dc.contributor.advisor | Abidin, Trimurni | |
dc.contributor.advisor | Gani, Basri A | |
dc.contributor.author | Susilo, Daisy | |
dc.date.accessioned | 2020-05-28T06:18:20Z | |
dc.date.available | 2020-05-28T06:18:20Z | |
dc.date.issued | 2020 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/25765 | |
dc.description.abstract | E. faecalis is a microorganism that is most often associated with failure of endodontic treatment and in persistent infections. Its ability to form biofilms has long been recognized as one of the virulence factors that can enable these bacteria to be more resistant to phagocytosis, antibodies and antimicrobials. Irrigation measures have an important role in endodontic treatment. Chitosan in dentistry has biocompatibility, biodegradability, bioadhesi and non-toxic properties in human cells. Some studies suggest the use of ultrasound as a means to increase the action of irrigation solutions so that it can help in cleaning complex anatomic areas. The purpose of this study is to see whether the use of passive ultrasonic irrigation as an additional tool that can help high molecular chitosan nano solutions of 0.2% against the E.faecalis virulence index so that it can be used as an alternative to irrigation solutions in the treatment of tooth root canals. In this study the sample used 27 mandibular premolar teeth, which were divided into 3 groups. Furthermore, examining the quality of the effect of test material on the development of E. faecalis seen bacterial growth, biofilm formation, virulence index E. faecalis, root surface canal roughness, and dissolved oxygen. The results showed that there were significant differences in the formation of biofilms based on incubation time, no significant differences in terms of inhibition. E. faecalis, the roughness values in all treatment groups were not significantly different but the impact of irigan preparation with ultrasonic addition in each treatment group with incubation time was significant, the highest average dissolved oxygen yield at 24 hours and 48 hours was high molecular nano chitosan 0, 2% and distilled water, and 72 hours were seen in the NaOCl 2.5% group. | en_US |
dc.description.abstract | E. faecalis merupakan mikroorganisme yang paling sering dihubungkan dengan kegagalan perawatan endodontik dan pada infeksi yang persisten. Kemampuannya dalam membentuk biofilm telah lama ditahui sebagai salah satu faktor virulensi yang dapat memungkinkan bakteri ini lebih resisten terhadap fagositosis, antibodi dan antimikroba. Tindakan irigasi memiliki peranan penting dalam perawatan endodontik. Kitosan di bidang kedokteran gigi memiliki sifat biokompatibilitas, biodegradabilitas, bioadhesi dan tidak toksik pada sel manusia. Beberapa penelitian menyarankan penggunaan ultrasonik sebagai sarana untuk meningkatkan aksi larutan irigasi sehingga dapat membantu dalam membersihkan area anatomi yang kompleks. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah penggunaan passive ultrasonic irrigation sebagai alat tambahan yang dapat membantu larutan nano kitosan molekul tinggi 0,2% terhadap indeks virulensi E.faecalis sehingga dapat digunakan sebagai alternatif larutan irigasi pada perawatan saluran akar gigi. Pada penelitian ini sampel yang digunakan 27 gigi premolar mandibular, yang dibagi menjadi 3 kelompok. Selanjutnya pemeriksaan secara kualitas efek material uji terhadap perkembangan E. faecalis dilihat dari pertumbuhan bakteri, pembentukan biofilm, indek virulensi E. faecalis, kekasaran permukaan saluran akar gigi, dan oksigen terlarut. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan yang bermakna pada pembentukan biofilm berdasarkan waktu inkubasi, tidak ada perbedaan bermakna dalam hal inhibisi E. faecalis, nilai kekasaran pada semua kelompok perlakukan tidak terdapat perbedaan bermakna namun dampak dari preparasi bahan irigan dengan penambahan ultrasonik pada setiap kelompok perlakuan dengan waktu inkubasi terdapat perbedaan bermakna, hasil rerata oksigen terlarut tertinggi pada 24 jam dan 48 jam adalah nano kitosan molekul tinggi 0,2% dan aquades, serta pada 72 jam terlihat pada kelompok NaOCl 2,5%. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | E.faecalis | en_US |
dc.subject | Irigasi | en_US |
dc.subject | Passive Ultrasonic Irrigation | en_US |
dc.subject | Nano Kitosan Molekul Tinggi 0,2% | en_US |
dc.title | Analisis Potensi Passive Ultrasonic Irrigant Terhadap Larutan Nano Kitosan Molekul Tinggi 0,2% Dikaitkan dengan Indek Virulensi Enterococcus Faecalis Sebagai Model Anti Bakteri pada Patogenesis Infeksi Saluran Akar | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM177160003 | |
dc.description.pages | 128 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |