Prospek Sereh Wangi di Masa Depan
Abstract
Sebelum Perang dunia kedua, Indonesia merupakan negara pengekspor utama minyak serai wangi. Namun saat ini negara produsen utama adalah RRC. Hal ini disebabkan karena produksi minyak serai wangi Indonesia selalu menurun dan mutunya kalah dibanding China dan Taiwan. Pada hal permintaan cukup besar, karena kebutuhan pasar selalu meningkat 3-5% per tahun. Negara pengimpor minyak serai wangi Indonesia yaitu Singapura, Jepang, Australia, Meksiko, India, Taiwan, Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Jerman dan Spanyol. Konsumsi minyak serai wangi dunia mencapai 2.000 – 2.500 ton dan baru terpenuhi 50-60% saja. China sebagai negara produsen utama hanya mampu memasok 600-800 ton per tahun. Sedangkan Indonesia baru dapat memenuhi 200-250 ton dari pemintaan minyak serai wangi per tahun (Daswir dan Indra, 2006).
Industri minyak atsiri termasuk minyak serai wangi dan turunannya sangat dibutuhkan di dalam dan luar negeri. Sehingga Indonesia terpaksa mengimpor produk-produk tersebut untuk memenuhi kebutuhan industri parfum dan kosmetik dalam negeri dengan harga berlipat ganda dibandingkan harga bahan bakunya. Akibatnya, nilai impor minyak atsiri Indonesia lebih tinggi dari nilai ekspor. Oleh karena itu usaha untuk mendirikan industri isolasi dan turunan minyak atsiri di Indonesia sangat penting karena memberi nilai tambah, adopsi teknologi, meningkatkan pendapatan masyarakat (Daswir dan Indra, 2006).
Collections
- Lecturer Papers [6]