Perbandingan Penambahan Obat Adjuvan Sufentanil VS Fentanyl pada Bupivacaine Hiperbarik Terhadap Onset dan Durasi Kerja Blok pada Pembedahan Abdomen dan Ekstremitas Bawah dengan Anestesi Spinal

Abstract

Background: Spinal anesthesia is the most common regional anesthetic that used for lower abdominal surgery and also the lower limbs, due to its advantages. Recently, there are many studies conducted to find a better combination of adjuvant drug for spinal anesthesia, with short onset and long duration. Objective: To determine the comparison of the onset and duration of action from adjuvant sufentanil with fentanyl in hyperbaric bupivacaine. Method: This is a double-blind, randomized, experimental study. After being approved by the Ethics Committee of the Faculty of Medicine, Universitas Sumatera Utara Medan, 42 samples were collected, aged 18-60 years, PS-ASA III, and would undergo surgery on the lower abdomen and lower limbs. Samples were divided randomly into 2 groups. Group A received sufentanil as adjuvant, and group B received fentanyl. Research data were tested by using Independent T Test or Mann Whitney Test with a significance of p <0.05. Results: The mean onset of sensory in the sufentanil group was 2.33 (± 0.65) minutes, and fentanyl was 3.00 (± 1.00) minutes. For onset of motor, the mean value in the sufentanil group was 1.62 (± 0.66) minutes, and the fentanyl group was 2.33 (± 0.73) minutes. While the mean duration of sensory in the sufentanil group was 275.24 (± 22.61) minutes, and the fentanyl group was 198.33 (± 21.69) minutes. For duration of motor, the mean value in the sufentanil group was 288.33 (± 19.06) minutes, and the fentanyl group was 208.57 (± 14.92) minutes. Conclusion: Comparison of adjuvant sufentanil with fentanyl results shows that the onset of action of sufentanil is faster and the duration of action is longer, and the two are statistically significantly different.

Latar Belakang: Anestesi spinal merupakan anestesi regional tersering yang digunakan untuk pembedahan abdomen bagian bawah dan juga tungkai bawah, dikarenakan kelebihannya. Saat ini sedang banyak penelitian untuk mencari kombinasi obat adjuvan yang lebih baik pada anestesi spinal, dengan onset cepat dan durasi yang panjang. Tujuan: Mengetahui perbandingan onset dan durasi kerja obat adjuvan sufentanil dengan fentanyl pada bupivacaine hiperbarik. Metode: Merupakan penelitian eksperimen dengan metode acak tersamar ganda. Setelah disetujui oleh Komite Etik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan, dikumpulkan 42 sampel, berusia 18-60 tahun, PS-ASA I-II, dan akan menjalani operasi pada abdomen dan tungkai bawah. Sampel dibagi acak menjadi 2 kelompok. Kelompok A mendapat adjuvan berupa sufentanil, dan kelompok B mendapatkan fentanyl. Data hasil penelitian diuji dengan T Test Independent atau Mann Whitney dengan signifikansi p<0,05. Hasil: Rerata onset sensorik pada kelompok sufentanil sebesar 2,33 (± 0,65) menit, dan fentanyl sebesar 3,00 (± 1,00) menit. Untuk onset motorik, nilai rerata pada kelompok sufentanil sebesar 1,62 (± 0,66) menit, dan kelompok fentanyl sebesar 2,33 (± 0,73) menit. Sedangkan rerata durasi sensorik pada kelompok sufentanil sebesar 275,24 (± 22,61) menit, dan kelompok fentanyl sebesar 198,33 (± 21,69) menit. Untuk durasi motorik, nilai rerata pada kelompok sufentanil sebesar 288,33 (± 19,06) menit, dan kelompok fentanyl sebesar 208,57 (± 14,92) menit. Kesimpulan: Perbandingan obat adjuvant sufentanil dengan fentanyl menunjukkan hasil bahwa onset kerja sufentanil yang lebih cepat dan durasi kerja yang lebih panjang, dan keduanya berbeda bermakna secara statistik.