Analisa Kadar Air dan Kadar Abu pada Simplisia Temu Giring (Curcumae heyneana) dan Simplisia Kunyit (Curcumae domestica) di Balai Riset dan Standarisasi Industri Medan
Abstract
Latar Belakang: Produk obat-obat herbal yang berkualitas di tentukan oleh mutu
dari bahan baku simplisia yang digunakan. Kunyit dan temu giring merupakan
salah satu bahan baku produk herbal yang banyak penggunaannya di Indonesia.
Menurut SNI 01-2891-1992 salah satu persyaratan mutu simplisia adalah kadar air
dan kadar abu. Penetapan kadar air simplisia sangat penting karena jumlah air
yang tinggi dapat menjadi media tumbuhnya bakteri dan jamur yang dapat
merusak senyawa yang terkandung di dalam simplisia. Penetapan kadar abu
dilakukan untuk mengetahui kandungan komponen yang tidak mudah menguap
yang tetap tinggal pada pembakaran dan pemijaran senyawa organik. Semakin
rendah kadar abu suatu bahan, maka semakin tinggi kemurniannya.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar air dan kadar abu pada
simplisia kunyit dan temu giring.
Metode: Sampel diambil dari Laboratorium Makanan Minuman Hasil Pertanian
Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan. Analisa kadar air dilakukan dengan
metode destilasi dan kadar abu total dilakukan dengan metode gravimetri sesuai
dengan prosedur yang digunakan di laboratorium makanan minuman hasil
pertanian Baristand Medan.
Hasil: Hasil kadar air pada simplisia kunyit dan temu giring sebesar 9,99% dan
7,97% sedangkan menurut Farmakope Herbal Indonesia maksimal 10,00%, maka
memenuhi persyaratan. Hasil kadar abu simplisia kunyit dan temu giring sebesar
6,43% dan 7,25% sedangkan menurut Farmakope Herbal Indonesia simplisia
kunyit dan temu giring maksimal 8,20% dan 9,80%, maka memenuhi persyaratan.
Kesimpulan: Kadar air dan kadar abu pada simplisia kunyit dan temu giring
memenuhi persyaratan Farmakope Herbal Indonesia (FHI) tahun 2008.
Collections
- Diploma Papers [228]