Peran Histatin 5 dan Secretory Immunoglobulin A terhadap Pertumbuhan Streptococcus mutans Sebagai Prediksi Karies Dini Anak serta Pencegahannya dengan Pasta Gigi yang Mengandung Histatin 5 (Suatu Kajian Longitudinal)
View/ Open
Date
2020Author
Syafriza, Dharli
Advisor(s)
Sutadi, Heriandi
Primasari, Ameta
Siregar, Yahwardiah
Metadata
Show full item recordAbstract
Early Childhood Caries (ECC) is caries that presence in any primary teeth in
children younger than 6 years old. Prevalence rate of ECC in various regions in
Indonesia is quite higher with different prevalence. Basically, ECC etiology is the
same as the general etiology of caries, which is called multifactorial. Human body
through a unique fluid called saliva has a role in protecting or preventing
development of ECC because its psychochemical properties (flow rate and buffering
capacity) or through salivary antimicrobial components such as histatin 5 and
secretory immunoglobulin A (sIgA). Identification of salivary antimicrobial activity
in children important for early prediction and prevention of ECC.
The purpose of this study was to determine the role of histatin 5 and sIgA in
saliva on the growth of S. mutans as a prediction of ECC and its prevention with
histatin 5 containing toothpaste.
Research was an experimental laboratory study with a longitudinal design in
60 caries-free children aged under 2 years old. Saliva of caries-free children were
examined for histatin 5 and sIgA concentrations by ELISA at baseline, the third and
ninth month examination. Score of deft and number of S. mutans colonies were
examined at the third and ninth month examination. Histatin 5 toothpaste formulation
were preceded by examination of histatin concentration 5 which has inhibition against
S. mutans through anti-biofilm examination with microtiter plate and inhibitory test
on the TYS20B. Subjects brushed their teeth using toothpaste containing histatin 5
and control for 1 month. Questionnaires regarding oral hygiene and dietary habits
were given to parents at the baseline, the third and ninth month of the examination to
determine the risk factors for ECC in the study subjects.
The number of caries children during examinations II and III was 19 and 31,
respectively. Although there was no statistically significant difference in the
concentrations of histatin 5 and sIgA between caries and caries-free children, the
histatin 5 and sIgA concentrations in caries children decreased with increasing deft
scores and the number of S. mutans colonies. This showed the role of histatin 5 and
sIgA in eliminating and coping with the increase in the number of bacteria so that the
concentration of free histatin 5 and sIgA present in the saliva of caries children was
reduced. The concentration of 6.25 ppm histatin 5 was the concentration used in
toothpaste given to research subjects. After the use of toothpaste containing histatin 5,
the number of S. mutans colonies was lower than that of caries children using control
toothpaste. Multivariate analysis showed that children who did not brush their teeth
using toothpaste had 8.9 times the risk of caries compared to children who brushed
their teeth using toothpaste, whereas children with high S. mutans colonies in their oral cavity would be at risk of caries 36 times compared to children with a low
number of S. mutans colonies. The probability of children in this study to suffer from
caries was 77.3%. ECC caused changes in the concentration of histatin 5 and sIgA.
Toothpaste containing histatin 5 reduces the number of S. mutans colonies. Karies dini pada anak atau Early Childhood Caries (ECC) merupakan karies
pada masa gigi sulung yang terjadi pada anak berusia dibawah 6 tahun. Tingkat
prevalensi ECC di berbagai daerah di Indonesia masih tergolong cukup tinggi dengan
prevalensi yang berbeda-beda. Etiologi ECC pada prinsipnya sama dengan etiologi
karies secara umum yang disebut multifaktorial. Tubuh manusia melalui suatu cairan
unik yang disebut dengan saliva, memiliki peran dalam melindungi atau mencegah
perkembangan ECC karena memiliki sifat psikokemikal (laju aliran dan kapasitas
buffer) maupun melalui komponen antimikrobial saliva seperti histatin 5 dan
secretory immunoglobulin A (sIgA). Identifikasi komponen antimikrobial saliva pada
anak-anak penting untuk prediksi dini dan pencegahan ECC.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran histatin 5 dan sIgA
dalam saliva terhadap pertumbuhan S.mutans sebagai prediksi karies dini pada anak
dan pencegahannya dengan pasta gigi yang mengandung histatin 5.
Penelitian merupakan studi eksperimental laboratoris dengan desain
longitudinal pada 60 anak bebas karies yang berusia dibawah 2 tahun. Saliva anak
bebas karies diperiksa konsentrasi histatin 5 dan sIgA dengan metode ELISA pada
awal, bulan 3, dan bulan ke 9 pemeriksaan. Skor deft dan jumlah koloni S.mutans
diperiksa pada bulan ke 3 dan ke 9. Pembuatan pasta gigi histatin 5 didahului dengan
pemeriksaan konsentrasi histatin 5 yang memiliki daya hambat terhadap S.mutans
dengan uji anti-biofilm secara microtiter plate dan uji daya hambat pada media
TYS20B. Subjek menyikat gigi menggunakan pasta gigi yang mengandung histatin 5
dan kontrol selama 1 bulan. Kuesioner mengenai kebiasaan pemeliharaan rongga
mulut dan kebiasaan diet diberikan kepada orang tua di awal, bulan ke 3 dan ke 9
pemeriksaan untuk mengetahui faktor risiko terjadinya ECC pada subjek penelitian.
Pertambahan anak yang menderita karies pada pemeriksaan II dan III
berturut-turut berjumlah 19 dan 31 anak. Walaupun secara statistik tidak ada
perbedaan konsentrasi histatin 5 dan sIgA antara anak karies dan bebas karies, namun
konsentrasi histatin 5 dan sIgA pada anak karies mengalami penurunan sejalan
dengan penambahan skor deft dan jumlah koloni S. mutans. Hal ini menunjukkan
peran histatin 5 dan sIgA dalam mengeliminasi dan mengatasi penambahan jumlah
bakteri sehingga konsentrasi histatin 5 dan sIgA bebas yang ada dalam saliva anak
karies menurun. Konsentrasi 6,25 ppm merupakan konsentrasi yang digunakan dalam
pasta gigi yang diberikan kepada subjek penelitian. Setelah pemakaian pasta gigi
yang mengandung histatin 5, jumlah koloni S. mutans lebih rendah bila dibanding
anak karies yang menggunakan pasta gigi kontrol. Analisis multivariat menunjukkan
bahwa anak yang tidak menyikat gigi menggunakan pasta gigi berisiko terjadi karies 8,9 kali dibanding anak yang menyikat gigi menggunakan pasta gigi, sedangkan anak
dengan jumlah koloni S. mutans yang tinggi di dalam rongga mulutnya akan berisiko
terjadi karies 36 kali dibanding anak dengan jumlah koloni S. mutans yang rendah.
Probabilitas anak dalam penelitian ini untuk menderita karies adalah sebesar 77,3%.
Dapat disimpulkan bahwa ECC dapat menyebabkan perubahan konsentrasi histatin 5
dan sIgA. Pasta gigi yang mengandung histatin 5 berpotensi dalam mengurangi
jumlah koloni S. mutans.