Analisis Faktor Risiko Kanitis Prematur pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2016-2018
View/ Open
Date
2019Author
Lubis, Eka Zhaki Safira
Advisor(s)
Jusuf, Nelva Karmila
Metadata
Show full item recordAbstract
Background. Premature canities is a terminology to describe a premature graying of hair before the age of 20 in Caucasians, 25 in Asians, and 30 in Africans.The ethiopathogenesis of premature canities is still not fully understood, but there are risk factors associated to premature canities such as gender, family history, obesity, smoking, alcohol consumption, other disease, micronutrients deficiencies. Aims. The purpose of this study is to evaluate risk factors that influence the incidence of premature canities in medical students of University of Sumatera Utara class 2016-2018. Methods. This research is an analytic research using cross sectional approach with the number of research subjects are 80 respondents using a structured questionnaire to obtain risk factors which are associated with the incidence of premature canities. Multivariate analysis using logistic regression test to examine correlation of risk factors and premature canities. Results. Of the 80 respondents, 57 respondents (71,2%) had premature canities. Based on bivariate analysis, it was obtained p value ≤ 0,05 for family history and stress, and the p value > 0,05 for the variable of gender, obesity, diet, smoking, and alcohol consumption. Based on multiavariate analysis, it was obtained p value ≤ 0,05 for family history (p value = 0,000), which means family history is the most dominants factors for premature canities. Conclusion. There is a correlation between premature canities and family history and stress and Family history is the most dominant risk factors that associated to premature canities in medical students of University of Sumatera Utara class 2016-2018. Latar Belakang. Kanitis prematur adalah suatu hasil dari penurunan aktivitas tirosinase di melanosit yang biasanya terjadi pada usia sebelum 20 tahun pada orang Kaukasia, sebelum 30 tahun pada orang berkulit hitam, dan sebelum 25 tahun pada orang Asia. Belum ada etiopatogenesis yang jelas mengenai kanitis prematur, namun ada beberapa faktor risiko yang diduga dapat memengaruhi terjadinya kanitis prematur, seperti riwayat keluarga, konsumsi alkohol, penyakit penyerta, stres oksidatif, obesitas, dan defisiensi mikronutrien. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko kejadian kanitis prematur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2016-2018. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian analitik yang dilakukan dengan metode cross-sectional dengan sampel mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2016-2018 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 80 orang dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan menggunakan uji analisis multivariat regresi logistik untuk menganalisis hubungan antara faktor risiko terhadap kanitis prematur. Hasil. Dari 80 sampel, 57 responden (71,2%) mengalami kanitis prematur. Berdasarkan analisis bivariat, didapatkan p ≤ 0,05 untuk riwayat keluarga dan stres yang berarti adanya hubungan dengan kanitis prematur, sedangkan nilai p > 0,005 didapatkan pada jenis kelamin, obesitas, diet, merokok, konsumsi alkohol, dan penyakit penyerta. Berdasarkan analisis multivariat regresi logistik, didapatkan nilai p ≤ 0,05 untuk variabel riwayat keluarga (p = 0,000) yang menunjukkan bahwa riwayat keluarga merupakan faktor risiko yang paling dominan. Kesimpulan. Terdapat hubungan antara riwayat keluarga dan stres dengan kanitis prematur dan riwayat keluarga merupakan faktor risiko yang paling dominan berperan pada kanitis prematur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2016-2018.
Collections
- Undergraduate Theses [2254]