Efektifitas Ekstrak Jamur Endofit Aspergillus sp. RmAK3 dalam Bahan Perekat Gigi Tiruan Terhadap Pembentukan Biofilm, Kekasaran Permukaan dan Kekuatan Transversa Resin Akrilik Berkaitan Virulensi Candida albicans

Abstract

Background: The use of denture adhesives can increase retention in denture bases and affect oral microorganisms. Adding antifungals to denture adhesives can inhibit the formation of C. albicans biofilms, and prevent denture stomatitis. The formation of C. albicans biofilms is a serious problem in treatment now, because there is often resistance to antifungal agents and increased attachment of C. albicans. The combination of denture adhesives with herbal medicines can be an alternative as an antifungal, derived from plants have relatively fewer side effects. One of them is the endophytic fungal extractsAspergillus sp. RmAk3 contains chemical compounds that can inhibit the formation of C. albicans biofilms. Objective: To analyze the effectiveness of endophytic fungal extracts of Aspergillus sp. The combination of denture adhesives with herbal medicines can be an alternative as an antifungal C. albicans Methods: An experimental study was carried out in several stages including the extraction of the fungus Aspergillus sp. RmAk3, identification of Aspergillus sp. chemical extract with GC-MS, biotolerance test, antibiofilm activity test using microscope and elisa reader, followed by histological toxicity test on fibroblast cells and test interaction interaction of endoprotein and exoprotein C. albicans with UVvis. Denture adhesive formulation was adjusted to the standard and Aspergillus sp. RmAk3 with concentrations of 3.125%, 6.25%, 12% and 25%. The research sample used hot acrylic polymerization resin with a total sample of n =216. Samples were divided into six groups, namely the denture adhesive group with a predetermined concentration, the control group using denture adhesive and denture adhesive added with nystatin, each group was suspended with C.albicans for 24, 48 and 72 hours. Inspection of acrylic resins by measuring surface roughness using AFM, measuring transverse strength using UTM and examining biofilm formation activity on acrylic resin surfaces with SEM. Analysis of differences in biotolerance activity and pH response with One Way Anova. Analysis of the antibiofilm activity of Aspergillus sp. fibroblast cell toxicity, transverse strength and surface roughness of acrylic resin (towards concentration and incubation time) using Two Way Anova Results: Identification of GC-MS spectrum found 6 main components with a peak area of more than 4% can have antifungal effects. Biotolerance activity of Aspergillus sp. against C. albicans a significant difference (p<0,05) between concentration and incubation time. Conversely, there was no difference (p>0,05) between the incubation time with the pH response and the antibiofilm Aspergillus sp. In the toxicity test, there was no difference (p>0,05) in all treatment groups on of fibroblast cells with concentration and fibroblast cells. Fibroblasts appear to be more stable at a concentration of 3.125%. Aspergillus sp. Fungi extract can detect both proteins namely endoprotein scattered in the absorbance area of 200-275 nm while exoprotein is spread in the absorption area of 300-400 nm. Acrylic resin surface roughness test at a concentration of 3.125% has a better ability to prevent surface roughness than other concentrations and control groups, but there is no significant difference (p>0,05) of acrylic resin surface roughness on the concentration and incubation time. Transverse strength test of acrylic resin with Aspergillus sp. higher at a concentration of 12.5% ie 372.5 kgf compared to the control group. But there was no significant difference the strength of acrylic resin transversa on the concentration and incubation time. Aspergillus sp. fungi extract in denture adhesives have the effectiveness to prevent the formation of C. albicans biofilms at a concentration of 25% within 24 hours. Conclusion: Endophytic fungi extract Aspergillus sp. in denture adhesives can inhibit the development and interaction of C. albicans. Endophytic fungiextract Aspergillus sp. can maintain biocompatible properties and have better surface roughness and transverse strength values of acrylic resins compared to synthetic antifungals.

