Hubungan Antara Pentraxin-3 dan Asam Laktat dengan Skor Sofa pada Pasien Sepsis di ICU RSUP Haji Adam Malik Medan

Abstract

Background: Sepsis will lead to organ damage resulting from dysregulation of the body against infection. This is one of the major risk factors that cause death in hospitals. Screening is done on patients who potentially will experience sepsis by calculating the SOFA score. This SOFA score system is calculated based on clinical and laboratory parameter values. One of the parameters that might be involved in this case is pentraxin 3. Several studies have found an increase in PTX-3 expression to date has the potential to be a diagnostic biomarker in infectious diseases and sepsis. Plasma PTX-3 levels of sepsis patients correlated with disease severity and degree of organ dysfunction as assessed by clinical scores such as SOFA scores. Objective: To assess the relationship between petraxin 3 and lactic acid with SOFA scores as an inflammatory mediator in sepsis patient. Metode: This research is an experimental observational analytic. After obtaining approval from Ethics Committee, Medical Faculty, University of North Sumatra, based on inclusion and exclusion criteria 27 research samples were collected. All samples were fulfilled the inclusion and exclusion criteria diagnosed with sepsis and discussed at ICU General Hospital of Haji Adam Malik Medan. Data were tested with Shapiro-Wilk. Result : This study found a significant positive correlation between Pentraxin-3 and SOFA scores at T1 and T2 ( r = 0.456, p value = 0.017 ). No correlation was found between lactic acid and SOFA scores at T1 and T2 ( r = 0.253, p value = 0.203 ). The average SOFA scores at the T1 = 10.74 and T2 = 9.19. On the average Pentraxin-3 level with T1 = 213.37 and T2 = 149.12. And the average level of lactic acid at T1 = 4.47 and T2 = 4.11 Conclusion: This study concluded that there was a correlation between pentraxin- 3 and SOFA scores at T1 and T2 with moderate positive correlation values and there was no correlation between lactic acid and SOFA scores at T1 and T2.

Latar Belakang: Sepsis akan berujung kepada kerusakan organ akibat dari disregulasi dari tubuh terhadap infeksi. Hal ini merupakan salah satu yang menjadi faktor resiko mayor penyebab kematian di rumah sakit. Screening dilakukan pada pasien yang potensial akan mengalami sepsis dengan cara menghitung SOFA skor. Sistem SOFA skor ini dihitung berdasarkan nilai parameter klinis dan laboratorium. Salah satu parameter yang mungkin terlibat dalam hal ini adalah pentraxin 3. Beberapa studi menemukan peningkatan ekspresi PTX-3 hingga saat ini sangat potensial menjadi biomarker diagnostik pada penyakit infeksius dan sepsis. Kadar plasma PTX-3 pasien sepsis berkorelasi dengan tingkat keparahan penyakit dan derajat disfungsi organ yang dinilai oleh skor klinis seperti SOFA skor. Tujuan: Untuk menilai hubungan antara petraxin 3 dan asam laktat dengan SOFA skor sebagai mediator inflamasi pada pasien sepsis Metode: Penelitian ini merupakan eksperimental observasional analitik. Setelah diperoleh persetujuan dari Komite Etik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi dikumpulkan 27 sampel penelitian. Seluruh sampel adalah yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang didagnosis dengan sepsis dan dirawat di ICU RSUP HAM Medan. Data hasil penelitian diuji dengan Shapiro-Wilk. Hasil: Penelitian ini di jumpai adanya korelasi yang sedang positif yang signifikan antara Pentraxin – 3 dan skor SOFA pada T1 dan T2 (r = 0,456, p-value = 0,017). Tidak dijumpai adanya korelasi antara asam laktat dan skor SOFA pada T1 dan T2 (r = 0,253, p-value = 0,203). Rerata SOFA skor saat T1 = 10.74 dan T2 = 9.19. Pada rerata kadar Pentraxin-3 dengan T1 = 213.37 dan T2 = 149.12. Dan rerata kadar Asam Laktat saat T1 = 4.47 dan T2 = 4.11 Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa didapatkan korelasi antara pentraxin-3 dan SOFA skor pada T1 dan T2 dengan nilai korelasi yang positif sedang dan tidak didapatkan adanya korelasi antara asam laktat dan SOFA skor pada T1 dan T2.