Pengaruh Kadar Vascular Endothelial Growth Factor (Vegf) Serum pada Penyakit Perlemakan Hati Nonalkoholik
View/ Open
Date
2018Author
Gurning, Mariati
Advisor(s)
Siregar, Gontar Alamsyah
Lubis, Masrul
Metadata
Show full item recordAbstract
Background. Non alcoholic fatty liver disease (NAFLD) is a growing problem due to the
epidemic of obesity. Although the pathogenesis of NAFLD is still not fully understood, some
studies suggested that angiogenesis might play a role in its proression. Vascular endothelial
growth factor (VEGF) is a main proangiogenic factor implicated in angiogenesis.
Aim. To asses the significance of serum level of VEGF in NAFLD.
Methods. Cross-sectional study of 40 consecutive NAFLD patients and 40 healthy controls
who came to Adam Malik General Hospital Medan between May 2018 and July 2018 were
included. The NAFLD diagnosis required evidence of hepatic steatosis on ultrasound and
exclusion of other causes of liver injury. Serum VEGF levels were determined by an enzyme
immunoassay Quantikine Human VEGF-ELISA kit. Univariate analysis, bivariate (T
independent test and Mann Whitney test) with SPSS version 22. Statistical significant if p <
0,05.
Results. From a total of 40 patients, 18 patients (45%) were men with an average age of 44,6
years. Serum VEGF levels were significantly higher in matched NAFLD patients than in
healthy controls ( 315,8 pg/ml vs 214,75 pg/ml, p= 0,002). Levels of AST, ALT, fasting glucose,
total cholesterol, triglyceride, HDL and LDL were significant difference between NAFLD
patients and healthy controls (p<0,001). There were no significant difference of VEGF levels
in NAFLD patients based on age, sex and Body Mass Index (BMI). Latar Belakang. Prevalensi penyakit hati nonalkoholik (nonalcoholic fatty liver disease,
NAFLD) terus bertambah karena epidemi obesitas. Walaupun patogenesis NAFLD belum
sepenuhnya diketahui, penelitian mendapatkan bahwa angiogenesis berperan dalam
progresifitas penyakit. Vascular endothel growth factor (VEGF) adalah protein yang berperan
sebagai regulator utama angiogenesis. Penelitian sebelumnya telah membuktikan adanya
peranan VEGF pada patogenesis NAFLD. Namun, penelitian-penelitian tersebut menghasilkan
hasil yang kontradiktif.
Tujuan. Mengetahui hubungan kadar VEGF serum dengan NAFLD.
Metode. Studi potong lintang terhadap 40 pasien NAFLD dan 40 kontrol yang sehat secara
konsekutif yang datang ke Rumah Sakit Umum Adam Malik Medan dari bulan Mei – Juli 2018.
Diagnosis NAFLD dilakukan dengan adanya bukti steatosis hepatic dari pemeriksaan
ultrasonografi abdomen dan menyingkirkan penyebab injuri hati lainnya. Dilakukan
pemeriksaan kadar VEGF serum pada kedua kelompok dengan kit Quantikine Human VEGFELISA.
Analisis univariat (uji chisquare dan fisher exact) dan uji bivariat (uji T independent,
Mann Whitney u test) dengan SPSS versi 22. Signifikan secara statistik jika p < 0,05.
Hasil. Sebanyak 18 orang pasien (45%) adalah laki-laki dengan rerata umur 44,6 tahun. Nilai
median VEGF serum pada kelompok NAFLD adalah 315,8 pg/ml dan pada kelompok kontrol
214,75 pg/ml. Kadar VEGF serum lebih tinggi signifikan pada NAFLD dibandingkan kontrol
yang sehat (p=0,002). Terdapat perbedaan signifikan kadar rerata AST, ALT, KGD puasa,
kolesterol total, trigliserida, HDL dan LDL (p<0,001) antara pasien NAFLD dan kelompok
kontrol. Tidak terdapat perbedaan signifikan kadar VEGF berdasarkan usia, jenis kelamin dan
IMT pada kelompok NAFLD.
Collections
- Master Theses [404]