Fungsi 5S dalam Kaizen pada Bagian Produksi PT. Sagami Indonesia
Indonesia Sagami Kabushikigaisha No Seisanbu De No Kaizen No 5s (Five S) No Kinou
View/ Open
Date
2019Author
Sinaga, Syahri Wardani
Advisor(s)
Malayu, Siti Muharami
Metadata
Show full item recordAbstract
Jepang adalah negara yang terkenal dengan keunikannya. Memiliki satu sisi kearifan lokal dengan budaya yang masih terjaga hingga kini dan sisi modern dibidang teknologi hingga bisa bersaing dengan barat. Setelah perang dunia ke-2, Jepang mengalami kerugian yang sangat banyak. Perekonomian Jepang sangat melemah pada saat itu, bangsa Jepang kemudian berbenah untuk memperbaiki keadaan negaranya.
Dalam bekerja masyarakat Jepang dikenal dengan sifat pekerja keras, disiplin dan konsisten terhadap pekerjaannya. Dalam perkembangan ekonomi, Jepang telah banyak mengalami perubahan yang sangat pesat setelah perang dunia ke dua usai. Jepang menggunakan filosofi untuk menunjang keberhasilan suatu perusahaan. Kaizen merupakan filosofi yang digunakan perusahaan Jepang. Kaizen berasal dari dua kata yang memiliki arti (kai) perubahan dan (zen) baik sehingga kaizen adalah perubahan ke arah yang lebih baik atau perubahan berkesinambungan.
Awalnya kaizen diperkenalkan oleh W.E. Deming dari Amerika untuk membantu pemulihan ekonomi Jepang pada saat perang dunia ke II berakhir pada tahun 1950 dan awal 1960. Deming menerapkan “14 kunci Dr. Deming” kepada Jepang. Dengan berjalannya waktu, konsep Deming pun dikembangkan oleh Jepang. Tokoh yang termasuk dalam penyempurnaan strategi ekonomi Jepang adalah Masaaki Imai.
Pada perusahaan Jepang tempat kerja merupakan bagian yang sangat penting untuk diperhatikan, mulai dari kebersihan, kenyamanan serta kerapian. Untuk mencapai kaizen digunakan 5S sebagai strategi. Seiri (ringkas), Seiton (rapi), Seiso (resik), Seiketsu (rawat), Shitsuke (rajin).
Dalam skripsi ini penulis ingin mengetahui cara penerapan serta fungsi dan manfaat 5S di perusahaan PT.Sagami Indonesia. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Melakukan wawancara langsung dengan pihak PT.Sagami Indonesia. Data sekunder mendapatkan informasi mengenai bahasan penelitian yang sudah ada dari buku-buku dan artikel dari internet.
Penerapan 5S yang dilakukan PT.Sagami adalah dengan menjelaskan arti dari 5S serta melaksanakannya di tempat kerja. Mengadakan Kegiatan evaluasi rutin yaitu briefing, meeting dan audit internal. Fungsi yang didapat setelah menerapkan 5S adalah akan mencegah masalah yang tidak diinginkan oleh perusahaan terjadi misalnya pekerjaan menjadi terhambat karena ketidakteraturan dalam penataan perkakas produksi, mendeteksi tempat kerja secara berkala seperti patrol dan audit internal di tempat kerja, melihat hal-hal yang janggal langsung ditangani.
Manfaat dari menerapkan 5S adalah tempat kerja lebih efisien, menjadi luas dan lapang, sehingga semakin meningkatkan produktivitas dalam bekerja. Tempat kerja menjadi lebih bersih. Menata alat dan barang disesuaikan dengan tingkat kegunaannya sehingga mampu membantu pekerjaan. Dengan melakukan 5S merupakan langkah dalam merawat alat dan mesin dalam bekerja sehingga dapat menghemat biaya operasional. Dengan begitu kualitas di tempat kerja akan menjadi lebih baik. Manfaat yang dihasilkan bukan saja kepada perusahaan melainkan juga kepada diri pribadi karyawan. Manfaat dalam melakukan 5S di kehidupan kerja membawa dampak positif yaitu membawa diri pribadi menjadi lebih bersih, rapi dan disiplin sehingga meningkatkan moral karyawan menjadi lebih baik bukan hanya dalam perusahaan tetapi juga dalam diri sendiri.
Collections
- Undergraduate Theses [525]