectin receptor after giving Puguntano leaf extract was analysed with using Spearman correlation. Changes that occurred were assessed with p value of <0.05 was considered statistically significant. Result: This study did for 48 Rat Wistar Strain of T2DM model divided into 2 groups: control group dan experimental group. The correlation between Proinsulin/ insulin ratio and adiponectin receptor is negative correlation with correlation coefficient r=-0,254 and p value p=0,231. This result shown that non significant in statistical analysis on this study (p>0,05). Conclusion: There is no significant correlation between proinsulin/ insulin ratio and adiponectin receptor after giving the Puguntano leaf extract (Curanga felterrae Merr.) in type 2 Diabetes Mellitus Wistar rat