Analisis Nilai Moral Ongaeshi dalam Novel “Kiite Ite Kudasai” Karya Murakami Haru
Murakami Haru No Shousetsu 「Kiite Ite Kudasai」Ni Okeru Ongaeshi No Doutokuteki Kachi No Bunseki
View/ Open
Date
2019Author
Hanum, Zulfa Alya
Advisor(s)
Kusdiyana, Eman
Metadata
Show full item recordAbstract
Novel “Kiite Ite Kudasai” Merupakan novel karya Murakami Haru yang dirilis pada Desember 2012 di Indonesia. Di dalam novel tersebut pengarang memasukkan unsur perjodohan (miai kekkon) yang merupakan refleksi dari adanya nilai moral ongaeshi yang dilakukan masyarakat Jepang dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun masyarakat Jepang pada saat ini telah mengubah pandangan tentang perjodohan yang lebih memilih untuk menikah atas dasar saling mencintai, di Jepang pernikahan atas dasar perjodohan yang merupakan kebiasaan masyarakat zaman dahulu masih ada hingga sekarang, meskipun hanya sekitar 5% sampai 6% orang Jepang masih condong untuk memilik pasangan yang sudah ditentukan. Oleh karena itu, novel ini sangat menarik untuk di bahas karena didalamnya pengarang menyampaikan kisah perjodohan yang berhubungan erat dengan nilai moral ongaeshi.
Dalam novel ini pengarang menyampaikan kisah perjodohan yang merupakan salah satu wujud konkret dari adanya interaksi budi baik (on) dari pemberi dan pengembalian budi baik (ongaeshi) dari penerima on. Perjodohan tersebut berawal dari hutang budi tuan Inoha Kinji kepada rekan kerjanya yang bernama Yajiwa Akira yang telah memberikan budi baik (on) berupa bantuan untuk perusahaan yang hampir bangkrut. Pada saat itu tuan Yajiwa Akira memberikan orderan yang menjadikan perusahaan tuan Inoha Kinji kembali maju. Maka dari itu, tuan Inoha Kinji harus membalas budi baik yang diberikan tuan Yajiwa Akira dengan cara menjodohkan anaknya yaitu Inoha Hotaru dengan anak tuan Yajiwa Akira yaitu Yajiwa Hiroko.
Selanjutnya moral ongaeshi dilakukan pula oleh Inoha Hotaru kepada sang ayah berupa sikap mentaati perintah ayahnya yang akan menjodohkannya dengan anak tuan Yajiwa Akira. Walaupun Hotaru sangatlah tidak menginginkan perjodohan itu. Tetapi, ia harus tetap mematuhi ayahnya. Sikap Horatu tersebut merupakan suatu pengembalian budi baik (ongaeshi). Budi baik (on) yang dilakukan ayah Hotaru yaitu telah merawat Hotaru sampai dewasa ini dan memberi nafkah untuk kebutuhan sehari-hari. Tindakan yang dilakukan Hotaru kepada ayahnya termasuk kedalam jenis pengembalian budi baik (ongaeshi) yaitu Ko (孝) yang merupakan kewajiban balas budi terhadap orang tua. Selanjutnya, pengembalian budi baik (ongaeshi) dalam bentuk kesetiaan yang dilakukan oleh Konno Keiko kepada kekasihnya yaitu Inoha Hotaru.
Untuk mengkaji pesan moral yang terdapat dalam novel Kiite Ite Kudasai karya Murakami Haru dalam skripsi ini penulis menggunakan pendekatan moral. Pendekatan moral berasal dari anggapan bahwa salah satu tujuan kehadiran sastra di tengah masyarakat adalah untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia sebagai makhluk berbudaya, berfikir, dan berketuhanan. Dengan demikian sastra apapun genre nya dianggap bernilai baik karena di dalamnya diungkapkan tentang moral yang dipedomani dalam kehidupan manusia sebagai makhluk yang berbudaya. Berdasarkan pendekatan moral di atas, novel yang berjudul “Kiite Ite Kudasai” ini bertujuan meningkatkan harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berfikir dan berketuhanan. Salah satu diantaranya yaitu nilai moral ongaeshi yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang yang merupakan upaya untuk menjadikan manusia berbudaya. Sehingga masyarakat Jepang menerapkan dengan adanya budaya moral ongaeshi kehidupan menjadi harmonis dan teratur.