Latar Belakang: Pemakaian perekat gigi tiruan dapat meningkatkan retensi pada basis gigi tiruan dan mempengaruhi mikroorganisme oral. Menambahkan antijamur dalam bahan perekat gigi tiruan dapat menghambat pembentukan biofilm Candida albicans, dan mencegah terjadinya denture stomatitis. Pembentukan biofilm C. albicans,saat ini menjadi masalah serius dalam pengobatan, karena sering terjadi resistensi terhadap antijamur dan peningkatkan perlekatan C. albicans serta dapat menimbulkan efek pada resin akrilik. Kombinasi perekat gigi tiruan dengan obatobatan herbal dapat menjadi alternatif sebagai antijamur, yang berasal dari tanaman memiliki efek samping relatif lebih sedikit. Salah satunya ekstrak jamur endofit Aspergillus sp. RmAk3 mengandung senyawa kimia yang dapat menghambat pembentukan biofilm C. albicans Tujuan: menganalisis efektivitasekstrak jamur endofit Aspergillus sp.RmAk3 dalam bahan perekat gigi tiruan terhadap pembentukan biofilm, kekasaran permukaan dan kekuatan transversa resin akrilik berkaitan dengan virulensi C. albicans Metode: Penelitian eksperimental dilakukan dalam beberapa tahap meliputi ekstraksi jamur Aspergillus sp.RmAk3, identifikasi senyawa kimia ekstrak jamur Aspergillus sp.dengan GC-MS, uji biotoleransi, uji aktivitas antibiofilm menggunakan mikroskop dan elisa reader, dilanjutkan uji toksisitas pada sel fibroblas secara histologis dan uji interaksi ekspresi endoprotein dan eksoprotein C. albicansdenganUV-vis. Formulasi perekat gigi tiruan disesuai dengan standar dan ditambahkan ekstrak Aspergillus sp.RmAk3dengan konsentrasi 3,125%, 6,25%, 12% dan 25%. Sampel penelitian menggunakan resin akrilik polimerasasi panasdengan total sampel n=216. Sampel dibagi dalam enam kelompok yaitu kelompok perlakuan perekat gigi tiruan dengan konsentrasi yang telah ditetapkan,kelompok kontrol menggunakan perekat gigi tiruan produk X dan perekat gigi tiruan ditambahkan nistatin, masing-masing kelompok disuspensikan C.albicans selama 24, 48 dan 72 jam.Pemeriksaan pada resin akrilik dengan mengukur kekasaran permukaan menggunakan AFM, mengukur kekuatan transversamenggunakan UTM dan pemeriksaan aktivitas pembentukan biofilm pada permukaan resin akrilik dengan SEM. Analisis perbedaan aktivitas biotoleransi dan pH respon dengan One Way Anova. Analisis aktivitas antibiofilm ekstrak jamur Aspergillus sp. toksisitas sel fibroblas, kekuatan transversa dan kekasaran permukaan resin akrilik (terhadap konsentrasi dan waktu inkubasi) menggunakan Two Way Anova. Hasil:identifikasi spektrum GC-MS ditemukan 6 komponen utama dengan luas puncak lebih dari 4% dapat memberikan efek sebagai antijamur. Aktivitas biotoleransi ekstrak jamur Aspergillus sp.terhadapC. albicans terlihat perbedaan signifikan (p<0,05) antara konsentrasi dan waktu inkubasi. Sebaliknya terlihat tidak ada perbedaan antara waktu inkubasi dengan respon pH dan antibiofilm Aspergillus sp. Pada uji toksisitas, terlihat tidak ada perbedaan (p>0,05) pada semua kelompok perlakuan terhadap sel fibroblas dengan konsentrasi. Sel fibroblas terlihat lebih stabil pada konsentrasi 3,125%. Ekstrak jamur Aspergillus sp. dapat mendeteksi kedua protein yaitu endoprotein tersebar pada areal absorbansi 200-275nm sedangkan eksoprotein tersebar pada areal absorbsi 300-400 nm.Uji kekasaran permukaan resin akrilik pada konsentrasi 3,125% memiliki kemampuan yang lebih baik mencegah terbentuk kekasaran permukaan dibandingkan dengan konsentrasi lainnya dan kelompok kontrol, tapi tidak ada perbedaankekasaran permukaan resin akrilik terhadap konsentrasi dan waktu inkubasi. Uji kekuatan transversa resin akrilik dengan ekstrak jamur Aspergillus sp.lebih tinggi pada konsentrasi 12,5 % yaitu 372,5 kgf dibandingkan dengan kelompok kontrol. Tapi tidak ada perbedaankekuatan transversa resin akrilik terhadap konsentrasi dan waktu inkubasi. Ekstrak jamur Aspergillus sp.dalam perekat gigi tiruan memiliki efektifitas untuk mencegah pembentukan biofilm C. albicans pada waktu inkubasi 24 jam. Kesimpulan : Ekstrakjamur endofit Aspergillus sp.dalam bahan perekat gigi tiruan dapat menghambat perkembangan dan interaksi C. albicans. EkstrakJamur endofitAspergillus sp. dapat menjaga sifat biokompatibel dan memiliki nilai kekasaran permukaan dan kekuatan transversa resin akrilik lebih baik dibandingkan dengan antijamur sintetis.