Korelasi Kadar Estradiol Serum dengan Xerostomia Inventory Score Pada Wanita Menopause

Abstract

Objective: Menopause is a condition of permanent cessation of menstruation for 12 consecutive months. This occurs due to loss of follicular ovarian activity so that estrogen levels decrease in the body. Decreased levels of estrogen during menopause are thought to affect the process of oral epithelial maturation, triggering the oral cavity epithelium to become thinner and manifest xerostomia. Some of the symptoms of xerostomia include burning feelings, taste abnormalities, dysarthria, dysphagia, dysgeusia, and halitosis. Methods: This study uses a case series design to assess the correlation between estradiol levels and the incidence of xerostomia in menopausal women. The incidence of xerostromia using the Xerostomia Inventory (XI) Score. This research was conducted in several places, namely H. Adam Malik General Hospital Medan and the hospital network of the Department of Obstetrics and Gynecology, Faculty of Medicine, University of Sumatra Utara. The study population was all postmenopausal women at the H. Adam Malik General Hospital in Medan and the Obgyn FK USU network hospital that met the study inclusion-exclusion criteria. This research was conducted from February with a minimum sample of 38 people. Result: The mean value of estradiol in menopausal women was 23.61 ± 8.37 pg / mL, the mean value of XI score in menopausal women was 24.29 ± 9.44. The correlation of estradiol levels and XI scores in menopausal women is a strong negative correlation that is -0.651 (p value <0.05). Correlation value of XI score and obesity in menopausal women is a low positive correlation with r = 0.342 (p value <0.05) while the value of correlation XI score with menopausal women who are not obese is a strong positive correlation with r = 0.793 (p value <0, 05). There is a moderate positive correlation (r = 0.630) between the XI score and duration of menopause. Conclusion: Significant reduction in estrogen production during menopause causes a decrease in salivary flow, leading to hyposalivation and symptoms of xerostomia.

Latar Belakang : Menopause merupakan kondisi berhentinya menstruasi secara permanen selama 12 bulan berturut-turut. Hal ini terjadi akibat hilangnya aktivitas folikular ovarium sehingga kadar estrogen menurun di dalam tubuh. Penurunan kadar hormon estrogen selama fase menopause diperkirakan mempengaruhi proses maturasi epitel oral, memicu epitel kavitas oral menjadi lebih tipis dan menimbulkan Xerostomia. Beberapa gejala xerostomia antara lain, perasaan terbakar, abnormalitas pengecapan, disartria, disfagia, disgeusia, dan halitosis. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menilai korelasi kadar estradiol serum dengan xerostomia yang diukur dengan Xerostomia Inventory (XI) Skor. Metode: Penelitian ini menggunakan desain case series untuk menilai korelasi antara kadar estradiol terhadap insidensi xerostomia pada wanita menopause. Insidensi xerostromia menggunakan Xerostomia Inventory (XI) Skor. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat, yaitu RSUP H. Adam Malik Medan dan rumah sakit jejaring Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Populasi penelitian adalah seluruh wanita menopause di RSUP H. Adam Malik Medan dan RS jejaring Obgyn FK USU yang memenuhi kriteria inklusi-eksklusi penelitian. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Februari dengan jumlah sampel minimal 38 orang. Hasil: Nilai rerata estradiol pada wanita menopause adalah 23.61±8.37 pg/mL, nilai rerata XI Skor pada wanita menopause adalah 24.29±9.44. Korelasi kadar estradiol dan XI skor pada wanita menopause adalah korelasi negatif yang kuat yaitu -0.651 (nilai p < 0,05). Nilai korelasi XI skor dan obesitas pada wanita menopause adalah korelasi positif rendah dengan r = 0.342 (nilai p < 0,05) sedangkan nilai korelasi XI skor dengan wanita menopause yang tidak obesitas adalah korelasi positif kuat dengan r = 0.793 (nilai p < 0,05). Terdapat korelasi positif sedang (r=0.630) antara XI score dan lama menopause. Kesimpulan: Pengurangan produksi estrogen selama menopause secara signifikan menyebabkan penurunan aliran saliva, menyebabkan hiposalivasi dan gejala xerostomia.