Konsep moral ongaeshi (balas budi) adalah salah satu nilai kearifan lokal yang ada pada masyarakat Jepang. Nilai membalas budi dalam istilah Jepang disebut Ongaeshi. Bagi orang Jepang, jika tidak membalas budi akan menjadi beban, karena seperti hutang yang belum dibayar. Dalam hubungan sosial, memberikan bantuan dan membalas bantuan yang telah diterima merupakan sebuah etika hubungan ningen kankei (hubungan antar manusia). Orang-orang yang tidak tahu membalas kebaikan adalah orang yang tidak mengerti etika pergaulan. Membalas kebaikan yang telah diberikan kepada kita merupakan suatu etika moral yang dianut oleh orang Jepang. Seseorang yang telah menerima kebaikan hati atau pemberian, merasa wajib mengembalikan.
Kesimpulannya adalah nilai moral ongaeshi dalam Novel Kiite Ite Kudasai karya Murakami Haru yang pertama yaitu pengembalian budi baik (ongaeshi) oleh Inoha Kinji kepada rekan kerja yang bernama Yajiwa Akira karena telah membantu perusahaan milik Inoha Kinji pada saat sedang mengalami kesulitan. Pengembalian budi baik (ongaeshi) berupa perjodohan antara anak Inoha Kinji yaitu Inoha Hotaru dengan anak Yajiwa Akira yaitu Yajiwa Hiroko. Kedua yaitu ongaeshi berupa sikap Inoha Kinji yang tetap berlaku baik kepada Shihomi Kohei yaitu anak dari Shihomi Haruki yang merupakan sahabatnya. Walaupun Shihomi Kohei bersikap tidak sopan ketika berhadapan dengan Inoha Kinji . Tetapi tuan Inoha Kinji tetap harus bersikap baik untuk membalas budi (ongaeshi) kepada tuan Shihomi Haruki. Pengembalian budi baik yang dilakukan Inoha Kinji disebabkan karena dia telah menerima budi baik (on) dari Shihomi Kohei berupa hubungn persahabatan yang sudah seperti keluarga sendiri. Pengembalian budi baik (ongaeshi) tidak hanya dilakukan kepada si pemberi on saja, tetapi bisa juga kepada keluarga si pemberi on. Ketiga yaitu ongaeshi diwujudkan dengan cara menjaga kesetiaan yang dilakukan Konno Keiko kepada kekasihnya yang bernama Inoha Hotaru. Budi baik (on) yang diberikan Inoha Hotaru berupa bersedia menjadi kekasih Konno Keiko. Oleh karena itulah Konno Keiko berkewajiban mengembalikan budi baik (ongaeshi) berupa kesetiaan. Walaupun banyak cobaan yang dihadapinya berupa godaan yang diberikan Miyama Murasaki dengan pengakuaan perasaan cinta kepada Konno Keiko. Miyama Murasaki merupakan seorang bos di tempat Keiko bekerja. Bisa saja Konno Keiko menerima perasaan cinta dari bosnya itu. Tetapi Keiko tetap berpegang teguh untuk tetap setia. Keempat yaitu ongaeshi diwujudkan Inoha Hotaru dengan cara mematuhi perintah orang tua yang telah merawat dan juga telah memberi nafkah hingga Hotaru dewasa. Walaupun perintahnya adalah hal yang sangat tidak diinginkan.
Collections
- Undergraduate Theses [525]