Show simple item record

dc.contributor.advisorGustianingsih
dc.contributor.authorRitonga, Nazri Afifah
dc.date.accessioned2020-06-10T01:25:03Z
dc.date.available2020-06-10T01:25:03Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/25978
dc.description.abstractPenelitian ini berjudul ―Pelafalan Bunyi Bahasa Indonesia Penderita Sumbing Di Rantau Prapat‖. Tujuan penelitian ini adalah: mendeskripsikan lafal bunyi vokal bahasa Indonesia yang dihasilkan penderita bibir sumbing, lafal bunyi konsonan bahasa Indonesia yang dihasilkan penderita bibir sumbing, serta perubahan bunyi bahasa Indonesia karena kesalahan fonologis penderita bibir sumbing. Sumber penelitian ini adalah tuturan lisan yang dilafalkan oleh penderita bibir sumbing di wilayah kota Rantau Prapat. Pengumpulan data menggunakan metode simak, metode cakap, teknik sadap, teknik pancing, teknik simak libat cakap, dan teknik catat. Data dianalisis menggunakan metode padan, teknik yang digunakan adalah teknik pilah unsur penentu (PUP). Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah pelafalan bunyi bahasa Indonesia berupa bunyi vokal dan bunyi konsonan yang terjadi pada penderita bibir sumbing yang disebabkan oleh belahan di langit-langit mulut, gusi dan bibir pada alat ucap dalam mengucapkan bunyi-bunyi bahasa Indonesia sehingga bunyi yang dihasilkan menjadi tidak normal dan terjadi perubahan bunyi karena kesalahan fonologis. Teori penelitian ini merupakan teori fonologi. Dalam kajian fonologi penderita bibir sumbing sangat sulit melafalkan bunyi vokal dan bunyi konsonan pada awal kata, tengah kata, dan akhir kata. Hal tersebut mengakibatkan bunyi-bunyi yang dilafalkan terdengar tidak jelas seperti orang normal pada umumnya. Hasil penelitian ini penderita bibir sumbing mengalami perubahan dalam pelafalan bunyi konsonan /b,/c/, /d/, /f/, /g/, /j/, /k/, /p/ /r/, /s/, /t/, /kh/ dan /z/ dan secara keseluruhan mengalami perubahan bunyi konsonan baik diawal kata, ditengah kata, maupun di akhir kata. Penderita bibir sumbing mengalami perubahan dalam pelafalan bunyi vokal menjadi bunyi nasalisasi seperti: /a/, /i/, /u/, /e/, /ә/, /ɛ/, /o/ menjadi [ã], [ĩ], [ũ], [ẽ], [ә], [ɛ], [o].en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectPelafalanen_US
dc.subjectPerubahan Bunyi Bahasa Indonesiaen_US
dc.subjectPenderita Bibir Sumbingen_US
dc.titlePelafalan Bunyi Bahasa Indonesia Penderita Bibir Sumbing di Rantau Prapaten_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM150701014
dc.description.pages105 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record