| dc.description.abstract | Stoma adalah pembentukan sebuah lubang buatan di daerah perut untuk pengeluaran sisa-sisa makanan ataupun pengeluaran urin. Disfungsi seksual adalah gangguan pada respon siklus seksual yang meliputi hasrat, rangsangan dan orgasme. Terjadinya disfungsi seksual diakibatkan oleh beberapa faktor risiko. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor risiko terjadinya disfungsi seksual pasien dengan stoma. Penelitian ini menggunakan design penelitian diskriptik analitik dengan pendekatan crossectional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah data demografi, kuesioner ASEX scale dan kuesioner faktor-faktor disfungsi seksual. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan dalam waktu 6 minggu dengan jumlah sampel 37 orang dengan stoma. Data dianalisis dengan menggunakan uji statistik chi-square dan regresi logistik. Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat hubungan (p=<0,05) antara takut terhadap performa (p=0,00; RR=14,66), konseling tidak adekuat (p=0,00; RR=33,33), konsumsi alkohol (p=0,01; RR=10,12) dan penyebab biologis (p=0,00; RR=27,14) terhadap terjadinya disfungsi seksual pasien dengan stoma. Sedangkan hasil penelitian didapatkan tidak ada hubungan signifikan (p=>0,05) antara trauma psikoseksual (p=0,56; RR=0,37) dan faktor sosiokultural (p=0,12; RR=4,26). Faktor yang paling berhubungan dengan terjadinya disfungsi seksual pada pasien stoma adalah konseling tidak adekuat (p=0,03; OR=20,84 95% CI= 1,25-347,47), konsumsi alkohol (p=0,04; OR=14,66 95% CI= 1,05-204,30), dan faktor biologis (p=0,04; OR=19,45 95% CI= 1,09-346,98). Disfungsi seksual pada pasien stoma dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Penentuan intervensi yang tepat sangat penting untuk meminimalkan risiko terjadinya disfungsi seksual pada pasien stoma guna meningkatkan kualitas asuhan keperawatan yang lebih baik. Saran agar tim kesehatan memberikan perhatian secara proaktif dalam memberikan edukasi seksual pada pasien dengan stoma | en_US |
